Positif Corona, Begini Tindakan yang Harus Dilakukan
Berikut ini adalah hal yang harus dilakukan jika Anda sakit dan telah didiagnosis menderita COVID-19, atau diduga menderita COVID-19 karena Anda terpapar oleh seseorang yang sudah terinfeksi terlebih dahulu.
Kasus positif virus corona baik di Indonesia maupun dunia semakin banyak. Masyarakat juga sudah sewajarnya meningkatkan pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan COVID-19. Terlebih, penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan apabila Anda atau kerabat telah positif terinfeksi corona.
Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi corona hanya akan mengalami gejala ringan hingga sedang. Banyak orang yang ketakutan dan bertanya-tanya tentang bagaimana dan kapan harus mencari perawatan medis.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Bagaimana cara mencegah cegukan? Pencegahan cegukan bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan minuman secara perlahan serta menggunakan teknik tarik napas dalam untuk menenangkan diri.
-
Apa yang dilakukan Bunda Corla saat tiba di Indonesia? Salah satu yang dilakukan Bunda Corla setiba di Indonesia adalah melakukan operasi plastik.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
Berikut ini adalah hal yang harus dilakukan jika Anda sakit dan telah didiagnosis menderita COVID-19, atau diduga menderita COVID-19 karena Anda terpapar oleh seseorang yang sudah terinfeksi terlebih dahulu.
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membantu mencegah virus corona agar tidak menyebar ke orang-orang di rumah dan sekitar Anda.
Kenali Gejala COVID-19 dan Langkah Awal yang Harus Dilakukan
Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk dan sesak napas. Jika Anda telah terpapar atau bertemu seseorang dengan COVID-19 yang telah dikonfirmasi laboratorium, lalu Anda mengalami demam dengan batuk atau napas pendek, Anda harus menghubungi dokter untuk konsultasi. Dokter yang akan menentukan apakah Anda harus melakukan tes atau tidak.
www.wikihow.com
Anda juga harus membatasi aktivitas di luar rumah kecuali untuk mendapatkan perawatan medis. Jangan pergi bekerja, sekolah, atau tempat umum. Hindari menggunakan transportasi umum atau taksi.
Anda juga harus memisahkan diri dari orang di rumah dan hewan peliharaan Anda. Sebisa mungkin Anda harus mengisolasi diri dalam kamar khusus di rumah Anda. Jauhkan diri dari orang lain di rumah, dan gunakan kamar mandi tersendiri.
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah, Anda juga harus membatasi interaksi dengan hewan peliharaan saat sakit. Jika memungkinkan, minta bantuan keluarga Anda untuk membantu merawat hewan peliharaan Anda sementara waktu.
Namun, jika tidak ada orang lain dan Anda harus merawatnya sendiri, pastikan Anda menjaga kebersihannya. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan hewan. Jangan lupa memakai masker.
Telepon Dulu Sebelum Mendatangi Dokter dan Rumah Sakit
Dilansir dari Washington State Department of Health, jika Anda memiliki gejala seperti yang dideskripsikan sebagai gejala COVID-19, jangan langsung panik dan bergegas mendatangi rumah sakit atau klinik. Langkah penanganan virus corona ini, tidak hanya dapat membantu Anda tapi juga orang di sekitar.
Jika Anda memiliki dokter keluarga, hubungi dokter keluarga Anda dan mintalah panduan. Jika tidak, Anda dapat menghubungi ruang gawat darurat untuk meminta saran. Pastikan Anda menghubungi dulu penyedia layanan kesehatan.
Lalu langkah penanganan virus corona selanjutnya, beri tahu mereka bahwa Anda memiliki gejala atau baru saja terpapar orang yang positif COVID-19. Hal ini akan membantu dokter dan kantor penyedia layanan kesehatan untuk mengambil langkah-langkah bagi Anda. Sekaligus mencegah agar orang lain tidak terinfeksi atau terpapar.
Intinya, jangan langsung mendatangi rumah sakit. Selain berbahaya bagi diri sendiri, berbahaya pula bagi para dokter, staf dan pasien lainnya yang ada di rumah sakit tersebut.
Kapan Pasien Berisiko Tinggi Harus Mencari Perawatan?
Dilansir dari nytimes.com, pasien berisiko tinggi harus berkonsultasi dengan dokter segera setelah mereka memiliki gejala. Dokter akan membantu Anda menavigasi sistem dan memberi tahu Anda tentang bagaimana dan kapan harus mencari perawatan.
Pasien berisiko tinggi termasuk orang tua dan juga penderita asma atau penyakit paru-paru, atau riwayat radang paru-paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, sistem kekebalan tubuh yang terganggu karena penyakit atau terapi obat, atau seseorang yang baru saja dirawat karena kanker.
Ed Jones/AFP
Yang termasuk pasien beresiko tinggi adalah pasien dengangejala-gejala berikut, menurut The Centers for Disease Control and Prevention;
- Kesulitan bernafas
- Nyeri dan tertekan pada dada yang terus menerus
- Kebingungan; tidak bisa bangun
- Bibir atau wajah membiru
- Gejala lainnya yang parah dan mengkhawatirkan.
Merawat Pasien dengan Gejala atau Positif Corona di Rumah
Banyak orang yang dinyatakan terinfeksi corona diminta untuk pulang ke rumah dan wajib melakukan karantina mandiri. Karena, menurut World Health Organization, pasien dengan gejala ringan tidak bisa langsung di rawat inap di rumah sakit karena akan membebani sistem perawatan kesehatan.
Rumah sakit harus mendahulukan pasien dengan gejala kronis. Perlu diingat, meski Anda belum pernah diuji oleh dokter namun Anda memiliki semua gejala yang mirip gejala COVID-19, Anda tetap harus melakukan tindakan pencegahan.
Merawat seseorang yang memiliki gejala COVID-19 ringan-sedang mirip dengan merawat seseorang yang terkena flu. Beri obat, vitamin, makan makanan hangat dan cek temperatur tubuh secara berkala. Perawatan di rumah dipertimbangkan ketika rawat inap tidak tersedia atau tidak aman (mis. Kapasitas kamar terbatas, dan sumber daya tidak dapat memenuhi permintaan untuk layanan perawatan kesehatan).
Langkah Penanganan Pasien Positif Corona
Pasien harus ditempatkan di kamar terpisah dan kurangi kontak dengan anggota keluarga lainnya. Pemakaian masker adalah hal wajib bagi penderita, dan orang-orang yang merawatnya. Pastikan juga ruangan di rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik dengan menyalakan AC atau membuka jendela. Jangan berbagi piring, handuk, atau tempat tidur dengan pasien.
Selama masih memungkinkan, pasien yang dirawat di rumah disarankan untuk membersihkan area isolasinya sendiri. Anggota keluarga dapat membantu menyediakan tisu, handuk kertas, dan desinfektan untuk kamar tidur dan kamar mandi pasien, seperti yang disarankan oleh The Centers for Disease Control and Prevention.
Jika pasien harus berbagi kamar mandi dengan anggota keluarga lainnya, pastikan pasien melakukan yang terbaik untuk membersihkan dan mendisinfeksi setelah digunakan. Anggota keluarga yang merawat pasien juga harus menunggu dan membersihkan ulang seluruh permukaan yang habis digunakan. Dan jangan lupa, selalu cuci tangan yang bersih setelahnya.
Jika Anda berbagi ruang dengan orang yang sakit, Anda harus mengenakan sarung tangan dan desinfektan kenop pintu, sakelar lampu, keran, toilet, dan area sentuh lainnya yang telah digunakan pasien.
Kapan Isolasi Mandiri Pasien Positif Corona Dapat Dihentikan?
Jika ada satu orang anggota keluarga Anda positif terinfeksi atau dicurigai menderita COVID-19, maka seluruh orang yang tinggal bersamanya harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Kebanyakan dari mereka yang menderita gejala ringan COVID-19 akan pulih dalam waktu satu minggu, menurutThe Centers for Disease Control and Prevention.
Pasien yang dirawat di rumah sakit biasanya akan dilepaskan setelah dua tes negatif dalam 24 jam terpisah. Namun karena banyak kendala sehingga tes belum dapat dilakukan secara maksimal, banyak orang yang pulih di rumah tidak akan menerima tes tindak lanjut untuk menentukan apakah mereka masih menular.
WHO merekomendasikan agar pasien mengisolasi diri selama 14 hari setelah gejala telah sembuh. Pedoman CDC tidak seketat itu, di sana dikatakan tiga hal harus terjadi sebelum Anda dapat menghentikan isolasi mandiri di rumah (baik yang dikonfirmasi atau tidak dikonfirmasi);
- Tidak ada demam selama setidaknya 72 jam (yaitu, tiga hari penuh tanpa demam tanpa menggunakan obat yang mengurangi demam)
- Gejala lain sudah hilang (batuk dan sesak napas telah membaik)
- Dan setidaknya tujuh hari telah berlalu sejak gejala pasien pertama kali muncul.