Potret Rumah Ibadah Ramah Anak di Surabaya, Ciptakan Suasana Pendidikan Agama yang Aman dan Nyaman
Rumah ibadah berkonsep ramah anak bertujuan untuk memudahkan anak-anak menjalankan aktivitas ibadah.
Rumah ibadah tidak hanya diperuntukkan orang dewasa
Potret Rumah Ibadah Ramah Anak di Surabaya, Ciptakan Suasana Pendidikan Agama yang Aman dan Nyaman
Delapan rumah ibadah di Kota Surabaya, Jawa Timur, jadi percontohan penerapan rumah ibadah ramah anak (RIRA)
Rumah ibadah di Kota Pahlawan yang sudah mengusung konsep ramah anak yakni Gereja Katolik Santo Yakobus, Masjid Al-Falah, Masjid Rahmat, Pura Segara, Vihara Buddhayana, Masjid Al-Akbar, Masjid Al-Jihad, dan Gereja Bethel Tabernakel Surabaya.
Rumah ibadah tidak hanya harus nyaman bagi orang dewasa, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan anak. "Rumah ibadah ramah anak jadi tempat aman dan nyaman bagi anak-anak selama melakukan aktivitas ibadah," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu, Selasa (4/7/2023). (Foto: IG @cahya_malindo)
- Ayah Rudapaksa Anak Kandung di Tangsel hingga Hamil, Lancarkan Aksinya Saat Rumah Sepi
- Pemerintah Godok Aturan Izin Pembangunan Rumah Ibadah Lewat FKUB, Ini Alasannya
- Potret Sederhana & Asri Rumah Masa Kecil Eks Menteri Pendidikan, Tak Disangka Ada Kamar Bersejarah
- Mengadu ke Kaesang, Rumah Belajar Yayasan Cerdas Insani Waduk Pluit Kini Miliki Akta Pendirian
Rumah ibadah sejatinya bukan semata-mata digunakan sebagai tempat ibadah ritual, tetapi memiliki fungsi lebih luas untuk membentuk peradaban.
Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen menjaga kenyamanan, keamanan, serta kemajemukan umat beragama. Untuk itu, tokoh agama bersama para jemaat diharapkan ikut meningkatkan upaya-upaya perlindungan pada anak selama berada di lingkungan rumah ibadah. (Foto: Freepik)
"Tokoh agama diharapkan dapat meningkatkan fungsi tempat ibadah sebagai tempat pendidikan dan meningkatkan pengetahuan agama bagi anak-anak."
Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu
Konsep Rumah Ibadah Layak Anak
Rumah ibadah dikatakan ramah anak apabila semua fasilitas, sarana, dan prasarana di lingkungan tempat ibadah berkonsep ramah anak. Kepala Bakesbangpol mencontohkan masjid yang memiliki tempat wudhu khusus anak-anak. Artinya, tidak bercampur dengan orang dewasa. Sedangkan untuk sesi ceramah, firman, maupun khotbah diharapkan setiap rumah ibadah memiliki ibadah khusus untuk anak-anak.
(Foto: Pesona Cagar Budaya Surabaya)
Rumah ibadah berkonsep ramah anak bertujuan untuk memudahkan anak-anak menjalankan aktivitas ibadah.
"Didukung fasilitas lainnya, yakni taman maupun tempat bermain, kamar mandi, penyejuk ruangan, pengeras suara dan multimedia, ruang belajar, ruang sekretariat, papan informasi, perpustakaan, kawasan bebas asap rokok, dan fasilitas disabilitas," tutur Yayuk, sapaan akrab Maria Theresia Ekawati Rahayu. (Freepik jcomp)
Upaya Lindungi Anak
Yayuk mengajak para tokoh agama ikut meningkatkan upaya-upaya perlindungan pada anak selama berada di lingkungan rumah ibadah. "Salah satu yang harus dipenuhi adalah pembinaan untuk anak-anak, tokoh agama memiliki kemampuan melindungi anak, termasuk situasi, kondisi dan kenyamanan pelaksanaan ibadah. Diharapkan semua tempat ibadah dapat memenuhi kriteria rumah ibadah ramah anak secara bertahap sesuai kemampuan," imbaunya, dikutip dari ANTARA.
Pemkot Surabaya melalui Bangkesbangpol bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Surabaya menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta semua elemen yang berkaitan dengan pengelolaan dan penyelenggaraan tempat ibadah untuk terus memberikan pendampingan dalam mewujudkan Rumah Ibadah Ramah Anak (RIRA). "Kami berupaya bisa menyiapkannya secara bertahap. Kami juga berharap rumah ibadah lain bisa menyusul untuk menyatakan dirinya sebagai rumah ibadah ramah anak," tandas Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya itu.