Yatim sejak Usia 3 Tahun dan Jadi Petani saat Remaja, Pria Asal Ngawi Ini Ikhtiar Wujudkan Mimpi ke Senayan
Ayahnya meninggal dunia saat ia masih 3 tahun. Keterbatasan ekonomi membuat hidupnya sejak kecil penuh perjuangan. Kini ia tengah berusaha meraih mimpi besarnya
Susahnya hidup sejak kecil menempa sosoknya hingga jadi seperti sekarang
Yatim Sejak Usia 3 Tahun dan Jadi Petani saat Remaja, Pria Asal Ngawi Ini Ikhtiar Wujudkan Mimpi ke Senayan
Muhammad Sholeh atau yang akrab disapa Gus Sholeh adalah seorang jurnalis media daring yang punya rekam jejak cukup panjang di bidang media. Ia meniti karier sebagai jurnalis dari bawah, mulai menjadi reporter hingga jadi pucuk pimpinan media.
(Foto: Freepik)
- Ketika Pegiat Wisata di Kutai Timur Belajar ke Desa Bonjeruk, Memahami Sapta Pesona
- Alami Kesulitan Ekonomi, Potret Rumah Mewah Super Nyaman Milik Bedu yang Dijual Rp5,5 Miliar
- Bersyukur Lahir dari Keluarga Miskin, Isra Kini Sukses Punya Apotek hingga Pabrik Garmen di Pemalang
- Anies Blak-blakan soal Kapten Timnas Pemenangan Amin
Gus Sholeh punya kisah hidup yang tak biasa. Lahir dari keluarga sederhana di Kabupaten Ngawi Jawa Timur, Gus Sholeh sudah menjadi anak yatim saat usianya baru tiga tahun. Sebagai orang tua tunggal, ibunya berjuang keras untuk menghidupi sang anak.
(Foto: Freepik jcomp)
Lulus SMP pada tahun 1997, Gus Sholeh mengadu nasib ke Yogyakarta.
“Hanya ada dua pilihan ketika berangkat ke Yogya, ikut Kyai atau ikut nunggu orang jualan koran di pinggir jalan," ungkapnya, dikutip dari rilis pers yang diterima Merdeka.
(Foto: Google Maps Tugu Jogja)
Melihat kegigihan Gus Sholeh, sang kiai akhirnya memintanya melanjutkan pendidikan di tingkat SMA. Ia kemudian bersekolah di Madrasah Aliyah Wahid Hasim Yogyakarta.
Setelah lulus pendidikan tingkat SMA, kiai yang menampung Gus Sholeh wafat. Istri mendiang kiai meminta Gus Sholeh tidak pulang ke Ngawi. Istri kiai justru meminta Gus Sholeh melanjutkan pendidikan ke UIN Sunan Kalijaga.
Selama kuliah, Gus Sholeh tetap mengelola sawah milik Bu Nyai. Selain itu, setiap selesai salat Magrib, Gus Sholeh membantu Bu Nyai melayani pembeli di kantin pondok pesantren. Aktivitas mengabdi pada Kiai dan Bu Nyai ini dijalani Gus Sholeh selama 12 tahun.
(Foto: liputan6.com)
Kehidupan setelah Kuliah
Setelah berhasil meraih bergelar sarjana, pria kelahiran 20 Desember 1981 ini mencoba peruntungan dengan memulai bisnis secara mandiri. Usaha itu berjalan selama empat tahun sebelum akhirnya merugi karena banyak ditipu orang.
Karier Jurnalis
Pada tahun 2010, Gus Sholeh memberanikan diri hijrah ke Jakarta. Ia memulai kaerier jurnalistiknya sebagai wartawan Majalah Peluang Usaha.
Selanjutnya, ia bergabung dengan media daring merdeka.com. Media inilah yang menempa Gus Sholeh menjadi jurnalis militan. Ia pernah menjadi jurnalis desk DPR dan Istana, hingga dipercaya jadi redaktur.
(Foto: Freepik standert)
Mimpi ke Senayan
Pada Pemilu 2024 mendatang, Gus Sholeh bakal maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia mulai terjun di dunia politik bukan tanpa sebab. Kisahnya dimulai saat Gus Sholeh bermimpi dipeluk Mbah Maimoen Zubair.
(Foto: Dok. Gus Sholeh)
Sebenarnya, secara materiel dan finansial, kehidupan rumah tangga Gus Sholeh saat ini sudah berkecukupan. Untuk itu, ia maju sebagai caleg DPR RI dengan niat mengabdikan seluruh tenaga dan pikiran demi kebaikan dan kemajuan masyarakat Indonesia.