Berkah meletakkan mimpi setinggi langit
Bos-bos perusahaan besar yang diamanahkan menjadi nahkoda bisnis, tak pernah berpikir untun meraih posisi tertinggi.
Saat duduk di bangku kuliah di jurusan elektro, ITB, CEO XL Axiata, Dian Siswarini, bukanlah seorang mahasiswa yang begitu cerdas. Bahkan dirinya merasa, masih
banyak teman-teman kuliahnya yang lebih pintar darinya. Namun ternyata, nasib membawanya menjadi pucuk pimpinan di salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Seperti pada umumnya, bos-bos perusahaan besar yang diamanahkan menjadi nahkoda bisnis, tak pernah terbesit pikiran untuk berada di tingkat paling tinggi. Hal itu pun senada dengan jawaban perempuan tiga anak ini.
"Kalau dulu pastinya tidak terpikir bisa mencapai titik ini," jelasnya. Walau begitu, saat pertama kali bekerja di XL Axiata tahun 1996, dia bermimpi untuk meletakkan harapannya memimpin seluruh bagian dari XL Axiata kelak. Pilihannya berkarir selama 20 tahun di XL Axiata, bukan semata-mata mengejar jabatan, tapi perusahaan yang identik dengan warna biru ini, memberikan ruang lebih untuk bisa beraktualisasi diri.
Ada tiga yang paling fundamental membuatnya jatuh hati untuk totalitas bekerja di XL Axiata. Pertama, berada di lingkungan yang sesuai dengan harapannya yakni telekomunikasi di mana perubahan di industri ini sangatlah dinamis. Kedua, sesuai dengan background keilmuannya dan ketiga adalah XL Axiata merupakan perusahaan yang mampu menampung aspirasinya.
"Makanya, waktu saya merasakan ketiga hal itu, saya mulai menancapkan kalau saya harus mencapai di titik optimum di perusahaan ini. Tapi yang jelas, kita hidup itu harus punya tujuan. Kemudian, tujuan itu adalah dream. Dan kalau kita punya mimpi, jangan sampai tanggung-tanggung gitu kan ya. Mimpi itu kan aspirasi, makanya jangan tanggung-tanggung meletakkan mimpi itu paling atas," tuturnya.
Tekadnya menancapkan di titik tertinggi, bukanlah perihal yang mudah. Sadar bahwa untuk melakukan itu tak gampang, Dian pun meminta saran kepada orang-orang terdekatnya dan para mentornya. Sederhananya, meminta wejangan untuk meng-upgrade diri agar bisa sampai pada titik yang diharapkan. Salah satunya ke mantan petinggi XL Axiata yang saat ini yang menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara.
"Jaman dulu itu Pak Menkominfo, mentor saya saat waktu beliau di XL Axiata. Akhirnya saya pun diberi wejangan oleh beliau. Wejangan beliau itu, kalau mau melakukan hal yang lebih tinggi lagi, harus melakukan gini dan gini. Selain itu juga, saya mengutarakan keinginan ke keluarga, kalau saya ingin menuju arah yang optimum, apa yang harus saya lakukan," terangnya.
Baca juga:
Dari panjat tower sampai jadi CEO
Cara RI melawan ISIS, tanpa harus gabung koalisi militer Saudi
Investor asing dan perkembangan industri film di Indonesia
Sineas Indonesia kian mendunia
'A Copy of Joko Anwar's Mind'
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Bukan hanya tanggal yang kita rayakan, tetapi semangat dan cita-cita yang diwariskan oleh para pahlawan. Merdeka! Selamat HUT RI ke-79!