Dampak Bumi Semakin Panas
Dari tahun ke tahun, ancaman perubahan iklim nyata di depan mata. Paling dirasakan, suhu bumi meningkat. Tidak heran jika akhir-akhir ini merasakan suhu udara makin panas.
Dari tahun ke tahun, ancaman perubahan iklim nyata di depan mata. Paling dirasakan, suhu bumi meningkat. Tidak heran jika akhir-akhir ini merasakan suhu udara makin panas.
Tak hanya itu, cuaca ekstrem juga terjadi. Pada Juni 2021, sejumlah negara Eropa seperti Jerman dilanda banjir besar yang dipicu cuaca esktrem.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Kapan Hari Fiksi Iklim Internasional diperingati? Even, ditetapkan peringatan khusus, yaitu Hari Fiksi Iklim Internasional setiap 20 April.
-
Bagaimana Indonesia mendorong pemerintah agar mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,” ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Di mana Pertamina mempresentasikan capaian target iklimnya? Pertamina pamerkan deretan capaian tersebut pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 di Uni Emirat Arab.
-
Di mana saja dampak perubahan iklim dirasakan? Perubahan iklim memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Berikut dampak penyebab perubahan iklim, antara lain: Menurunnya kualitas air. Curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan penurunan kualitas sumber air.
Dalam laporan terbarunya, PBB memperingatkan umat manusia akan lebih sering menghadapi cuaca ekstrem dalam tahun-tahun mendatang. Laporan yang disusun para ilmuwan dari berbagai negara itu menyebut umat manusia akan mengalami keadaan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Salah satu bukti terjadinya perubahan iklim yang dipicu pemanasan global adalah kenaikan permukaan air laut. Kenaikan permukaan air laut dapat mengancam tenggelamnya pulau-pulau.
Menurut salah satu ilmuwan Universitas Oxford yang terlibat dalam penulisan laporan terbaru Panel Internasional Perubahan Iklim (IPCC) PBB, Dr Friederike Otto, dampak perubahan iklim dirasakan seluruh wilayah di dunia.
"Perubahan iklim bukan masalah masa depan, tapi di sini dan saat ini dan berdampak pada setiap wilayah di dunia," ujarnya, dikutip dari BBC.
Mengacu pada laporan IPCC PBB, manusia akan lebih sering mengalami cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem ini menurut studi ilmiah adalah kerap terjadinya badai besar dan gelombang panas yang salah satu dampaknya adalah kekeringan, merusak hasil panen, menimbulkan penyakit, bahkan kematian.
Penyebab perubahan iklim
Penyebab utama perubahan iklim adalah aktivitas manusia. Salah satunya adalah penggunaan bahan bakar fosil dan alih fungsi lahan, dari hutan menjadi lahan pertanian, termasuk alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan.
Dampak perubahan iklim
Menurut Ketua Kelompok Penelitian Perubahan Iklim dan Sumber Daya Air PSTA-Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Bambang Siswanto, banjir atau genangan di kawasan pesisir dan pantai merupakan ancaman serius perubahan iklim, mengingat kawasan pesisir sering kali menjadi pusat pertumbuhan penduduk.
Dampak perubahan iklim yang juga sangat membahayakan adalah punahnya negara-negara di dunia, khususnya negara-negara yang rentan dan berisiko tinggi. Satu penelitian memprediksi banyak pulau-pulau yang terletak di permukaan yang rendah bisa menjadi tempat yang tak bisa lagi dihuni pada 2050. Ancaman ini diperkirakan dapat terjadi di tempat-tempat seperti Maladewa, Haiti, Fiji, dan Filipina.
Kenaikan air laut
Berbagai data menunjukkan tinggi muka laut terus mengalami peningkatan. Permukaan laut rata-rata global telah mengalami peningkatan sekitar 21-24 cm sejak tahun 1880. Sepertiga dari peningkatan tersebut, terjadi pada 2,5 dekade terakhir. Berdasarkan data model, pada tahun 2100, kenaikan muka laut global kemungkinan mencapai 0,59 meter.
Mencegah perubahan iklim
Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan di antaranya mengganti energi listrik di rumah dengan sumber daya yang terbarukan yang bersumber dari angin dan cahaya matahari, mengurangi penggunaan pendingin atau pemanas ruangan, memakai perabotan rumah tangga seperti lemari es, mesin cuci yang hemat energi, mengurangi penggunaan air, mengurangi konsumsi daging dan jangan buang-buang makanan.
Selain itu penting juga untuk mengganti lampu rumah dengan jenis LED, mematikan alat elektronik atau mencabut steker alat elektronik setelah selesai digunakan.
Baca juga:
Perubahan Iklim Bukan Masalah di Masa Depan, Tapi Saat Ini & di Seluruh Dunia
Laporan PBB: Bumi Kian Panas, Umat Manusia Bakal Sering Alami Cuaca Ekstrem
BMKG Tagih Keseriusan Pemerintah Daerah Hadapi Perubahan Iklim
Mengering, Danau Terbesar Kedua di Bolivia Berubah Jadi Gurun
Kebutuhan RI Atasi Perubahan Iklim Naik Menjadi Rp3.779 Triliun
Daftar 112 Daerah Indonesia yang Terancam Tenggelam