Hikayat singkong, rebung, dan cokelat
"Dulu di TNI belum ada teropong malam, tapi Pak Prabowo sudah memakai itu," kata seorang sumber.
Meski sedang bertugas di medan perang, Prabowo Subianto tidak pernah berhenti membaca buku. Saban malam dia membaca buku-buku dia bawa.
Kebiasaan membaca ini membuat Prabowo memiliki pengetahuan luas, termasuk soal strategi perang dan menjadi pemimpin bagus. Dia kerap melontarkan ide-ide cemerlang dan inovatif.
Mulai dari teropong malam, cokelat, dan vitamin penambah tenaga dia siapkan untuk pasukannya. Perlengkapan itu dibeli dari dana pribadi Prabowo. "Dulu di TNI belum ada teropong malam, tapi Pak Prabowo sudah memakai itu," kata seorang sumber saat ditemui merdeka.com Selasa pekan lalu di sebuah hotel di Cikini, Jakarta Pusat. Bahkan Prabowo mempersiapkan pakaian perlengkapannya sendiri. Dia membeli kebutuhan perlengkapannya memakai kocek sendiri.
Bukan hal mengejutkan ketika itu gaji tentara pas-pasan. Namun Prabowo selalu berusaha agar para prajuritnya semangat menjalani hidup. Meski lahir dari keluarga kaya, dia memilih mengabdi sebagai serdadu. Dia tidak pernah sekalipun menjual nama besar ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, untuk mengerek karier militernya.
Kepribadian ini begitu berkesan di mata anak buahnya sampai sekarang. Mereka masih ingat pesan Prabowo. "Saya nggak mungkin kasih uang, nggak mungkin kasih beras, maka saya berikan nama baik kepada keluarga," ujar sumber yang sama.
Bagi kalangan mantan prajurit Perang Timor Timur, Prabowo memang dikenal apa adanya. Dia kerap makan di kantin dan berpergian dengan mobil dinas jeep milik Angkatan Darat. Tak pernah sekalipun Prabowo datang dengan mobil pribadi.
Cerita mengesankan datang saat Prabowo masih memimpin Komando Pasukan Khusus bertempur di Timor Timur. Selama sepekan Prabowo dan pasukannya tidak mendapatkan pasokan makanan lantaran memasuki daerah rawan. Helikopter tidak berani mendarat. Dari sana, kebersamaan dengan prajurit diingat hingga saat ini.
Dalam keadaan tanpa makanan, Prabowo bersama pasukannya tetap bertahan hidup. Dengan mengandalkan singkong dan rebung, pasukannya terus mengejar milisi Fretilin. "Seminggu kita nggak makan, hanya makan singkong dan rebung. Beliau selalu ada bersama kita," tutur sumber itu.
Bagi anak buahnya, Prabowo selalu memberikan yang terbaik. Sebagai contoh, saat akan memulangkan pasukannya dari Timor Timur usai Operasi nanggala 28, Prabowo langsung meminta agar diangkut dengan pesawat Herkules. Padahal saat itu bala tentara lain kembali ke Jakarta naik kapal. "Malamnya barang-barang diangkut ke kapal dan kita naik Herkules," katanya.
Selain fasilitas agar prajuritnya tidak memikirkan selama bertugas, Prabowo menghargai kerja bawahannya. Dia tidak menghalangi untuk mempromosikan anak buahnya ikut sekolah perwira. Jadi jangan heran jika di masa kepemimpinannya, Prabowo dikenal sebagai komandan paling digandrungi. "Dia tidak pernah melarang kita untuk sekolah," ujarnya.