Kena Pukul Sehari Jadi Tamu Spesial Megawati
Prabowo memenuhi janji Megawati Soekarnoputri. Undangan disampaikan ketika Ketua Umum PDI Perjuangan menjamu Prabowo di kediamannya, Jalan Teuku Umar, 24 Juli 2019 lalu. Menjadikan Prabowo sebagai tamu istimewa.
"Hidup Prabowo!" Teriakan itu terus berulang. Disusul riuh tepuk tangan banyak kader PDI Perjuangan. Menyambut kehadiran tamu istimewa, Prabowo Subianto, di kongres mereka. Sambutan hangat balik dilakukan. Prabowo menepuk punggung beberapa kader itu.
Ketua Umum Partai Gerindra itu tiba sekitar 12.30 WITA. Ditemani dua elit partainya, Edhy Prabowo dan Gerindra Sugiono. Menghadiri undangan Kongres V PDIP, Kamis, 8 Agustus 2019.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Kenapa Megawati menunjuk Pramono Anung sebagai Cagub? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama.
-
Kenapa pertemuan Prabowo dan Megawati dilakukan sebelum pelantikan? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati. Bahkan, kata dia, Megawati menyampaikan salam kepada Prabowo dan juga sebaliknya, Prabowo menitipkan salam hormat untuk Megawati.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
Melewati riuh sambutan, Prabowo segera diarahkan menuju ruang VVIP. Menyusul para ketua umum partai lain. Undangan ini hanya ditujukan kepada partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Prabowo memenuhi janji Megawati Soekarnoputri. Undangan disampaikan ketika Ketua Umum PDI Perjuangan menjamu Prabowo di kediamannya, Jalan Teuku Umar, 24 Juli 2019 lalu. Menjadikan Prabowo sebagai tamu istimewa.
Keistimewaan tersebut terlihat dari undangan ketua umum partai yang hadir. PDIP tidak mengundang partai nonkoalisi seperti PKS, Demokrat dan PAN. Hanya Prabowo. Adapun Zulkifli Hasan diundang selaku ketua MPR bukan Ketua Umum PAN.
Sejumlah tokoh nasional hadir. Selain Jokowi dan Ma'ruf, tampak hadir Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, sampai KSP Moeldoko. Bahkan, Kepala BIN Budi Gunawan muncul di antara para tokoh tersebut.
Adapun para pimpinan partai, di antaranya Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa, Ketum PKPI Diaz Hendropriyono, dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto punya alasan sendiri di balik daftar undangan itu. "PDIP sekaligus mengundang menjadi forum silaturahmi dengan seluruh ketua umum partai politik koalisi Indonesia kerja," kata dia.
Para tamu khusus itu berkumpul dalam ruang VVIP. Tidak ada obrolan khusus. Hanya candaan. Kehadiran Prabowo tentu menjadi magnetnya. Bahkan Jokowi sebagai pesaing di Pilpres beberapa kali meledek mantan Danjen Kopassus itu.
"Pak Prabowo kelihatan segar sekarang," kata Jokowi. Prabowo segera membalas, "Saya segar karena ketemu mantan komandan." Dia sambil menunjuk Luhut Binsar Panjaitan yang duduk di sebelahnya. Sosok ini memang senior Prabowo ketika aktif di Kopassus.
Sekretaris Jenderal PSI Raja, Juli Antoni, mengaku memang tidak ada pembahasan serius di dalam ruang VVIP. Atmosfer ruangan berisi banyak tokoh nasional itu hanya penuh kegembiraan dan canda tawa. "Penting untuk merelaksasi ketegangan politik," ujar Antoni kepada merdeka.com.
Suasana guyon sampai dibawa ke ruang publik. Giliran Megawati Soekarnoputri sebagai tuan rumah menyinggung Prabowo dengan nada berkelakar. Putri Presiden Pertama Soekarno itu sampai bilang kehadiran Prabowo menghangatkan Kongres. "Terima kasih Pak Prabowo sudah menghangatkan Kongres," kata Megawati membuka sambutan.
Dalam pidato Kongres V PDIP, Megawati menyinggung strategi Pilpres Prabowo-Sandiaga memindahkan posko pemenangan di Jawa Tengah. Dikenal sebagai lumbung suara PDIP, Megawati merasa jengkel dengan cara itu.
Julukan kandang banteng bagi wilayah Jawa Tengah memang pantas dipertahankan. Megawati menunjukkan itu. Hasil Pemilu dan Pilpres, pasangan noor urut 02 itu kalah. "Gue datangin juga nih si Bowo. Sorry, jengkel dong. Sudah tahu itu tempatnya banteng kok," kata Megawati. Disambut tawa peserta Kongres, termasuk Prabowo hingga terpingkal-pingkal.
Megawati mengatakan, pertempuran dengan Prabowo sudah usai. Dia menantang Prabowo bertempur di 2024. Megawati juga 'mengajak' Prabowo berkoalisi di 2024. "Bener loh mas Bowo, kalau nanti, ya enggak tahu dong, tolong deketin saya ya. Aduhh, masa sih serius terus enggak boleh juga ya," Prabowo pun berdiri dari tempat duduknya untuk memberikan gestur hormat.
©Liputan6.com/Johan Tallo
Pidato Megawati ini seolah memberi isyarat. Ketua DPP PDIP sekaligus putri Megwati, Puan Maharani, merasa sinyal Megawati mengajak Prabowo bergabung sudah terang benderang. Puan mengutip pernyataan ibundanya. Terutama permintaan Prabowo mendekat.
Menurut Puan, dalam politik dinamis ini bergabungnya PDIP dan Gerindra merupakan hal mungkin terjadi. Terutama untuk menuju sebagai koalisi di tahun politik 2024. "Tinggal momentumnya itu kapan," ucap Menko PMK itu.
Kehadiran Prabowo memenuhi undangan PDIP dikabarkan sebagai sinyal koalisi pasca Pemilu 2019. Pertempuran dengan Jokowi selama delapan bulan lalu menjadikan mereka akan menyatu. Apalagi sudah beberapa kali melakukan pertemuan.
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut belum ada obrolan politik terkait koalisi antara Prabowo dan Megawati. Memang secara khusus atasannya itu pernah menyampaikan keinginannya berkontribusi untuk negeri. Khususnya ekonomi berkedaulatan.
Adapun keputusan Partai Gerindra bakal bergabung atau tidak, semua menunggu keputusan Prabowo. Tentu, kata Dahnil, peran Jokowi dan Megawati juga penting. Bila kedua orang itu merasa perlu bantuan, tentu partainya sangat terbuka lebar.
"Sangat tergantung Bu Megawati dan Pak Jokowi membutuhkan Pak Prabowo dan Gerindra sebagai mitra kritis (Oposisi) atau di dalam pemerintahan, bagi Pak Prabowo keduanya sama," jelas Dahnil.
Sindiran dan guyonan begitu kental dirasakan. Bukan hanya dilakukan Megawati. Prabowo juga kena singgung Presiden Jokowi. Bahkan dengan bangga dia memamerkan kemenangannya dan PDIP sebagai partainya bernaung, menang telak di Bali. Dalam hasil Pilpres 2019, Jokowi mendapat suara 91,6 persen.
"Mohon maaf ini Pak Prabowo," kelakar Jokowi dengan pakaian adat Bali. Ucapan itu disambut tawa para tamu dan peserta kongres.
Gelaran pembuka Kongres V PDIP sudah usai. Para tokoh langsung meninggalkan lokasi. Saking ramainya area Kongres, Prabowo menunggu jemputan di lantai dua. Dia terburu-buru menuju Alphard berkelir putih.
Belum jauh berjalan, tiba-tiba Megawati keluar dari lobi Hotel. Sembari bercengkrama dengan para kader PDIP.
Sadar kehadiran Megawati, Prabowo langsung turun dari mobil dan menghampiri Megawati dengan derap cepat. Prabowo menyampaikan bakal kembali ke Jakarta dan mengucapkan terima kasih telah diundang.
Prabowo bincang singkat dengan Megawati yang didampingi kedua anaknya Prananda Prabowo dan Puan Maharani. Kepada mereka, Prabowo mengaku banyak kena sindiran dalam kongres ini. Tentu sindiran itu tidak membuatnya jengkel. Dengan nada guyon, dia menyebutnya sebagai pukulan.
"Saya sudah kena banyak pukul," canda Prabowo. Itu merujuk pernyataan Megawati yang melempar 'pukulan' ringan tapi mengena dalam pidato politiknya. Sebelum pergi, Prabowo diajak Puan berswafoto bersama Megawati dan Prananda.
(mdk/ang)