Menguasai dunia lewat lidah
"Kemampuan berbahasa asing masih dianggap nggak penting di masyarakat awam," kata Monis.
Sejak kecil Mira Zakaria tinggal di Jerman. Beranjak masuk sekolah menengah Mira ikut pertukaran pelajar ke Argentina. Selama setahun dia menggunakan bahasa Spanyol, namun sekembalinya ke tanah air, penguasaan bahasa Spanyolnya menghilang sebab tidak pernah dipakai.
Dia bertekad kepada siapapun tidak mengalami hal sama. Inilah memicu niatnya membikin komunitas multibahasa. Dia fasih lima bahasa. Dia berkenan menularkan kelebihannya itu kepada siapa saja tanpa dipungut fulus sepeser pun
Terinspirasi oleh komunitas Polyglotclub di Ibu Kota Paris, Prancis, empat tahun lalu terbentuk polyglot di Yogyakarta. Tujuannya memperbanyak jam praktek bahasa asing sedang dipelajari dalam suasana santai dan gembira.
Pembentukan Polyglot Yogyakarta dipelopori oleh Monis Pandhu dan Sandya Rani Kartosengodjo. "Kemampuan berbahasa asing masih dianggap nggak penting di masyarakat awam," kata Monis kepada merdeka.com tiga pekan lalu di Jakarta. Padahal banyak masyarakat antusias dengan bahasa asing, tapi belum mengetahui cara mempelajari.
Di hari kemerdekaan tahun lalu, Komunitas Polyglot Indonesia mendeklarasikan diri sebagai sebuah asosiasi sah secara hukum. Bertempat di Lembaga Indonesia Spanyol di kawasan Condong Catur, Yogyakarta, Polyglot Indonesia dibentuk buat menjadi sarana bagi para pemuda Indonesia untuk mengasah kemampuan mereka berbahasa asing dan tempat bagi warga negara asing belajar bahasa Indonesia.
"Dihadiri oleh para koordinator bahasa, regional, media sosial, dan media digital, Polyglot Indonesia dari enam cabang, yaitu Aceh, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta," ujarnya.
Pada dasarnya bahasa digunakan untuk alat berkomunikasi. Saat mempelajari sebuah bahasa asing bukan sekadar mempelajari kosa kata dan struktur kalimat, namun mempelajari pula budaya dan cara berpikir mereka. Itulah fungsi dan manfaat mempelajari bahasa asing.
"Jika Anda berbicara bahasa mereka tahu, Anda akan mendapatkan kepala mereka," tuturnya. "Bila Anda berbicara dengan bahasa mereka, Anda akan mendapatkan hatinya."