Nasi goreng, makanan rakyat jelata hingga pemimpin negara
Obama minta disediakan secara khusus masakan khas Indonesia seperti bakso, emping dan terakhir tentu nasi goreng.
Ada cerita menarik tentang salah satu masakan khas Indonesia, yaitu nasi goreng. Hal itu terekam langsung ketika kedatangan Presiden Amerika Serikat ke 44, Barack Hussein Obama mengunjungi Indonesia beberapa waktu lalu. Obama begitu dia disapa minta disediakan secara khusus masakan khas Indonesia seperti bakso, emping dan terakhir tentu nasi goreng.
Cerita itu dilontarkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jika Presiden Negeri Paman Sam itu meminta secara khusus masakan khas tanah air. Permintaan itu bukan tanpa alasan, Obama yang juga pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar di Menteng, Jakarta Pusat itu sudah mendengar selentingan kelezatan nasi goreng asal Indonesia.
"Begitu sampai tempat saya, dia ambil piring, dia kaget sama nasi goreng. Langsung dia ambil, dalam waktu singkat ludes, habis. Kalau Presiden AS negara Adidaya seneng nasi goreng, banyak yang suka masakan Indonesia, nasi goreng dan lain-lain. Jadikan inspirasi ini untuk kembangkan kuliner Indonesia," ujar SBY, sapaan akrab Soesilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.
Nasi goreng memang dibuat dengan tampilan yang terlihat sederhana. Tak ada bahan-bahan spesial di dalamnya. Cuma racikan bumbu dimasukan dalam wajan lalu dicampur adukan nasi yang digoreng hingga matang. Ditambah sayuran, telur dan daging ayam atau kambing serta ikan asin untuk menambah kekhasan rasa.
-
Siapa yang menjual Nasi Goreng Miskin di Karawang? Mengutip Instagram @perutcacing_, Senin (9/10), pemilik usaha bernama Nanung, membenarkan jika dirinya menjual menu nasi goreng miskin.
-
Apa yang dimaksud dengan nasi sisa? Saat memasak nasi terlalu banyak, biasanya akan ada sisa yang sayang untuk dibuang. Ada baiknya nasi sisa tersebut disimpan di dalam kulkas dengan wadah tertutup, supaya tidak terkontaminasi bakteri Bacillus cereus.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Kapan Pakdhe Nurdin mulai berjualan nasi goreng? Tak ingin menghabiskan waktunya dengan duduk-duduk saja, pria 56 tahun itu berinisiatif untuk memulai bisnis nasi goreng.
-
Bagaimana Wali Kota Semarang menanggapi dugaan mutasi Camat Ade Bhakti karena konten nasi goreng? Saat dikonfirmasi, Hevearita membantah kalau mutasi Ade Bhakti disebabkan oleh konten yang berisi sindiran terkait lomba nasi goreng.
-
Siapa yang merintis bisnis minuman sarang walet? Sebuah perusahaan ternama asal Bojonegoro berhasil menguasai pasar olahan sarang burung walet dalam bentuk minuman kemasan. Menariknya, cikal bakal minuman sarang burung walet pertama di Indonesia ini muncul dari pengalaman pribadi sang pemilik perusahaan.
Namun, dibalik itu semua pencinta nasi goreng berasal dari berbagai kalangan. Pencintanya tak mengenal status miskin-kaya. Malah, sekarang nasi goreng sudah disajikan dalam berbagai kesempatan dari momen pesta pernikahan sampai acara jamuan kenegaraan.
Dari pengalaman tukang nasi goreng yang kerap mangkal di sekitaran wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan mengatakan jika dirinya memiliki pelanggan asal negara India. Sutar, begitu nama tukang nasi goreng itu menceritakan jika saban hari karyawan kantor Kedutaan Besar India rata-rata menyukai nasi goreng. Mereka memesan nasi goreng tanpa daging."Mereka enggak mau pakai daging sapi. Cuma ayam dan tidak pedas," kata Sutar, 49 tahun saat berbincang dengan merdeka.com di markas tukang nasi goreng khusus kawasan Menteng di Jalan Muria, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu, pekan lalu.
Beda dengan Sutar, Saepudin, tukang nasi goreng yang biasa mangkal di sekitaran Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta selatan ini punya pelanggan berbeda. Karena mangkalnya di pasar tentu pelanggan Saepudin berasal dari kalangan para pedagang sayur maupun kuli pasar. Meski begitu, pelanggan Saepudin tak terbatas hanya sampai di situ. Karena dia menggelar dagangannya di pinggir jalan, tentu pengguna jalan juga kerap mampir ke gerobak nasi goreng miliknya.
"Yah namanya pasar 24 jam, rata-rata pelanggannya orang pasar juga. Tapi banyak juga dari warga umum," kata Saepudin menuturkan.
Saepudin menuturkan jika setiap tukang nasi goreng memiliki olahan berbeda. Dia mencontohkan, jika nasi goreng asal Jawa Timur lebih di dominasi bumbu bawang merah dan putih. Cara pengolahannya pun berbeda antara pedagang asal Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk pedagang nasi goreng asal Jawa Timur biasanya hanya menggunakan bawang putih yang di geprak sebagai bumbu penyedap ketika menggoreng nasi.
Namun untuk pedagang asal Jawa Tengah, olahan nasi goreng biasanya diolah menggunakan racikan bumbu jadi yang telah dicampur rempah-rempah. Paling mendasar dari setiap tukang nasi goreng ialah bumbu bawang putih dan bawang merah. Terkadang ada pedagang yang menambahkan lada atau terasi sebagai penyedap nasi goreng.
"Kita mah sama saja, hampir semua sama modelnya cuma beda tangan pasti beda rasa, bagaimana kita takarin saja bumbu secukupnya," ujar Saepudin.
Perbedaan tukang nasi goreng bukan hanya dari mana asal daerah masing-masing pedagang. Namun, menurut Saepudin antara pedagang nasi goreng pangkalan dan keliling juga memiliki perbedaan. Perbedaan itu kata Saepudin terletak pada variasi jenis nasi goreng yang dijual. Untuk pedagang nasi goreng pangkalan biasanya menjual menu nasi goreng gila yang isinya jauh lebih lengkap mulai dari sosis hingga daging olahan. Namun untuk harga setia porsi, tukang nasi goreng keliling jarang mematok harga di luar pasaran.
"Biasa ada yang jual Rp 9 ribu sampai Rp 12 ribu. Kalau saya nasi goreng gila lebih sedikit bisa sampai Rp 15 sampai Rp17 ribu," ujar lelaki kelahiran Tegal itu.
Nasi goreng memang menggambarkan kesederhanaan. Tak banyak menggunakan pilihan isi di dalamnya. Namun, jamuan ini memang diminati dari berbagai kalangan mulai kepala negara sampai para pekerja kantoran menggemari salah satu masakan khas Indonesia ini. Olahan nasi goreng ini pun rupa-rupa, mulai dari nasi goreng kambing, petai, ikan asin sampai sosis menjadi menu pilihan.
Baca juga:
Makanan sisa jadi primadona
Kisah tukang nasi goreng naik haji
Mengeruk fulus lewat menggoreng jalan Jakarta
Bisnis food truck 'booming' berkat bantuan facebook hingga instagram
Food truck, peruntungan bagi pebisnis pemula
Melirik bisnis kuliner modern berlabel food truck