Raup untung bisnis barbershop
Bisnis tukang cukur bergaya undercut laris manis di Bekasi. Omsetnya sampai Rp 15 juta perbulan.
Bisnis barbershop khusus model potongan gaya undercut memang sedang menjamur belakangan ini. Tak terkecuali daerah tetangga Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat. Menjual gaya potongan cepak atau klimis, aplikasi dari gaya potongan undercut menjadi bisnis menjanjikan. Paling tidak para pelaku usahanya meraup fulus dan mengembalikan modal dengan waktu singkat.
Ricko Purboyo, pemilik Barbershop Streetcut mengakui jika saban bulan dia bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Pendapatan itu sudah terpotong untuk biaya listrik dan gaji karyawan.
"Saya sendiri bisa sampai bersih termasuk perawatan listrik saja dalam sebulan saya bisa meraup dari Rp 10 juta sampai Rp 15 juta sebulannya, sudah termasuk listrik saja paling," ujar Ricko Purboyo saat berbincang dengan merdeka.com di gerainya daerah Bekasi, Selasa pekan lalu.
Ricko yang memiliki panggilan Tompel ini mengaku jika bisnis ia geluti saat ini memang menjanjikan. Dari modal Rp 50 juta untuk pembuatan gerai, kini dia mendapat keuntungan puluhan juta dari memotong rambut. "Saya modal awalnya paling besar buat sewa tempat, pokoknya lebih dari Rp 50 juta buat modal pertama," tuturnya.
Saking ramainya pelanggan yang datang untuk potong gaya rambut tentara, Ricko kini juga membuka beberapa gerai Barbershop di sekitaran wilayah Bekasi. Pegawainya pun lumayan banyak, dari gerai Barbershop ia miliki, Ricko mempunyai sepuluh karyawan. Untuk mengaji karyawannya, Ricko menerapkan sistem bagi hasil. Setiap kepala, karyawannya mendapatkan 40 persen. "Kita pembagiannya 60:40, buat capster 40 persen, itu sudah termasuk uang makan dan rokok," ujar Hoirul Hanwar, karyawan Barbershop Streetcut.
Sementara itu, di lokasi berbeda, pemilik Barbershop Bandroll, Michael Saerang mengaku jika buat mendanai usahanya dia mengeluarkan fulus tidak begitu banyak. Untuk permulaan dia menggelontorkan dana sekitar Rp 30 juta. Modal itu pun sudah kembali dalam waktu setahun. "Beruntung, sewa tempatnya tak terlalu tinggi," ujar Michael. Michael memang memliki konsep berbeda dengan Barbershop khusus gaya potongan yang sedang laku di Bekasi. di Barbershop, selain menawarkan potong rambut, dia juga menawarkan merchandise berupa sepatu-sepatu bermerek.
Di Bekasi paling tidak ada sekitar lima gerai Barbershop yang menawarkan konsep serupa. Masing-masing gerai memiliki berbagai ciri khas mulai dari penjara sampai model modern vintage. Menjamurnya gaya model ini juga membangkitkan gelora anak-anak muda daerah yang di juluki kota patriot itu.
"Kita nongkrong sambil menyalurkan hal positif, usaha dan hobi nongkrong jadi satu akhirnya kita kembangin, pangkas rambut model begini jadinya," ujar Michael.