7 Tips berkendara di kondisi jalanan yang tertutup kabut asap
Berikut tips agar tetap aman berkendara di kondisi jalanan berkabut atau tertutup asap tebal.
Beberapa wilayah di Indonesia kini memang tengah dilanda musim kemarau panjang, bahkan di wilayah yang berada di pulau Sumatera seperti Medan atau Palembang harus terkena kabut asap cukup tebal akibat kebakaran lahan yang disebabkan cuaca panas ataupun sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian.
Asap tebal ini juga sangat berpengaruh tak hanya ke kesehatan tapi juga dalam hal transportasi baik laut, darat, maupun udara. Akibat kabut asap yang menyelimuti jalanan, maka jarak pandang akan terganggu yang secara otomatis membuat kondisi berkendara menjadi kurang aman dibanding keadaan normal.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Kapan sebaiknya busi motor diganti? Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa ciri-ciri busi motor harus diganti, sebaiknya segera periksakan motor Anda ke bengkel terpercaya.
-
Siapa yang membagikan tips membuat acar timun tetap renyah? Chef Aaron Laksana, seorang juru masak sekaligus konten kreator, berbagi trik sederhana namun efektif untuk membuat acar timun yang tetap renyah.
-
Kapan motor harus diservis? Servis motor minimal dilakukan 1-2 bulan sekali, atau saat pemakaian sudah mencapai jarak tempuh 2000 km (untuk motor keluaran lama) dan jarak tempuh 5000 km (untuk motor keluaran baru).
Berikut ada beberapa cara yang bisa Anda lalukan agar tetap aman berkendara di situasi jalan yang tertutup kabut asap.
1. Pakaian perlengkapan berkendara
Untuk pengguna roda dua, menggunakan atribut pakaian berkendara yang lengkap seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu memang wajib hukumnya. Namun jika ingin berkendara di kondisi jalanan yang tertutup kabut asap, maka gunakanlah masker sebagai atribut tambahan.
Sedangkan untuk pengguna kendaraan roda empat, Anda bisa mengecek kondisi filter udara yang masuk ke kabin atau jika perlu juga gunakanlah masker meski ancaman asap tak separah pengguna kendaraan roda dua. Selain itu, tetap gunakan sabuk pengaman sebagai pengaman Anda di belakang kemudi.
2. Rencanakan rute perjalanan
Ada baiknya Anda merencanakan dulu rute perjalanan sebelum berkendara. Hal ini berfungsi untuk mengefisiensi waktu perjalanan sehingga risiko menghirup asap di kondisi ruang terbuka bisa diminimalisir.
3. Gunakan lampu depan dan pastikan menyala
Baik untuk kendaraan roda empat atau roda dua, wajib untuk menyalakan lampu di siang hari kala kabut asap menghalangi jarak pandang.
Untuk sepeda motor, ada baiknya menggunakan lampu utama namun bukan high beam. Sedangkan untuk mobil, Anda bisa menyalakan lampu kota atau lampu utama jika kabut asal cukup tebal.
Tujuan menyalakan lampu ini adalah agar pengguna jalan lainnya bisa mengetahui posisi Anda lebih jelas.
4. Jaga jarak aman dengan kendaraan lain
Selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan lain ketika jarak pandang tak optimal. Beri jeda sekitar 5 detik dari kendaraan lain yang berada di depan sebagai jarak aman. Tujuannya, memberi waktu saat pengereman mendadak, 5 detik dianggap waktu yang cukup merespon kejadian yang tidak terduga. Hindari juga gerakan tiba-tiba saat berkendara di cuaca kabut.
5. Jaga kecepatan konstan
Kabut atau asap bisa mengganggu pandangan terhadap kendaraan lain atau permukaan jalan, disarankan pengemudi tetap mempertahankan kendaraan dengan kecepatan tidak terlalu kencang dan konstan, biasanya 20-40 km/jam.
Hindari menyusul kendaraan lain bila tidak diperlukan. Usahakan tetap berkendara dalam satu jalur. Gunakan garis pembatas lajur sebagai petunjuk.
6. Hindari parkir di pinggir jalan saat kabut
Hal ini tampak sepele namun bisa membahayakan jika dilakukan di saat jarak pandang banyak berkurang akibat adanya kabut asap tebal.
Jika harus berhenti, carilah tempat parkir yang jauh dari ruas jalan. Lebih baik tidak berhenti sama sekali sebab ada kemungkinan tertabrak dari belakang. Jika terpaksa berhenti, maka jangan lupa nyalakan lampu kota atau lampu hazard.
7. Tetap fokus
Berkendara dalam kabut butuh banyak konsentrasi. Fokus tidak hanya untuk pengendara tapi juga penumpang. Jangan menggunakan smartphone saat berkendara agar bisa lebih waspada.
Namun perlu diingat, berkendara dalam kabut bisa jadi sangat berisiko. Apabila visibilitas terasa sangat terganggu lebih baik tidak melakukan perjalanan, terutama saat malam hari.
Sumber: Welovehonda
(mdk/dzm)