Hankook Tire Gencarkan Pasar Ban Mobil Listrik Jelang Formula E Jakarta 2023
Menariknya, jelang balap dunia mobil listrik ABB FIA Formula E di Jakarta pada Juni mendatang, Hankook Tire siap menggencarkan pemasaran ban mobil listrik di Indonesia.
Produsen ban global, Hankook Tire, siap mendorong pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dari hulu ke hilir.
Saat ini perusahaan memikiki berbagai inovasi produk ban untuk mobil listrik (EV tire) sekaligus membangun kemitraan dengan sejumlah merek mobil listrik dunia.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Bagaimana mobil listrik jenis PHEV bekerja? Prinsipnya sama dengan HEV, tapi lebih canggih dari sisi baterai. Sebab daya baterainya dapat diisi ulang di charging station, selain memanfaatkan energi kinetis dari hasil pengereman.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
Menariknya, jelang balap dunia mobil listrik ABB FIA Formula E di Jakarta pada Juni mendatang, Hankook Tire siap menggencarkan pemasaran ban mobil listrik di Indonesia.
Yoonsoo Shin, Presiden Direktur PT Hankook Tire Sales Indonesia, menjelaskan Hankook Tire terpilih menjadi mitra teknis dan pemasok ban resmi untuk kejuaraan dunia balap mobil listrik ABB FIA Formula E 2023 sebanyak 16 seri.
“Melalui lini ban iON, Hankook Tire mendukung para pembalap menunjukkan performa terbaiknya di lintasan. Kerja sama ini merupakan komitmen kami menghadirkan produk ramah lingkungan dengan tetap mengutamakan standar keselamatan berkendara,” ujar Yoonsoo dalam rilisnya, Senin (27/3).
Saat ini Formula E 2023 telah menyelesaikan seri ke-5 di Cape Town E-Prix, Afrika Selatan. Seri ke-10 dan 11 akan digelar di Jakarta International e-Prix Circuit, Ancol, Jakarta, pada 3-4 Juni.
Ban Hankook iON berdimensi depan 255/40 R18 dan belakang 315/40 R18. Ban ini dapat digunakan baik dalam kondisi kering maupun basah, sehingga membantu menghemat sumber daya baterainya.
Selain itu, ban ini memiliki memiliki rolling resistance dan daya cengkram baik, kebisingan rendah, serta kinerja tahan lama. Sebab ban ini dibuat secara khusus menggunakan bio-based material, natural oil dalam proporsi tinggi, dan karet berkelanjutan (sustainable rubber). Kemudian seluruh ban akan didaur ulang kembali, setelah balapan melalui proses pirolisis.
Menggunakan Bahan Daur Ulang
©2023 Merdeka.com
National Sales Manager Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono menambahkan, kami semakin gencar memperkenalkan ban EV di pasar Indonesia.
Pihaknya optimistis masyarakat secara bertahap akan beralih ke mobil listrik sehingga permintaan ban EV pun akan terus meningkat.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, penjualan mobil listrik di Indonesia mencapai 15.437 unit pada 2022. Tumbuh 383,46 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
“Di sisi lain, konsumen perlu memahami mobil listrik pada umumnya 25-30 persen lebih berat dari mobil biasa dan memiliki torsi awal lebih tinggi sehingga membutuhkan spesifikasi ban khusus. Hankook iON dirancang khusus dengan Hankook EVolution Technology, yang fokus pada keausan tapak dan peningkatan daya cengkeram. Kemudian Teknologi Hankook Sound Absorber bermanfaat untuk mengurangi kebisingan jalan sehingga pengguna dapat berkendara dengan tenang dan menyenangkan,” jelasnya.
Hankook Tire memiliki target untuk menduduki jajaran ban EV terbaik di masa depan. Saat ini perusahaan telah meluncurkan iON evo SUV khusus untuk musim panas dan iON evo AS untuk segala cuaca.
Di sisi lain, Hankook Tire berhasil menjadi pemasok ban original equipment (OE) produsen mobil listrik premium: BMW i4, Audi Q4 e-tron, Hyundai Ioniq 6, Toyota bZ4X, dan Škoda Enyaq iV.
Hankook Tire berencana menggunakan bahan daur ulang dari seri ke-9 ini untuk memproduksi ban Formula E di seri ke-10 nanti. Langkah ini sejalan dengan target perusahaan dalam menekan emisi gas rumah kaca dan rasio produk ramah lingkungan masing-masing 50 persen dan 80 persen pada 2030.
“Kami berharap, sirkulasi alami ini dapat menginspirasi pelaku industri lainnya untuk ikut meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang dan berkontribusi pada keberlanjutan,” pungkas Yoonsoo.