Hasil kejurnas Speed Offroad IXOR 2015
Persaingan di Group ini sejak SS-1 sungguh sangat memukau bagi para penonton. Simak aksinya berikut ini.
Ajang balap offroad gelaran SMN dengan nama Kejuaraan Nasional "PERTAMINA BPE Indonesia eXtreme Offroad Racing (IXOR) 2015 - KejurNas Speed Offroad telah dilangsungkan pada tanggal 9-10 Mei, bertempat di Sirkuit Offroad Tembong Jaya, Serang - Banten.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
-
Mobil apa yang ditabrakkan bocah itu ke tembok? Berdasarkan data yang dihimpun, mobil yang ditabrakkan bocah itu adalah mobil listrik merk Chery Omoda E5 yang ditaksir harganya sekitar Rp488 juta.
-
Mobil mewah apa saja yang ada di garasi rumah Sule? 1. Ford Mustang Ecoboost Ford Mustang Ecoboost, mobil keluaran Ford dengan harga sekitar Rp3 miliar, dibeli Sule sebagai hadiah untuk anak sulungnya, Rizky Febian, atas prestasinya di dunia musik. 2. Jeep Wrangler Dengan harga sekitar Rp1 miliar, Jeep Wrangler dibeli khusus untuk anak bungsunya, Ferdinand. Mobil ini sering digunakan saat perjalanan ke Bandung karena mampu melewati rute yang sulit. 3. Toyota Alphard Mobil mewah ini, yang harganya mencapai Rp1 miliar, lebih sering digunakan oleh Rizky Febian dalam aktivitas hariannya. Sule pernah memberikan hadiah Honda Civic Turbo tahun 2017 kepada Rizwan. Mobil ini, dengan harga sekitar Rp500 juta, sering digunakan Sule dalam kegiatan sehari-hari. 4. Honda Civic Turbo 5. Toyota Land Cruiser 300 Menjadi pilihan utama bagi keluarga Sule, Toyota Land Cruiser 300 yang harganya melampaui Rp2 miliar mampu menampung seluruh anggota keluarga. 6. Volkswagen Caravelle Mobil VW Caravelle, dengan harga mencapai Rp1,3 miliar, sering digunakan oleh Putri Delina untuk mengangkut barang-barangnya. 7. Porsche Mobil Porsche, yang harganya mencapai Rp1,3 miliar, sempat terparkir di garasi Sule selama satu tahun sebelum akhirnya dijual. 8. McLaren MP4-12C Salah satu kendaraan paling mewah yang dimiliki Sule adalah McLaren MP4-12C dengan harga sekitar Rp4,2 miliar. Mobil ini juga dikabarkan sudah terjual.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
Ajang balap dengan lokasi yang relatif dekat dengan pusat kota Serang - Banten ini menjadi sangat ramai dikunjungi penggemar ajang balap offroad dari kota Serang dan sekitarnya, serta berbagai penonton yang sekedar meluangkan waktu di hari liburnya.
Sebagaimana visi dan misinya, PT. Sarana Media Nusantara (SMN) selaku promotor Indonesia eXtreme Offroad Racing, selalu berupaya untuk mengadakan acara tambahan demi meramaikan event skala nasional ini. Acara tambahan ini dimaksudkan juga untuk memunculkan potensi-potensi daerah yang sebenarnya sangat bernilai seperti kesenian daerah, handcraft, makanan daerah serta masakan daerah. SMN bekerjasama dengan Disdagkop Serang, menggelar bazaar yang bertemakan daerah. Hal ini tentunya bermanfaat untuk memperkenalkan potensi khas tuan rumah kepada pada tamu. Bazaar diikuti lebih dari 20 IKM binaan Disdagkop dan Dispora setempat.
Selain itu, SMN juga memperlihatkan kepeduliannya kepada pelajar/anak-anak dengan menggelar Lomba Mewarnai tingkat TK Dan SD (1-2) bekerjasama dengan Serang Radio dan Hot FM. Salah satu tujuanya adalah untuk memperkenalkan "Speed Offroad / Offroad Racing" pada umumnya secara lebih dalam dan dini.
Sedangkan acara balapnya sendiri diikuti oleh 199 peserta dari berbagai daerah. Pada awalnya, SMN beserta RC dan OC berniat untuk membatasi jumlah peserta hingga 150 kendaraan dikarenakan meriview kemampuan menjalankan event-event sebelumnya. Namun dikarenakan jumlah pendaftar semakin menambah, maka berdasarkan meeting internal SMN, disepakati bahwa tidak akan membatasi jumlah peserta, dan RC / OC diminta untuk dapat mengantisipasi berbagai kesibukan dengan adanya penambahan jumlah peserta.
Beberapa tambahan peserta seperti Rizal Sungkar yang baru pertama kali ikut pada ajang IXOR menjelaskan "IXOR putaran-2 ini akan merupakan pengalaman pertama saya untuk turut serta berkompetisi menggunakan kendaraan berbasis SUV 4x4". Tujuan saya mengikuti seri ke 2 Indonesia eXtreme Offroad Racing, yaitu untuk merasakan ketatnya persaingan dan sensasi pertarungan head to head di double track. Di penampilan perdana ini juga merupakan kesempatan bagi saya untuk beradaptasi dan mengumpulkan informasi berbagai informasi dari mulai setup kendaraan, karakter track dan peta persaingan di group dan kelas yang akan saya ikuti di tahun 2015 ini.
Luar biasanya antusias pencinta otomotif kepada dunia offroad saat ini merupakan dorongan bagi saya untuk dapat hadir dan turut serta bertarung dengan kompetitor offroader lainnya". Rizal menggunakan kendaraan Mitsubishi Pajero Sport dengan mesin DIESEL yang didaftarkan di Group FFA-4 Cylinder.
Acara balapnya sendiri berlangsung dengan sangat seru dimana seluruh peserta yang hadir terlihat berusaha tampil ALL-OUT demi mencatatkan waktu terbaiknya.
Di Kelas Diesel Full Modifikasi (G,.5.2), Andi Anang Baihaki yang tampil dengan kendaraan Mitsubishi Triton berwarna merah kuning dengan nomor lambung 17, tidak bisa melenggang dengan santai seperti ajang sebelumnya.
Kehadiran pasangan Hariono SBM / Tunggul Birawa dengan kendaraan Toyota HILUX (TTI HILUX TRD CGRT) didukung oleh Rev Engineering (mesin) dan DSS Suspension, yang telah menemukan strategi menggeber kendaraan ini, membuat Anang harus senantiasa memperhatikan catatan waktu lawannya.
Di SS-1, Andi Baihaki berhasil mencatatkan waktu 3:58:937 (Juara 1), sementara Hariono yang masih belum menemukan ritme menggeber mesin diesel mencatatkan waktu 04:00:711 (Juara 2). Namun di SS-2, Hariono mampu mencatatkan waktu lebih cepat dari Andi. Hariono yang yakin dengan kemampuan Toyota Hilux menargetkan untuk mencatatkan waktu lebih cepat dari Andi di SS-3, sehingga nantinya memudahkan perjuangannya di SS-4. Namun kendala kerusakan pada selang turbo di SS-3 pada putaran ke-2, membuat kendaraannya berjalan dengan susah payah menuju garis finish, sehingga Andi mampu mengungguli dengan selisih total 7 detik hingga akhir SS-3. Di SS-4, Hariono tampil dengan all-out untuk mengejar ketinggalan waktunya dan berhasil finish di depan Andi Baihaki dengan selisih waktu hanya 2 detik, sehingga menempatkan dirinya menjadi Juara-2 di kelas ini.
Sementara itu, pasangan Adwitya Amandio / Emay yang baru kali ini mengikuti ajang balap Offroad Racing, masih belum menemukan setting kendaraannya. Catatan waktu SS-1 hingga SS-2 menempatkan dirinya pada posisi ke-7. Pada SS-3 yang dimulai pada hari Minggu pagi dengan kondisi lintasan yang masih basah dikarenakan hujan pada Sabtu malam, membuat Amandio yang start pada bagian dalam lintasan tidak mampu mengkontrol kendaraannya, sehingga pada tikungan kanan pertama setelah garis start, kendaraannya sliding melebar mendekati pembatas lintasan. Amandio yang berusaha melakukan koreksi terhadap kendaraannya, tidak mampu mengontrol sehingga akhirnya kendaraannya naik tanggul dan menyebrang lintasan dan berhenti total.
Amandio yang ditemui sesaat setelah kejadian menjelaskan "Karena berbagai kesibukan saya, saya tidak sempat melakukan persiapan yang matang pada kendaraan saya, dan juga tidak pernah menyiapkan waktu khusus untuk latihan bersama kendaraan ini. Kejadian hari ini merupakan pelajaran bagi saya, dan saya pastinya akan melakukan persiapan yang jauh lebih baik. Saksikan kiprah saya di IXOR putaran ke-3...".
Sedangkan di Group 6 (Free For All), hampir semua posisi Juara-1 di Group ini direbut oleh pembalap dari Jhonlin Racing Team (JRT),
- G6.1 - FFA 2 Cylinder - Juara 1, Douglas / Widyaztama (JRT)
- G6.2 - FFA 4 Cylinder - Juara 1, Jhony / M. Akil (JRT)
- G6.3 - FFA 6 Cylinder - Juara 1, Demas Agil / Febrizky (Banteng Motorsport)
- G6.4 - FFA 8 Cylinder - Juara 1, H. Samsudin / Michael (JRT)
Persaingan di Group ini sejak SS-1 sungguh sangat memukau bagi para penonton, dan sebagian besar pembalap dan penonton menyempatkan diri untuk berdesak-desakan di pinggir lintasan
Kelas G6.1 - FFA 2 Cylinder. Pasangan Doug Mittag (Douglas) / Widyaztama (JRT) yang menggunakan kendaraan UTV Polaris 1000cc, tampil memukau sejak SS-1 dengan catatan waktu 3:36:278 diikuti oleh pasangan Atuy Faturahman / Indra Artanto 3:41:221. Seperti biasanya, Doug Mittag tampil dengan memukau dengan gaya menyetir memasuki tikungan dengan kecepatan tinggi, lalu sliding di tengah tikungan dan keluar tikungan dengan kecepatan tinggi. Ringannya kendaraan Polaris UTV, serta tenaga mesin yang besar, membuat kendaraan besutan Doug Mittag ini mampu terbang tinggi melibas setiap jumpingan dan senantiasa mendarat dengan posisi roda belakang terlebih dahulu.
Kelas G6.2 - FFA 2 Cylinder. Pasangan Jhoni / M. Akil (JRT) yang menggunakan kendaraan buatan Jhonlin Racing Team dengan mesin EVO, juga tampil memukau sejak SS-1 dengan catatan waktu 3:36:165 diikuti oleh pasangan Evendy Umar / Yudho Hadi ( 3:53:392). Jhoni tampil dengan memukau dan tanpa kesalahan sejak SS-1 hingga SS-4. Kendaraan yang ringan dengan suspensi yang tepat, serta dukungan tenaga mesin yang besar, membuat kendaraan Jhoni mampu melibas berbagai rintangan jumping dengan tinggi dan jauh, serta melesat setelah keluar dari tikungan.
Kelas G6.3 - FFA 6 Cylinder. Pasangan Demas Agil / Febrizky (Banteng Motorsport) dengan chassis Full Tubular dan mesin 6-Cylinder, juga mampu tampil dengan sangat baik. Demas yang juga merupakan Juara Nasional Slalom serta Juara ajang Drifting, terlihat mampu mengontrol tenaga mesin kendaraannya.
Catatan waktu Demas sangat berdekatan dengan H. Dirman, dan pada SS-2 dan SS-4,. H. Dirman malah sempat mencatatkan waktunya lebih cepat dibandingkan Demas. H. Dirman yang menggunakan kendaraan dengan chassis full tubular buatan Jhonlin Racing Team (JRT) dengan mesin 6-Cylinder, terlihat sangat mampu bersaing dengan Demas.
Dony Syahputra (BJM Racing Team) pembalap muda yang menggunakan kendaraan dengan chassis full tubular buatan Jhonlin Racing Team (JRT) dengan mesin 6-Cylinder Turbo, mampu mencatatkan waktu tercepat di kelas ini pada SS-3. Kesalahan Dony di SS-1 yang menyebabkan waktunya melorot jauh, membuat dirinya harus puas pada posisi ke-3 di kelas ini.
Kelas G6.4 - FFA 8 Cylinder yang tadinya merupakan kelas V-8 yang merupakan kelasa "Santai", di ajang ini dipenuhi lebih dari 15 peserta yang sudah malang melintang di dunia balap offroad, seperti : Rio Teguh, Unggul Prakoso, Ijeck, Paul Banuara Wis Subagyo, Frans XB dan masih banyak lainnya.
Pasangan H. Samsudin / Michael (JRT) yang turun di kelas G6.4 - FFA 8 Cylinder, sejak SS-1 harus berhadapan dengan catatan waktu Rifat Sungkar / M. Redwan (Fastron Offroad Team) yang menggunakan kendaraan Mitsubishi Pajero dengan mesin V-8, serta pasangan Edwin Jaya / Gulam Dwialam (DSS Motorsport), yang menggunakan kendaraan Full Tubular dengan body VW Touareg dengan mesin Chevrolet LS V-8.
Pasangan H. Samsudin / Michael (JRT) sejak SS-1 hingga SS-4, mencatatkan waktu tercepat di kelasnya dan diikuti oleh Rifat Sungkar / M. Redwan (Fastron Offroad Team). Kendaraan dengan chassis buatan Jhonlin Racing Team (JRT) dengan mesin V-8 CBM, tampil dengan sangat memukau pada setiap bagian dari lintasan. Kendaraan dengan mesin V-8 dengan chassis yang ringan ini, mampu terbang melibas handicap jumping dengan kecepatan tinggi dan melambung di udara cukup tinggi sebelum mendarat dengan baik dan kemudian melesat maju dengan cepat.
Catatan waktu ke-2 tercepat di kelas ini dibukukan oleh Rifat Sungkar / M. Redwan (Fastron Offroad Team) yang menggunakan kendaraan Mitsubishi Pajero dengan mesin V-8. Rifat yang sejak SS-1 berusaha tampil all-out mencatatkan waktu tercepatnya, musti merelakan keberadaan pasangan H. Samsudin / Michael (JRT) menduduki posisi ke-1. Kendaraan Mitsubishi Pajero ini terlihat sangat mampu untuk mendekati catatan waktu H. Samsudin.
(kpl/prl/lrs)(mdk/otosia)