Jelang Emisi Euro 4 Mesin Diesel, Isuzu Indonesia: Kami Persiapkan Diri sejak 2011
Kebijakan emisi Euro 4 efektif bagi seluruh kendaraan niaga mesin diesel yang diproduksi di Indonesia mulai 7 April 2022. Namun, penerapan emisi Euro 4 ini menuntut kesiapan bahan bakar minyak (BBM) supaya hasilnya efektif. Bagaimana pandangan Isuzu Indonesia?
Standar emisi Euro 4 untuk kendaraan mesiin diesel segera diterapkan tahun depan (2022), menurut SK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/tertanggal 20 Mei 2020. Kebijakan ini efektif bagi seluruh kendaraan niaga mesin diesel yang diproduksi di Indonesia mulai 7 April 2022.
Namun, penerapan emisi Euro 4 ini menuntut kesiapan bahan bakar minyak (BBM) supaya hasilnya efektif.
-
Di mana Isuzu memamerkan kendaraan listriknya? PT IAMI hadir di GIIAS 2024 dengan berbagai inovasi, termasuk ekosistem kendaraan listrik untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
-
Apa itu Isuzu? Isuzu, yang dikenal sebagai merek kendaraan komersial terkemuka di Indonesia, ternyata berawal dari perusahaan galangan kapal di Jepang.
-
Bagaimana Isuzu memulai perjalanan di dunia otomotif? Berdasarkan informasi dari situs resminya, pada tahun 1916, perusahaan ini berkolaborasi dengan Tokyo Gas and Electric Industrial Co. untuk memulai usaha dalam pembuatan mobil.
-
Kapan Isuzu didirikan? Pada April 1937, perusahaan yang saat ini dikenal sebagai Isuzu Motors Ltd didirikan dengan nama Tokyo Automobile Industries Co. Ltd.
-
Mengapa Isuzu memperkenalkan konsep ekosistem kendaraan listrik di GIIAS 2024? PT IAMI akan kembali ikut serta dengan semangat 'Real Partner, Real Journey' dan memperkenalkan konsep ekosistem kendaraan listrik yang sesuai dengan program pemerintah untuk menciptakan industri otomotif yang lebih ramah lingkungan.
-
Apa yang dipamerkan Isuzu di GIIAS 2024? Pada GIIAS 2024, Isuzu memamerkan berbagai jenis kendaraan untuk kebutuhan bisnis. Salah satunya adalah Isuzu Giga FVM-U yang bekerja sama dengan Moda sebagai solusi terbaik untuk transportasi logistik.
Bagaimana pandangan pabrikan soal ini?
Isuzu sebagai produsen kendaraan niaga mesin diesel mengaku sudah mempersiapkan diri sejak 2011. Tahun itu pabrikan asal Jepang ini memperkenalkan Isuzu GIGA, kendaraan medium truk, yang sudah mengusung mesin commonrail, sesuai standar emisi Euro 4.
Tonton Eko, Product Development Division Head PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI), menjelaskan, pada 2018 Isuzu juga memperkenalkan produk Isuzu Elf NMR 81 yang juga menggunakan mesin commonrail. Selanjutnya pada 2019 Isuzu Indonesia melakukan ekspor perdana Isuzu Traga ke Filipina dengan mesin dengan standar Euro 4.
Isuzu berkomitmen untuk mempertahankan DNA Isuzu yang irit bahan bakar sehingga operational cost yang ditimbulkan lebih murah dan konsumsi bahan bakar mahal dapat ditekan.
"Isuzu sudah melakukan performance test yang menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar unit Euro 4 Isuzu lebih irit dibandingkan unit Euro 2 Isuzu. Meski untuk penggunaan aktual di kustomer hasilnya bisa berbeda, karena dipengaruhi cara berkendara, berat muatan, jenis jalan dan medan," ujar Tonton di booth Isuzu-GIIAS 2021, ICE-BSD City, kemarin.
Menurut Tonton, dengan pengalaman mesin commonrail Isuzu selama 10 tahun, membuktikan bila produk Isuzu diterima dengan baik oleh masyarakat yang didukung kesiapan mekaniknya pula serta suku cadang.
Saat ini Isuzu memiliki 145 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), 2.403 partshop, dan 73 Bengkel Mitra Isuzu (BMI) yang siap memberikan layanan purnajual yang maksimal ketika standar emisi Euroi 4 diimplementasikan pada A[ril tahun depan.
“Kami mengerti kekhawatiran para pengusaha truk, pengemudi, dan mekanik. Namun, sebagai partner sejati, kami siap mendampingi Anda untuk setiap langkah dalam perjalanan bisnis kustomer menuju sukses,” kata Tonton.
Kesiapan Isuzu juga didukung PT Pertamina, produsen bahan bakar minyak jenis solar.
Remigius Choerniadi Tomo, Manager Product and Service Development PT Pertamina Patra Niaga, menegaskan siap menyambut kebijakan Euro 4, karena praktis tidak ada masalah bila sudah dipersiapkan secara matang.
"Kami yakin Desember tahun ini ketersediaan solarnya sudah ada dan mulai dipasarkan pada April 2022 ke seluruh SPBU Pertamina di kota-kota besar di Indonesia," ungkap Remigius.
Dari sekitar 5.000 SPBU Pertamina, sekitar 2.000 SPBU siap menjual BBM solar jenis PertaminaDex. Seiring waktu jumlahnya akan terus ditambah hingga ke seluruh SPBU Pertamina.
(mdk/sya)