Kementerian Perindustrian: Fasilitas R&D Indonesia Masih Rendah
Kementerian Perindustrian: Fasilitas R&D Indonesia Masih Rendah. Saat ini hanya ada 2 fasilitas, yakni milik Daihatsu dan Isuzu, masih kalah jika dibandingkan dengan Thailand yang memiliki 5 fasilitas. Ini berpengaruh besar terhadap volume produksi otomotif Indonesia, yang saat ini hanya mencapai 1,2 juta unit.
Kementerian Perindustrian mengakui fasilitas riset dan pengembangan (R&D) industri otomotif di Indonesia masih rendah. Untuk R&D, Indonesia memiliki dua fasilitas milik prinsipal Daihatsu dan Isuzu.
Namun, Indonesia kalah jumlah dari fasilitas R&D yang dibangun prinsipal di Thailand dan India, berdasarkan data yang diperoleh Merdeka.com dari tim riset Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bidang Industri Otomotif.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
"Fasilitas R&D otomotif kita memang masih rendah, kecuali milik Daihatsu," ujar I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik Kementerian Perindustrian, pada Merdeka.com, baru-baru ini.
Menurut dia, industri otomotif di Indonesia yang sudah membangun fasilitas R&D lengkap adalah Daihatsu di Karawang, Jawa Barat. Sementara beberapa pabrikan sudah membangun fasilitas R&D, tapi masih tahapan non-kritikal.
Dia berharap saat fasilitas R&D sudah ada di Indonesia, maka ketika pabrikan melakukan perubahan non-kritikal terhadap produk otomotif, harusnya bisa dikerjakan di Indonesia. Bukan dibawa ke prinsipal yang berada di Jepang.
Daihatsu merupakan manufaktur otomotif pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas R&D terbesar dan terlengkap di Indonesia. Fasilitasnya meliputi Design Building dan Engineering Building, serta test course dengan 24 macam kondisi jalan di Indonesia, 4 tipe tanjakan, tes banjir, dan lumpur dengan luas area 25 hektare.
Semua dibangun demi memastikan bahwa desain mobil yang dibuat adalah mobil terbaik yang sesuai dengan permintaan masyarakat Indonesia. Mobil LCGC Astra Daihatsu Ayla merupakan karya pertama dari fasilitas R&D tersebut.
Sebelumnya, Tim Riset Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bidang Industri Otomotif melaporkan kondisi minimnya fasilitas R&D di Indonesia dibandingkan Thailand dan India.
Begini gambarannya:
Thailand memiliki fasilitas R&D dari lima pabrikan dunia, yakni Isuzu, Honda, Toyota, Nissan, dan Mitsubishi. Sedangkan Indonesia hanya dua; Isuzu dan Daihatsu.
Sedangkan India lebih banyak lagi fasilitas R&D-nya, meski sebagian adalah pabrikan otomotif India. Seperti Tata, Mahindra, Ashok Leyland, Eicher, Hindustan, Hyundai, Mercedes-Benz, Suzuki, Renault-Nissan, dan Honda.
Bagaimana kemampuan fasilitas R&D setiap negara?
Di Thailand, R&D milik Isuzu, Honda, Nissan, Mitsubishi, dan Toyota memiliki kemampuan rancang bangun sebagian kendaraan dan komponen. Sedangkan fasilitas R&D Isuzu dan Daihatsu di Indonesia berkemampuan rancang bangun komponen.
Di India, R&D milik Tata dan Mahindra, mampu merancang bangun seluruh kendaraan. sementara R&D Hyundai, Mercedes-Benz, Suzuki, dan Renault-Nissan di Negeri Bollywood mampu rancang bangun sebagian kendaraan (bodi), teknologi informasi (IT) kendaraan, dan komponen.
Keunggulan fasilitas R&D tersebut berdampak terhadap kemampuan produksi Thailand dan India.
Berdasarkan kinerja 2016, volume produksi Thailand sebanyak 1,94 juta unit, dengan rincian untuk pasar domestik 769 ribu unit dan ekspor 1,2 juta.
India lebih besar lagi. Volume produksinya 4,49 juta unit; untuk pasar domestik 3,67 juta unit dan ekspor 800 ribu.
Indonesia? Volume produksi 1,2 juta unit; untuk pasar domestik 1,04 juta unit dan ekspor 200 ribu unit.
(mdk/gni)