Test Drive Hyundai Stargazer: Sensasi Captain Seat Bikin Asyik (1)
Dengan membawa 20 unit Stargazer tipe Prime, Hyundai mengajak 60 media termasuk Merdeka.com dalam perjalanan dari Surabaya ke Malang hingga Jumat (2/9).
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menggelar media test drive bertajuk “Stargazer Driving Day–a Journey with the Star”.
Dengan membawa 20 unit Stargazer tipe Prime, Hyundai
mengajak 60 media termasuk Merdeka.com dalam perjalanan dari Surabaya ke Malang hingga Jumat (2/9).
-
Di mana Hyundai melihat pasar untuk pengembangan mobil listriknya? Dalam pengembangan kendaraan baru, Hyundai selalu melihat pasar di tiap negara dan secara global.
-
Kapan Honda Astrea Star diperkenalkan? Honda Astrea Star diperkenalkan pada tahun 1985, memulai era baru untuk sepeda motor bebek dengan desain yang lebih modern.
Tujuannya untuk merasakan langsung keunggulan Stargazer dari segi performa, akselerasi, dan kenyamanan berkendara.
Makmur, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan kami menghadirkan Hyundai Stargazer untuk menjawab semua kebutuhan dan karakteristik keluarga Indonesia yang dirancang dengan suasana kabin lapang, pemanfaatan ruangan yang maksimal, dan tetap memprioritaskan kenyamanan serta keamanan berkendara.
Test drive bermula dari Bandara Juanda, Surabaya, Rabu (31/8). Merdeka.com mendapat mobil No 5, Stargazer Prime warna putih. Satu mobil ini diisi tiga jurnalis.
Mengawali test drive, saya mengambil peran sebagai pengemudi menuju lokasi pertama pengibaran bendera start.
Posisi duduk terbaik sebagai pengemudi mudah didapat, karena jok dapat naik-turun. Setir juga tilt dan teleskopik.
Setelah mendapat posisi duduk terbaik, saya melajukan kendaraan, memecah lalu lintas kota Surabaya yang cenderng padat pada Rabu pagi (31/8).
Saya mencoba empat drive mode Stargazer (Eco, Comfort, Sport, dan Smart). Namun, melihat kondisi lalu lintas, saya putuskan
menggunakan drive mode Comfort yang lebih smooth tarikan mesinnya dibandingkan Sport. Alhasil lebih enak dikendarai.
Di putaran bawah (di rpm 2.500 ke bawah), kinerja mesin 1.5L
Mesin Smartstream G1.5 MPI Inline 4 Cylinder DOHC Stargzaer cenderung lembut, alih-alih lambat. Namun, di atas 2.500 rpm, mesin responsif, mengeluarkan tenaganya.
©2022 Merdeka.com
Oya, mesin Stargazer sama persis dengan mesin SUV Hyundai Creta, yang menghasilkan tenaga maksimal 115 ps di 6.300 rpm dan torsi maksimal hingga 143,8 Nm di 4.500 rpm.
Saya juga menjajal beberapa fitur keamanan Hyundai Smartsense. Terutama fitur Lane Keeping Assist (LKA) dan Lane Following Assist (LFA). Sekilas ada nuansa berbeda, karena sistem mengoreksi dengan lembut kemudi bila kendaraan keluar lajur. Tapi tak mengganggu kok.
"Justru kami merasa lebih aman karena ada sistem yang memantau keamanan laju kendaraan," ujar rekan satu mobil jurnalis.
Menjajal Captain Seat, Nyaman
©2022 Merdeka.com
Kami juga mencoba fitur captain seat Stargzer di baris kedua, yang pertama di kelasnya. Harus diakui, nuansa lapang sangat terasa di baris kedua.
Headroom sangat tinggi, meski bagi orang dengan ketinggian di atas 170 cm. Legroom juga demikian, meski tidak seluas headroom.
Jok captain seat juga nyaman diduduki, meski bukan kulit asli. Apalagi dilengkapi arm rest supaya tangan bisa istirahat.
Menariknya, konfigurasi captain seat-nya cukup menarik. Karena bisa maju-mundur sehingga menambah legroom. Selanjutnya, sandarannya juga bisa direbah lagi sehingga posisi duduk di captian seat ini mirip posisi tidur. Enak buat perjalanan jauh. Nanti saya akan tuliskan lebih dalam kesan captain seat All New Stargazer.
Apresiasi buat Hyundai Indonesia yang menawarkan opsi captain seat. Meski konsumen mesti membayar lebih Rp 1 juta.
Yang juga diberi apresiasi adalah banaknya penyimpanan, seperti small trays, cup holders, extra pockets, picnic tables, dan lain-lain.
Multifunctional Storage Space membuat ruang kabin
lebih lega dan praktis tanpa mengurangi kenyamanan penumpang.