Toyota Sienta siap sambangi 7 kota besar di Indonesia
Toyota Sienta akan jalan-jalan ke kota Bandung, Surabaya, Semarang/Yogyakarta, Medan, Makassar dan Pekanbaru.
Masih ingat sosok Toyota Sienta yang diluncurkan di event IIMS kemarin? Nah, ada informasi terbaru mobil multi-activity vehicle (MAV) ini dari Anton Jimmy, Kepala Divisi Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Kata Anton, setelah dipamerkan di Jakarta, sosok Toyota Sienta akan bisa dilihat langsung oleh publik daerah berkat program road show alias jalan-jalan ke kota Bandung, Surabaya, Semarang/Yogyakarta, Medan, Makassar dan Pekanbaru. "Selama IIMS lalu kan sosok Sienta diperkenalkan untuk publik Jakarta. Bulan depan sosok Sienta diperkenalkan lebih dekat ke publik di kota-kota di luar Jakarta tersebut," ujar Anton, usai acara program The Ultimate Adrenalin Rush, di Ancol, Jakarta Utara, Senin (25/4).
Toyota sendiri mengharapkan Sienta bisa menjadi salah satu volume maker, bersama Avanza dan Agya. Saat ini target penjualan mobil yang dipasarkan dengan range harga Rp 230 juta hingga Rp 295 juta ini mencapai 3.500 unit per bulan. Sementara selama 11 hari event IIMS kemarin, penjualan Sienta lewat surat pemesanan kendaraan (SPK) tercatat 764 unit.
"Saat ini Toyota Sienta dalam tahapan fine tuning dalam beberapa hal seperti kualitas produk. Secara umum tidak ada perubahan signifikan Sienta hingga masa pengiriman ke konsumen pada Juli nanti," kata dia.
Di Indonesia Sienta memiliki 4 tipe, yakni E, G, V, dan Q dengan range harga mulai Rp 230 juta-Rp 295 juta (on the road Jakarta). Memiliki desain modern, Sienta menawarkan fitur-fitur andalan seperti power sliding door, dive-in seat, dan transmisi CVT. Berbeda dengan Sienta made in Jepang, Sienta made in Indonesia mendapat beberapa penyesuaian dengan kondisi Indonesia, seperti ground clearance lebih tinggi dan transmisi manual.
Sienta diproduksi di pabrik baru, TMMIN Karawang Plant 3. Indonesia menjadi Nngara pertama di luar Jepang yang menjadi basis produksi Sienta. Tingkat komponen lokal Sienta mencapai 80 persen, dengan melibatkan sekitar 130 perusahaan vendor komponen mobil.