Makin terampil bercerita dengan 5 tips mudah, mau coba?
Sebuah cerita nggak hanya bisa dibaca dibuku. Cerita juga bisa disampaikan dari mulut ke mulut.
Sebuah cerita nggak hanya bisa dibaca dibuku. Cerita juga bisa disampaikan dari mulut ke mulut. Nenek moyang kita dulu juga menyampaikan cerita dengan cara bercerita atau mendongeng. Anak-anak kecil mendengarkan cerita dari ibunya pada malam hari sebelum tidur. Guru-guru juga banyak bercerita pada muridnya.
Dalam ilmu Bahasa Indonesia, bercerita juga ada 'ilmu' dan 'seni'-nya. Untuk bercerita dengan baik, kamu harus memerhatikan beberapa hal di bawah ini.
-
Apa makna "Merdeka Belajar" menurut Ki Hajar Dewantara? Melalui buah pikirannya, Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidan merupakan serangkaian proses untuk memanusiakan manusia. Dikutip dari Kemdikbud.go.id, konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan. Maksudnya, manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan pada aturan yang ada di masyarakat.
-
Bagaimana konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara diterapkan dalam pendidikan saat ini? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini. Program Merdeka Belajar pertama kali dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Dalam sistem itu, esensi kemerdekaan belajar harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi.
-
Kapan konsep Merdeka Belajar yang diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan Indonesia? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Bagaimana Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik dalam pembelajaran? Dalam hal ini, guru menyesuaikan perangkat ajar yang akan digunakan dengan kebutuhan belajar dan minat dari peserta didik.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
- Perhatikan urutan cerita. Urutan cerita sangat penting, untuk membantu para audiens memahami cerita yang kamu bawakan. Urutan nggak boleh melompat-lompat karena memang biasanya suatu kejadian akan menyebabkan kejadian yang selanjutnya.
- Lafal harus jelas. Lafal adalah cara pengucapan bunyi bahasa dengan tepat. Tujuannya adalah agar pendengar tidak salah menangkap makna yang dimaksud.
- Gunakan intonasi yang tepat. Penyampaian kalimat lisan harus tepat intonasinya sehingga dapat membedakan intonasi tanya, berita, perintah, sedih, senang, dan marah serta menirukan berbagai bunyi alam dan binatang.
- Bermainlah dengan gestur. Gestur atau gerakan anggota badan, sangat berguna untuk memberi peragaan, misalnya tangan untuk memperagakan gerak daun yang tertiup angin, kaki untuk menendang, melompat, dan berjalan. Gestur yang baik akan membuat para penonton nggak bosan dengan cerita yang kamu sajikan.
- Variasikan mimik wajah. Pastikan ekspresi atau mimik wajah yang kamu tunjukkan sesuai dengan cerita. Kalau bagian cerita menunjukkan kesedihan, maka bakal aneh banget kalau wajahmu senyum-senyum. Untuk ekspresi, sebaiknya jangan terlalu berlebihan, karena takutnya bakal bikin penonton makin il-feel sama penampilan kamu.
Nah, itulah beberapa tips menarik untuk bisa bercerita dengan baik. Kamu dapat melatih diri untuk bercerita di depan teman-teman dan gurumu. Selamat mencoba!