BLT UMKM, Ikhtiar Bersama Jaga Tulang Punggung Ekonomi Bangsa
Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terbukti sebagai tulang punggung ekonomi setiap Indonesia hadapi cobaan berat. Pemerintah menugaskan para bank BUMN sebagai garda penyalur BLT UMKM terdepan. Termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Krisis akibat pandemi Covid-19 menjadi yang terberat. Sebab, krisis ekonomi kali ini bersumber dari masalah kesehatan. Pemerintah pun berupaya bergerak cepat.
Beragam stimulus segera banjiri masyarakat. Khususnya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi setiap Indonesia hadapi cobaan berat.
-
Bagaimana BRI menjaga kualitas kreditnya di tengah kondisi ekonomi pasca pandemi? Tentunya, upaya ini membutuhkan cadangan risiko kredit yang cukup, dimana BRI telah melakukan pembentukan biaya CKPN yang besar selamat periode pandemi sampai 2022, dengan meningkatkan rasio Loan Loss Reserves (LLR) dari 4,4% di tahun 2019 menjadi 8,21% di tahun 2022.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
Salah satu program tersebut ialah Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM). Stimulus senilai Rp 2,4 juta ini diberikan pemerintah dalam bentuk tambahan modal usaha bagi pelaku usaha mikro.
Syaratnya mereka belum pernah mengajukan kredit usaha di bank atau lembaga pembiayaan.
Pemerintah pun menugaskan para bank BUMN sebagai garda penyalur terdepan. Termasuk Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan, bank himbara sebagai pengusul dan penyalur BPUM atau BLT UMKM memiliki kapasitas untuk memenuhi syarat pemerintah. Yakni, proses penyaluran bantuan bisa cepat, tepat dan efisien.
"Kita punya tata kelola data yang baik," klaim Supari.
Pengusaha kacang mete asal Makassar, Sulawesi Selatan, Lily Nuryah (49) mengakui, penyaluran BPUM melalui BRI cepat dan prosesnya mudah. Berkat BPUM, omzet bisnis Lily bisa terjaga selama pandemi.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto menilai, bantuan BLT UMKM cukup membantu pengusaha mikro.
"Bantuan itu membantu mereka bangkit lagi," ujarnya kepada Merdeka.com di Jakarta, Senin (22/5).
Dia mengamini, keputusan pemerintah menggandeng bank himbara seperti BRI sangat tepat. Sebab, jangkauan BRI sudah mencapai pelosok desa. Hal ini berbeda dengan perbankan swasta yang baru terfokus di kota besar.
"BRI menjangkau kecamatan bahkan desa. Data penerima cukup detail dan dengan melalui perbankan proses verifikasi lebih intensif," jelasnya.
2023, Tahun Kebangkitan UMKM
Pemerintah memutuskan untuk menghentikan program BPUM atau BLT UMKM di tahun ini. Alasannya, sektor usaha mikro sudah mulai bangkit.
"Pemerintah melihat UMKM sudah cukup pulih, survive, program hibah BPUM tidak diperlukan lagi," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Ke depan, pemerintah akan mengubah skema bantuan BPUM jika terjadi kembali ketidakstabilan perekonomian. Dari awalnya dana hibah menjadi bentuk pembiayaan.
"Kalau perkembangannya tidak terlalu bagus seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah bisa melakukan adjusment terhadap program dan pembiayaan," kata Menteri Teten.
Seperti diketahui, Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) memiliki sejumlah program mempercepat pemulihan ekonomi nasional terdampak pandemi Covid-19. Program tersebut di antaranya, restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, BPUM, dan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Ketua Himbara yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, Sunarso mengatakan, pentingnya sinergi dan kerja sama antar pihak agar kondisi ekonomi terus membaik.
(mdk/bim)