BNI Diusulkan Dapat PMN Rp7 Triliun di 2022
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) kepada Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp7 triliun pada tahun 2022 mendatang. Suntikan PMN ini dibutuhkan untuk penguatan modal untuk meningkatkan tier I capital dan CAR.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) kepada Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp7 triliun pada tahun 2022 mendatang. Suntikan PMN ini dibutuhkan untuk penguatan modal untuk meningkatkan tier I capital dan CAR.
"Ini BNI ada pengembangan bisnis, saya rasa nanti para Wamen bisa menjelaskan hal ini," ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI secara daring, Kamis (8/7).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Bagaimana Kementerian BUMN meningkatkan daya saing BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, CAR BNI tercatat memiliki angka terendah dibanding peers dan industri. Sejak 2016-2020, CAR BNI berada di level 19,7-16,7 persen.
CAR BNI turun signifikan mulai tahun 2017 menjadi 18,5 persen, dari 19,45 persen di 2016. Salah satunya disebabkan pertumbuhan modal yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ATMR. Rendahnya rasio tier I membatasi BNI dalam pengembangan bisnisnya.
"Oleh karena itu karena BNI termasuk domestic systematically important bank yang memang sistemik, OJK menekankan penekanan modal tier I BNI," kata Tiko.
Lalu, berdasarkan Standard and Poor, outlook terhadap BNI masih negatif karena tekanan terhadap pendapatan dan kualitas aset di tengah pandemi Covid-19. Salah satu concern S&P juga terkait dengan permodalan, di mana jika permodalan terus turun, rating BNI dapat didowngrade dari BBB-.
Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan perseroan berencana menggelar rights issue Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Tambahan modal melalui skema ini dibutuhkan untuk mengantisipasi pengembangan bisnis di tengah kesempatan yang terbuka ke depannya. Opsi ini juga akan menjadi pilihan jika BNI tidak mendapatkan PMN dari negara.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Erick Thohir Usul PMN Rp72 Triliun untuk 12 BUMN di 2022
Menteri Erick Ingin Penugasan BUMN Bebas Kepentingan Politik
Menteri Erick: Setiap Rupiah Modal Negara Harus Akuntabel, Transparan dan Efektif
Direksi dan Komisaris BUMN Terancam Kena Sanksi Jika Langgar Regulasi soal PMN
Kemenkeu: Penyertaan Modal ke BPUI Bukan Semata-mata untuk Menyelamatkan Jiwasraya
LPI Dapat Suntikan Dana PMN Sebesar Rp15 Triliun