Setelah 3 Tahun, Ini Berbagai Pencapaian yang Diraih Oleh Holding Ultra Mikro BUMN.
Pembentukan Holding Ultra Mikro dalam rangka memperkuat ekosistem keuangan inklusif, khususnya memberikan layanan kepada segmen mikro ultra mikro.
Holding Ultra Mikro (UMi) telah merayakan tiga tahun sejak didirikan pada 13 September 2021. Pembentukan Holding Ultra Mikro bertujuan untuk memperkuat ekosistem keuangan inklusif, terutama dalam memberikan layanan kepada segmen mikro dan ultra mikro.
Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI, Muhammad Candra Utama menjelaskan bahwa proses pembentukan holding ini dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama, yaitu Set Up Foundation (2021-2022), berfokus pada penyiapan fondasi melalui tujuh inisiatif utama. Fase kedua adalah Strengthen, yang bertujuan untuk memperkuat inti agar sinergi Ultra Mikro dapat terakselerasi, dilaksanakan pada tahun 2023.
- Holding Ultra Mikro Terus Buktikan Kinerja Gemilang
- Beri Dampak Nyata, Holding Ultra Mikro Berhasil Tingkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan Nasional
- Jangkau Masyarakat hingga Grassroot, Pembiayaan Mikro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 Triliun
- Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Ini Perannya Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan
Fase ketiga, Scale Up and Sustain, akan berfokus pada peningkatan bisnis UMi yang berkelanjutan pada tahun 2024.
"Jika kita perhatikan, pembentukan holding ini mengikuti perjalanan yang telah kami rancang sejak awal, terbagi dalam tiga fase untuk tahap pertama. Dari 2021 hingga 2022, kami membangun fondasi holding ini. Kemudian, pada tahun 2023, kami memperkuat arah holding ke depan. Tahun ini merupakan tahun terakhir dari buku putih kami yang berhubungan dengan amanah di holding ini, terkait dengan sustain dan scale up," ungkap Candra dalam sesi Inspirato Sharing, Jumat (11/10/2024).
Pembiayaan untuk 36 Juta Debitur Candra juga mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, Holding UMi telah menyalurkan pembiayaan kepada 36 juta debitur dengan total mencapai lebih dari Rp 622,3 triliun. Selain itu, UMi telah melayani 176 juta nasabah simpanan dengan total volume simpanan sebesar Rp 313,9 triliun.
"Dari sisi outstanding, jumlahnya hampir mencapai Rp622 triliun. Sedangkan untuk simpanan, kami telah melayani 176 juta nasabah, dengan saldo simpanan saat ini tidak kurang dari Rp300 triliun," jelasnya.
Laba yang diperoleh oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan hasil dari kegiatan operasional dan investasi yang dilakukan
Capaian yang menggembirakan lainnya terlihat dari segi keuntungan. Holding UMi, yang meliputi PNM, berhasil mencatatkan laba sebesar Rp800 miliar, sementara Pegadaian mencatatkan laba sebesar Rp2,9 triliun. Kontribusi laba dari PNM dan Pegadaian mencapai 12,5 persen dari total laba BRI yang mencapai Rp29,9 triliun pada kuartal II-2024.
"Yang menggembirakan adalah, PNM berhasil meraih laba sebesar Rp800 miliar di kuartal kedua 2024, dan Pegadaian telah mencapai laba Rp2,9 triliun. Jika digabung, kedua entitas dalam holding ini memberikan kontribusi sebesar 12,5 persen dari total laba BRI, yang pada kuartal II mencapai Rp29,9 triliun," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari keberadaan Holding Ultra Mikro selama tiga tahun terakhir.