1 Jam Keluarga Zulkifli Berselimut Petaka di Wamena
Seperti cerita Zulkifli (47) yang berasal dari Padang, Sumatera Barat. Pria yang sudah 17 tahun merantau di Wamena dan juga sebagai Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Kabupaten Jayawijaya ini menyampaikan, saat peristiwa kerusuhan terjadi dia sempat sembunyi di atap kios sekaligus rumahnya.
Kerusuhan di Wamena, Papua menjadi peristiwa yang pahit untuk diingat bagi warga pendatang yang sudah lama merantau di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Seperti cerita Zulkifli (47) yang berasal dari Padang, Sumatera Barat. Pria yang sudah 17 tahun merantau di Wamena dan juga sebagai Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Kabupaten Jayawijaya ini menyampaikan, saat peristiwa kerusuhan terjadi dia sempat sembunyi di atap kios sekaligus rumahnya.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan upacara wisuda purnabakti Kemenkumham diadakan? Dalam periode 1 September 2022 - 1 Agustus 2023 tercatat 1.288 Pegawai pensiun yang tersebar pada Unit Utama, Kantor Wilayah, hingga Unit Pelaksana Teknis Kemenkumham.
-
Kapan Wulansari membuka Griya Shanum? Pada tahun 2017, Wulansari memantapkan diri membuka gerai Griya Shanum Pusat Oleh-oleh Salak Kampung Wedi Bojonegoro.
-
Bagaimana cara ular Welang melumpuhkan mangsanya? Ular Welang aktif terutama pada malam hari dan memakan vertebrata lain seperti kadal, ikan, katak, dan kadang-kadang telur ular lain. Bisa Ular Welang bersifat neurotoksin, yang berarti bisa mereka dapat melumpuhkan saraf. Gigitan dari ular ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau pusing, dan jika tidak segera ditangani, bisa mengakibatkan kematian.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
"Setelah menjemput anak, saya masuk ke dalam kios karena massa sudah di luar. Saya masuk ke dalam kios bersama anak dan istri, massa melempari dengan batu sehingga saya terpaksa naik ke atas atap untuk menyelamatkan diri," ujar Zulkifli saat ditemui safe house Lanud TNI AU, I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (3/10).
"Setelah bertahan ada sekitar 1 jam di atas atap, saya bisa menyelamatkan diri, saya melompat dari atap ke bawah untuk menyelamatkan diri. Setelah anggota (TNI) 756 dan anggota Kodim 1702 (datang) kita diungsikan ke pengungsian Kodim 1702," sambung Zulkifli yang ditinggal di Pasar Wouma, Wamena.
Zulkifli juga menjelaskan, dia bersama keluarga dan rekan-rekannya selamat karena sembunyi di atap rumahnya tingkat dua. Sehingga terhindar dari aksi anarkis massa.
"Kebetulan rumah dua tingkat, karena di atas memang saya kasih pintu batas atap sehingga saya bisa menyelamatkan diri. Waktu itu saya ada dua keluarga dan juga temen. Waktu itu kita bertahan di atas atap satu jam," ungkapnya.
Dia juga sempat mengungsi di Kodim 1702 sekitar satu minggu. Selain menyelamatkan keluarganya ia juga mengurus warga Minang di Wamena agar selamat.
"Suara saya sampai habis, sebagai Ketua Ikatan Minang, saya (ikut) mengurus warga saya di sana. (Sekarang) saya membawa keluarga ini pulang," ujarnya.
Rumah Zulkifli saat ini habis dilahap api dan ia juga melihat ada orang meninggal di depan matanya. Selain itu, ada juga korban yang terkena panah serta senjata tajam. Massa melempari batu, lalu kios-kios di pasar, kantor bupati habis terbakar.
Ia juga menjelaskan, saat peristiwa kerusuhan akan terjadi sudah ada aparat hukum memberi kabar dan akan terjadi sebuah aksi massa yang kemungkinan akan rusuh. Selanjutnya dia menjemput anaknya yang masih bersekolah. Setiba di rumah, mereka berjaga.
"Saya punya anak empat (dan) satu kuliah di Jogja. Tiga masih di Wamena masih TK dan SMP, SMA sehingga saya terkurung di dalam kios. Sebelumnya, saya sudah dapat informasi, ada sesuatu aksi yang disampaikan oleh anggota salah satu kepolisian dibilang waktu itu cepat karena ada keributan, saya cepat jemput saya punya anak, kemudian satukan di tempat saya punya kios," jelas Zulkifli.
"(Saat ini), cuma baju yang melekat di badan, tidak ada harta yang bisa diselamatkan," sambung dia.
Zulkifli tertarik merantau ke Wamena karena diajak saudara. Selanjutnya mulai berdagang di Wamena dan hingga mampu membiayai anaknya kuliah di Yogyakarta. "Alhamdulillah, kalau untuk mencari kehidupan ada sedikit kelebihan," ujarnya.
Dia berharap situasi di Wamena cepat pulih dan kembali normal. Sehingga ia bisa kembali beraktivitas atau pulang ke Wamena. "Saya berharap bisa kondusif lagi dan masyarakat bisa kembali ke Kabupaten Jayawijaya," ujarnya.
Baca juga:
Kerusuhan Wamena: Sudah Sembunyi, Diteriaki Bunuh hingga Rumah Dibakar
Pemerintah Beri Santunan Rp 15 Juta ke Ahli Waris Korban Kerusuhan Wamena
VIDEO: Rusuh Wamena, Dua Keluarga Selamat Berkat Sembunyi di Atap
Cerita Sofia Selamat dari Kerusuhan Wamena Setelah Sembunyi di Gereja
7 Pengungsi Wamena Asal Ponorogo Diberikan Pendampingan Psikologis
Cerita Mengerikan Perantau Saat Kerusuhan di Wamena, Rumah, Kios & Motor Dibakar