1 Korban Sriwijaya Air Pulang ke Jakarta untuk Belanja Baju dan Dijual di Pontianak
Warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dipastikan jadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Korban adalah Asy Habul Yamin dengan nomor kantong temuan 0072 dan 0029. Dari dua kantong tersebut diketahui memiliki identitas yang sama.
Warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dipastikan jadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Korban adalah Asy Habul Yamin dengan nomor kantong temuan 0072 dan 0029. Dari dua kantong tersebut diketahui memiliki identitas yang sama.
Korban merupakan warga Petukangan, Pesanggrahan Jakarta Selatan, atas nama Ash Habul Yamin berusia 36 tahun. Korban teridentifikasi dengan pencocokan sidik jari yang tercatat di data KTP elektronik miliknya.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Dalam peristiwa kecelakaan tersebut Ash Habul Yamin tidak sendiri, ia berangkat ke Pontianak bersama sang adik, Faizal Rahman (30) yang jasadnya belum teridentifikasi.
"Keduanya punya usaha jualan baju di Pontianak, ke Jakarta sebulan sekali untuk belanja," kata salah seorang kerabat korban, Sandra Harisadi, dikutip Antara, Rabu (13/1).
Ash Habul Yamin tercatat tinggal di Jalan Sakti nomor 7a RT 5/RW 6, Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan.
Korban Ash Habul Yamin meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Saat ini di rumah korban telah dipasang tenda dan terdapat satu karangan bunga ucapan belasungkawa.
Sandra mengatakan pihak keluarga berharap jasad Faizal Rahman, adik Ash Habul Yamin segera teridentifikasi, agar bisa dikebumikan secepatnya oleh pihak keluarga.
"Rencananya mau dimakamkan di TPU Tanah Kusir, menunggu setelah jasad Faizal Rahman diidentifikasi," kata Sandra.
Diketahui, tiga korban Sriwijaya Air SJ-182 kembali teridentifikasi. Mereka terkonfirmasi melalui hasil validasi empat kantong jenazah.
"Tim Inafis Polri berhasil identifikasi tiga korban. Dan atas dasar kemanusiaan serta kondisi psikologis terhadap keluarga korban, kami tak akan menayangkan foto maupun bentuk body part yang kami periksa sehingga kami hanya sebutkan identitas korban," ujar Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification (Inafis) Polri Brigjen Hudi Suryanto saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1).
Tiga korban baru teridentifikasi antara lain Asy Habul Yamin dengan nomer kantong temuan 0072 dan 0029. Dari dua kantong tersebut diketahui memiliki identitas yang sama.
"Jadi ada dua bagian tubuh yang merupakan satu kesatuan. Korban kelahiran Sintang, 31 Mei 1984, pria, dan beragama Islam, tinggal di Pesanggrahan, dengan nomor manifes 40," jelas Hudi.
Korban kedua yang teridentifikasi dari kantong bernomor 0020, bernama Fadly Satrianto. Berjenis kelamin pria, kelahiran Surabaya 6 Desember 1982, beragama Islam. Alamat, Teluk Penanjung, Flamboyan Jawa Timur, terdaftar dengan nomer manifest 31.
"Ini adalah co-pilot Sriwijaya. Kami sudah perbandingkan sidik jarinya dengan e-ktp telunjuk korban ini cocok," ungkap Hudi.
Korban ketiga yang teridentifikasi, bernama Khasanah dari nomor kantong jenazah 0040. Memiliki tempat tanggal lahir Lamongan 28 Desember 1970. Berjenis kelamin perempuan, beragama Islam, beralamat di Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat.
"Korban terdaftar sebagai penumpang dengan nomor manifest 28. Ini juga sudah kami perbandingan sidik jarinya, jempol kanan antara yang ada di e-KTP dengan bagian tubuh dari kantung mayat tersebut. Kita temukan 12 titik kesamaan, sehingga bisa dinyatakan itu adalah identik," ucap Hudi.
Dengan teridentifikasinya tiga korban hari ini, total sudah ada empat korban yang berhasil diketahui. Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri saat ini telah mengungkap satu identitas korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182. Adapun nama korban ialah Okky Bisma seorang warga Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Okky merupakan korban pertama yang berhasil diidentifikasi. Mengacu pada manifes, Okky merupakan pria kelahiran Jakarta 1991. Data-data tersebut dikatakan cocok dengan yang terdapat dalam data E-KTP milik Dukcapil.
Baca juga:
KNKT Kembali Periksa Turbin Pesawat Sriwijaya Air di Hari Ke-5 Pencarian
8 Keluarga dari 3 Korban Sriwijaya Air Asal Pontianak Siap Diambil Sampel DNA
BMKG: Cuaca Buruk Pencarian Korban Sriwijaya SJ 182 Sejak Dini Hari
Cerita Penyelam TNI AL Temukan FDR Black Box Sriwijaya Air Tertanam dalam Lumpur
Ini 7 Penyelam Kopaska yang Temukan FDR Black Box Sriwijaya Air