1 Narapidana Teroris Jaringan JAD Ikrar Setia NKRI
Narapidana tersebut diketahui bernama Gilang Taufik. Pria yang disebut sempat terafiliasi dengan jaringan JAD itu terlibat penyerangan di Mako Brimob dengan vonis hukuman 3 tahun 6 bulan.
Seorang narapidana teroris meminta untuk ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Permintaan tersebut direalisasikan oleh pengurus lapas dan disaksikan oleh perwakilan Densus 88 hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Narapidana tersebut diketahui bernama Gilang Taufik. Pria yang disebut sempat terafiliasi dengan jaringan JAD itu terlibat penyerangan di Mako Brimob dengan vonis hukuman 3 tahun 6 bulan.
-
Kapan Tania Nadira dilantik? Pada saat pelantikannya, Tania tampil cantik dengan mengenakan kerudung. Ia menutupi rambutnya dengan kerudung, meskipun tidak mengenakan hijab sepenuhnya.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Siapa Ki Arsantaka? Ki Arsantaka merupakan putra dari Bupati Onje II, pemimpin Kadipaten Onje (cikal bakal Kabupaten Purbalingga).
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Saat ini, ia mendekam di Lapas Kelas II A Kuningan setelah sebelumnya menempati Rutan Depok. Pembacaan ikrar tersebut diakhiri dengan menghormati bendera merah putih.
"Satu orang narapidana tindak pidana terorisme atas nama Gilang Taufik telah menyatakan ikrarnya untuk kembali pada pangkuan NKRI. (Ikrar) Ini permintaan dari yang bersangkutan," kata Kepala Lapas Kelas II A Kuningan Gumilar Budirahayu melalui keterangan tertulis, Kamis (7/1).
Meski sudah berikrar, narapidana tersebut tetap akan didampingi dan dibina oleh Majelis Ulama Kabupaten Kuningan. Tujuannya, agar pemahaman dalam keagamaan berubah ke arah yang lebih baik.
Di Lapas tersebut, ada satu orang narapidana kasus terorisme lain. Hanya saja, orang tersebut masih dalam proses pendampingan, karena masih belum menyadari kesalahan atas aksi terorisme yang pernah dilakukannya.
"Sedikit demi sedikit sedang diajak diskusi sama MUI," kata dia.
Sejak tahun 2014 silam, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) telah melakukan deradikalisasi terhadap sekitar 700 orang napi teroris. Empat di antaranya kembali melakukan aksi teroris, seperti pelaku Bom Thamrin.
Dari data yang berhasil dihimpun pertengahan tahun kemarin, Kepala BNPT, Suhardi Alius menyebut 289 narapidana terorisme tersebar di 113 lapas di seluruh Indonesia.
Baca juga:
2 Terduga Teroris Tewas di Makassar Terlibat Perencanaan Bom Bunuh Diri di Filipina
Dua Terduga Teroris yang Tewas Tertembak Dimakamkan di Gowa
Pembebasan Ba'asyir Dinilai Bentuk Politik Kemanusiaan Jokowi
Dilatih ala Militer, Terduga Teroris di Sulsel Rencanakan Penyerangan Aparat
Selain di Makassar, Polisi Bekuk 1 Terduga Teroris & 8 Anggota Keluarga di Gowa