11 Ribu personel Polri-TNI disebar amankan 16 ribu TPS di Kalbar
11 Ribu personel Polri-TNI disebar amankan 16 ribu TPS di Kalbar. Pola pengamanan yang dilakukan, meliputi TPS aman, TPS rawan 1, TPS rawan 2 dan TPS rawan 3, maupun tempat khusus lainnya. Polda Kalbar juga telah memetakan, sekaligus mendeteksi titik-titik rawan, berkaca dari Pilkada yang berlangsung belum lama ini.
Sebelas ribu personel gabungan Polri dan TNI diterjunkan untuk mengamankan Pemilu 2019 di Kalimantan Barat. Mereka ditempatkan menyebar di 14 kabupaten dan kota.
"Untuk 2019, kami siapkan sekitar 11 ribu personil, bersama-sama TNI menyebar di 14 kabupaten dan kota, di 16 ribu tempat pemungutan suara (TPS)," kata Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Didi Haryono, dalam keterangan tertulis, Minggu (23/9).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Didi menerangkan, pola pengamanan yang dilakukan, meliputi TPS aman, TPS rawan 1, TPS rawan 2 dan TPS rawan 3, maupun tempat khusus lainnya. Polda Kalbar juga telah memetakan, sekaligus mendeteksi titik-titik rawan, berkaca dari Pilkada yang berlangsung belum lama ini.
"Tentunya, kita sudah punya pengalaman di 2014 dulu, dan Pilkada serentak 2018 baru-baru ini. Berkaca pada pengalaman itu, kita bersama stake holder dan komponen masyarakat dapat memastikan, semua kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sehingga program pembangunan dapat kita kawal," ujar Didi.
Didi juga mengingatkan, masyarakat bijak menggunakan media sosial, dan menyaring konten, sebelum disebarluaskan. Pilkada belum lama ini, kepolisian menurut Didi, menganani sekitar 9 kasus, baik berupa hasutan maupun hoaks.
"Berdasarkan dari pengalaman juga, terkait dengan berita di medsos yang bernuansa hoaks, kita di Kalbar punya pengalaman untuk itu. Ada 9 yang sudah diproses pada saat Pilkada, dan sekarang sedang berproses di peradilan," jelasnya.
Pagi tadi, digelar deklarasi kampanye damai dan bebas isu SARA, dalam Pileg dan Pilpres 2019, di alun-alun Kapuas, bertema menolak hoaks, politisasi SARA, dan politik uang, yang diselenggarakan KPU Kalimantan Barat.
Para Caleg menandatangani lembar deklarasi kampanye damai, disaksikan Kapolda Kalbar, Gubernur Kalbar Sutarmidji, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Achmad Supriyadi, Forkopimda, para pengurus Parpol, anggota DPD, dan tim kampanye Pilpres, serta undangan lainnya.
Baca juga:
Ini tugas ketua Kadin dan HIPMI di timses Jokowi-Ma'ruf Amin
Erick Thohir yakin bergabungnya ketua Kadin & HIPMI bakal kasih masukan bagus ekonomi
Ma'ruf Amin ajak relawan perangi berita hoaks, politik uang & isu SARA
Berkaca dari Pilgub, Sandiaga minta didoakan kiai NU DKI di Pilpres
Golkar lepas caleg DPR RI di hari pertama kampanye
575 Caleg Golkar siap tempur di Pemilu 2019
Kapok diprovokasi, Sandiaga ingin format debat capres-cawapres diganti seminar