127 Warga Bengkayang Kalbar digigit anjing gila
Untungnya tidak seorang pun yang positif dan menjadi korban menderita rabies.
Warga Desa Teriak, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, diresahkan dengan serangan anjing gila. Beruntung, 127 warga yang tergigit anjing rabies, tidak seorang pun yang positif dan menjadi korban menderita rabies.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, bergerak cepat untuk menangani serangan anjing gila yang tercatat dimulai sejak 28 Maret hingga 13 April 2016. Melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, segera memberikan vaksin antirabies kepada warga yang tergigit.
"Di Bengkayang, Desa Teriak, ada serangan gigitan anjing yang positif rabies. Dari 127 warga yang digigit anjing, belum ada satu pun yang positif menderita rabies setelah digigit. Yang terkena gigitan anjing, memang langsung divaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Andy Jap kepada wartawan di Pontianak, Rabu (13/4).
Andy menerangkan, vaksin antirabies diberikan cuma-cuma kepada warga. Menurutnya, masih ada stok sekitar 100 vaksin yang dimiliki Dinas Kesehatan, untuk didistribusikan ke daerah yang memang tengah diserang gigitan anjing gila.
"Baru-baru ini, kita juga ada penambahan 800 vaksin antirabies dari Kementerian Kesehatan," ujar Andy.
Data dilansir Dinas Peternakan dan Kehewanan provinsi Kalimantan Barat, meminimalisir terjadinya serangan anjing gila dan penderita rabies di daerah lain, tidak kurang 3.479 anjing telah diberikan vaksin. Namun apabila ditemukan anjing positif rabies, anjing itu pun langsung dimusnahkan.
Ribuan anjing divaksin itu dilakukan sejak 28 Maret 2016 lalu di delapan desa, termasuk di antaranya di kabupaten Bengkayang. Masih ada 10 desa lainnya, masih menanti dilakukannya kegiatan vaksinasi.
Sejak Februari 2015 lalu, sejumlah kabupaten memang masuk perhatian serius Pemprov Kalimantan Barat dalam hal penanganan rabies. Tidak kurang 224 orang telah digigit anjing gila, di mana 16 orang di antaranya meninggal dunia.