13 Imigran Gelap Asal Irak Terdampar di Rote Ndao Dibawa ke Kupang
13 orang imigran gelap asal Irak itu akan dibawa ke Kota Kupang menggunakan kapal feri lambat melalui pelabuhan Bolok.
Sebanyak 13 imigran gelap asal Irak yang diamankan pihak kepolisian resor Rote Ndao saat kapal yang mereka tumpangi kandas di Rote Selatan, dibawa ke Kota Kupang, Sabtu (17/12).
Para imigran beserta tiga orang ABK asal Desa Papela itu sebelumnya diusir oleh pihak keamanan Australia, saat hendak masuk secara ilegal ke negara tersebut. Kapal yang dibawa disita dan dimusnahkan, lalu diberikan kapal pengganti dengan bahan bakar minyak seadanya.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Apa isi dari Ikrar Sumpah Pemuda? Adapun Isi ikrar Sumpah Pemuda yaitu: 1. Ikrar Pertama "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia" 2. Ikrar Kedua "Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia" 3. Ikrar Ketiga "Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
-
Kapan bahaya Gua Kematian terungkap? Bahaya dari gua kecil ini terungkap secara tidak sengaja saat pembangunan kompleks Recreo Verde sedang berlangsung.
-
Kapan Jembatan Girpasang diresmikan? Padahal waktu awal peresmiannya pada tahun 2022 lalu tempat tersebut dibanjiri pengunjung.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Melsy Fanggi mengatakan, 13 orang imigran gelap asal Irak itu akan dibawa ke Kota Kupang menggunakan kapal feri lambat melalui pelabuhan Bolok.
Menurut Melsy Fanggi, para imigran tersebut dikawal oleh tujuh personel dari Polres Rote Ndao dan empat orang dari pemerintah Kabupaten Rote Ndao.
"Mereka akan dibawa ke Kantor Imigrasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, setelah itu baru dibawa ke Rudenim," jelasnya.
Sebelumnya, Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan imigran gelap asal Irak, yang hendak mencari suaka ke Australia. Sebanyak 13 imigran gelap ini diamankan di Desa Dodaek, Kecamatan Rote Selatan.
Kapolres Rote Ndao, AKBP I Nyoman Putra Sandita menjelaskan, belasan imigran gelap tersebut diamankan setelah kapal kayu yang mereka tumpangi terdampar di Rote Selatan, karena kehabisan bahan bakar.
Menurutnya, 13 orang imigran asal Irak tersebut terdiri dari tujuh orang laki-laki dan enam orang perempuan, dengan rincian sembilan orang dewasa, tiga anak-anak dan seorang bayi laki-laki berusia satu tahun.
"Yang ditangkap ada orang dewasa, anak-anak dan bayi satu tahun," jelas I Nyoman Putra Sandita, Kamis (15/12).
Selain 13 imigran gelap tersebut, tiga orang ABK juga turut diamankan yakni, Aris Djawa (28), Isro Pello (29) dan Rayan Hidayah Gafur (30) dan satu unit kapal kayu. Ketiganya merupakan warga Desa Papela, Kecamatan Rote Timur.
(mdk/ray)