13 Jenazah korban Lion Air kembali teridentifikasi, ini identitasnya
Identifikasi korban itu merupakan hasil sidang rekonsiliasi hari ini.
Tim Disaster Victim Identification atau DVI Rumah Sakit Polri R. Said Soekanto kembali mengidentifikasi 13 jenazah lagi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Identifikasi korban itu merupakan hasil sidang rekonsiliasi hari ini.
"Tim DVI berhasil identifikasi total 13 penumpang Lion Air JT 610,"Komandan DVI, Kombes Pol Lisda Cancer di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (5/11).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Berikut adalah identitas ke-13 jenazah yang sudah diidentifikasi tim DVI RS Polri:
1. Jenazah nomor PM 0011C dari kantong jenazah dengan nomor DVI 00/lion Tanjung Priuk/0011 sebagai antemortem nomor 095 atas nama: Reni Arianti, perempuan, 51 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
2. PM 0014D dari kantong jenazah nomor DVI 00/liontap/0014 antemortem 096 atas nama: Muhammad Rafi Andrian, laki-laki, 24 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
3. PM 0011G dan 0016 dari kantong jenazah nomor DVI 00/liontp/011 dan kantong jenazah nomor DVI 00/liontj/0016 sebagai antemortem nomor 171 atas nama: Eriyanto, laki-laki 41 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
4. PM 0012H kantong DVI 00/liontj/0012 teridntifikasi sebagai antemortem 196 atas nama: Vera Junita, perempuan, 22 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
5. PM 0014F dari kantong jenazah DVI 00/liontj/0014 teridentifikasi sebagai antemortem 200 atas nama: Resti Amelia, perempuan, 27 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
6. PM 0015A kantong jenazah DVI 00/liontj/0015 teriden sebagai antemortem 183 atas nama: Vivi Hajanto, perempuan, 42 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
7. PM 0015B kantong DVI 00/liontj/0015 sebagai antemortem 126 atas nama: Dede Anggraini, perempuan, 40 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
8. PM 0044H, kantong jenazah DVI 00/liontj/0044 teridentifikasi sebagai antemortem 178 atas nama: Petrus Rudolph Saiens, laki, 58 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan sidik jari.
9. PM 110A1 teridentifikasi nomor 127 atas nama: Eka Suganda, laki-laki, 49 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan sidik jari
10. Jenazah nomor PM 132C, teridentifikasi sebagai AM nomor 015 atas nama: Niar R Sugiono, perempuan, 39 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan sidik jari.
11. PM 0106C teridentifikasi sebagai antemortem 205 atas nama: Sudibyo Onggo Wardoyo, 40 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan sidik jari
12. PM 014E teridentifikasi sebagai antemortem nomor 185 atas nama: Hendra Laki-laki, 39 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA.
13. PM 106A teridentifikasi sebagai antemortem 162 atas nama: Mito, laki-laki, 37 tahun. Jenazah teridentifikasi melalui pemeriksaan sidik jari (Anggota Kepolisian yang berdinas di Polda Bangka Belitung).
Lisda menjelaskan, penyerahan jenazah kepada keluarga akan dilakukan malam ini. Penyerahan tersebut akan dilakukan secara simbolis melalui pemberian dokumen.
"Kalau keluarga belum siap menerima jenazah bisa dititipkan malam ini, yang penting dokumen diserahkan dulu ke keluarga," terang Lisda.
Sementara itu, Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes, Kombes Putut Cahyo Widodo mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan sebanyak 429 bagian tubuh korban pesawat nahas itu untuk diperiksa.
"Dari 137 kantong jenazah kami mendapatkan isinya bagian-bagian tubuh. Pada prinsipnya, setiap bagian tubuh mewakili individu sehingga semuanya kita ambil. Nah kami mendapatkan bagian-bagian tubuh itu sebanyak 429," tandasnya.
Reporter:Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
SAR gabungan angkut berbagai temuan di hari kedelapan pencarian
Serpihan Lion Air JT610 akan dipindahkan ke BTKP untuk diselidiki
Dodi tak pernah jual nama bapaknya yang juga jaksa selama berkarir di kejaksaan
Luapan kesal dan kecewa keluarga korban saat bertemu pemerintah dan pihak Lion Air
Keluarga usul penyelam yang evakuasi korban Lion Air terima penghargaan