14 Ribu Polisi Disebar Amankan Pilkada di 21 Kabupaten/Kota Jateng
Kapolda menegaskan, tidak ada prioritas khusus pengamanan dalam Pilkada 2020 nanti. Semua daerah dianggap sama dan membutuhkan pengamanan yang sama pula. Kendati demikian pihaknya telah memetakan daerah rawan yang memerlukan pengamanan khusus.
Pelaksanaan Pilkada serentak tinggal beberapa hari lagi. Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) telah memetakan tingkat kerawanan di daerah, saat pencoblosan, 9 Desember 2020 nanti.
Ada dua daerah yang dinilai rawan akibat bencana khususnya di lereng Gunung Merapi, yakni Kabupaten Boyolali dan Klaten. Untuk itu pihaknya menerjunkan sekitar 14.000 personel guna mengamankan Pilkada di 21 kabupaten/kota.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
“Untuk anggota kita ada 14.000, yang terbagi dalam 21 kabupaten/kota. 3 untuk pemilihan wali kota dan 18 untuk pemilihan bupati. Dan ini sudah tersebar mulai H-3 nanti,” ujar Luthfi saat ditemui wartawan di Stadion Manahan Solo, Jumat (27/11).
Kapolda menegaskan, tidak ada prioritas khusus pengamanan dalam Pilkada 2020 nanti. Semua daerah dianggap sama dan membutuhkan pengamanan yang sama pula. Kendati demikian pihaknya telah memetakan daerah rawan yang memerlukan pengamanan khusus.
“Justru yang perlu dirawankan adalah wilayah Boyolali dan Klaten. Karena di sana ada operasi kontijensi gunung mbledos (erupsi Merapi). Jadi ini yang perlu kita waspadai. Kita doakan saja tidak mbledos (meletus),” katanya.
Selain menjaga netralitas, para personel yang diterjunkan untuk mengamankan Pilkada juga diwajibkan menjaga protokol kesehatan Covid-19. Sehingga tidak ada anggota ysng terpapar Covid-19. Khusus untuk wilayah Boyolali dan Klaten, lanjut dia, akan mendapatkan perhatian lebih. Karena ada penggunaan anggota disana.
“Jadi anggota yang melakukan operasi Mantap Praja atau Pilkada tidak boleh dicampur dengan operasi lain. Nanti kalau gunungnya mbledos terus piye. Jadi 3 tempat yang menjadi perhatian, Magelang, Boyolali dan Klaten. Cuma kalau Magelang kan tidak ada Pilkada,” pungkas mantan Kapolresta Surakarta itu.
Baca juga:
Mobil Dinas Pemkab Bandung Diduga Digunakan untuk Kampanye Pilkada
Jelang Pilkada, Petugas KPPS Tangerang Selatan Jalani Tes Kesehatan
Polisi Siagakan 14 Ribu Personel Kawal Pilkada di 21 Daerah Jawa Tengah
Jadi Jurkam, Ustaz Abdul Somad Diminta Doakan Semua Paslon Pilkada di Riau
KPU Klaten Siapkan Bilik Khusus Pemilih Bersuhu Tubuh Tinggi