195 ASN di Purbalingga terbelit utang bank
195 ASN di Purbalingga terbelit utang bank. Jumlah ASN di Purbalingga hingga awal Maret 2017 tercatat 8.021 orang. 195 ASN di antaranya terbelit utang di sejumlah bank.
Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Purbalingga terbelit utang di sejumlah bank. Belitan utang tersebut dikhawatirkan bakal mengendurkan kinerja ASN.
"Bagaimana mau kerja dengan baik, kalau gajinya saja sudah habis. Untuk makan saja mungkin harus berpikir lagi bagaimana mencarinya," ungkap Bupati Purbalingga, Tasdi, saat memimpin apel pagi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Selasa (7/3).
Jumlah ASN di Purbalingga hingga awal Maret 2017 tercatat 8.021 orang. 195 ASN di antaranya terbelit utang di sejumlah bank.
Tasdi sendiri sudah mengumpulkan para pimpinan bank untuk tidak memberikan kredit kepada ASN jika sisa gajinya kurang dari 30 persen. Ia juga meminta pimpinan OPD (Organisasi perangkat Daerah) dan bendahara agar tidak mudah merekomendasi ASN yang akan mengajukan utang.
"Jika sisa gajinya kurang dari 30 persen, bagaimana mereka memenuhi kebutuhan pokoknya untuk makan," kata Tasdi.
Tasdi tidak bermaksud melarang ASN untuk mengajukan kredit ke perbankan, namun Tasdi meminta agar ASN tetap mempertimbangkan sisa gajinya. Ia juga meminta ASN untuk tidak hidup konsumtif.
Para ASN juga diminta jangan mudah terpengaruh dengan gaya kehidupan yang di luar kemampuannya. Misalnya,ingin baju yang bagus dan harganya mahal, ingin handphone terbaru dan gaya hidup lain yang tidak mencerminkan kesederhanaan.
"Saya cermati masih saja ada yang berpikir, tidak makan tidak apa yang penting bajunya bagus. Tidak makan tidak apa yang penting handphonenya keluaran baru, sepeda motornya baru. Gaya hedonisme ini yang harus ditinggalkan," kata Tasdi.
Kepada ASN Tasdi juga meminta agar lebih peka dengan kondisi sosial masyarakat. Kondisi masyarakat Purbalingga yang dicontohkan Bupati Tasdi seperti masih banyaknya rumah yang tidak layak huni.
Tasdi mengungkap data, dari jumlah penduduk Purbalingga 947 ribu jiwa atau 301 ribu kepala keluarga (KK), jumlah rumah yang ada baru 241 ribu rumah. Artinya, masih ada keluarga yang tidak punya rumah, mungkin mereka mengontrak, ikut orang tua, ikut saudara atau bisa juga satu rumah dihuni oleh lebih dari satu keluarga.
"Dari jumlah rumah itu saja, tercatat ada 11,46 persen atau sekitar 27 ribu yang tidak layak huni. Belum lagi rumah yang tidak punya sarana MCK yang layak. Inilah yang butuh perhatian semua pihak termasuk para pejabat dan ASN," ujar Tasdi.
Baca juga:
Punya utang Rp 64 miliar, Pelni terancam tak dapat pekerjaan 2 tahun
Sri Mulyani bongkar amburadulnya anggaran, tak bisa lepas dari utang
Ini penyebab negara sulit kurangi utang versi Menkeu Sri Mulyani
Bantu kembangkan PLTP, Bank Dunia sumbang Rp 733 miliar ke RI
Desember 2016, utang luar negeri Indonesia tembus Rp 4.225 triliun
Per Desember 2016, Singapura beri utang Rp 678 triliun ke Indonesia
BNI Syariah biayai pembebasan lahan proyek Manado-Bitung Rp 150 M
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Di mana tanda "like" purba ditemukan? Para arkeolog menemukan simbol "suka" ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
-
Dimana letak Goa Lawa di Purbalingga? Goa Lawa merupakan salah satu obyek wisata alam di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Goa yang terletak di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, terbilang unik.