2 ABG Sukabumi yang mau dijual ke Papua dijaga ketat Dinsos
2 ABG Sukabumi yang mau dijual ke Papua dijaga ketat Dinsos. AS (16) dan LA (19), asal Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat saat ini sudah berada di rumah aman dalam perlindungan Dinas Sosial Sulsel, setelah lolos dari cengkeraman dua muncikari di Makassar yang dipanggilnya Mami Siska dan Mami Cindy.
Dua perempuan muda berinisial AS (16) dan LA (19), asal Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat saat ini sudah berada di rumah aman dalam perlindungan Dinas Sosial Sulsel, setelah lolos dari cengkeraman dua muncikari di Makassar yang dipanggilnya Mami Siska dan Mami Cindy.
Kepala Seksi (Kasie) Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Dinas Sosial Sulsel, Ibrahim Sudirman menjelaskan, sejak kedua perempuan muda ini dibawa ke kantor Dinas Sosial oleh jajaran Polsek Mamajang, Senin malam, (10/10) pukul 20.00 wita, langsung diamankan di rumah aman yang terletak di Selatan Kota Makassar.
Selain didampingi dua Pekerja Sosial (Peksos) dari Rumah Perlindungan Trauma Center, di sana juga dijaga dua sekuriti yang berjaga 24 jam.
"Pendampingan oleh dua orang Peksos ini untuk melakukan pemulihan karena AS dan LA masih trauma pasca melewati peristiwa yang dialaminya, nyaris dikirim ke Papua dugaan akan dijual oleh muncikarinya. Sementara sekuritinya berjaga 24 jam, tapi mereka tidak mengenakan seragam agar tidak terlihat menonjol. Penjagaan cukup ketat karena dikhawatirkan orang-orang dari muncikari itu masih mengincarnya," jelas Sudirman Ibrahim.
Diungkapnya, butuh dua atau tiga hari lagi AS dan LA di rumah aman ini sampai kejiwaannya sudah sedikit membaik dan siap dipulangkan ke orangtuanya. Sementara orangtuanya pun di Sukabumi berusaha diberi pengertian melalui Dinas Sosial dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jawa Barat untuk tidak memarahi anaknya tapi membimbingnya jadi lebih baik.
"Setelah anak-anak ini sudah siap, orangtua mereka juga sudah siap maka barulah mereka dipulangkan. Tapi tidak sekadar dipulangkan, mereka tetap dalam pemantauan. Jika pihak Dinas Sosial atau Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak di sana gelar pelatihan maka mereka harus diutamakan. Misalnya, pelatihan menjahit untuk melatih kemandiriannya. Jika mereka sudah mandiri barulah dilepas masa pembinaannya," jelas Sudirman Ibrahim.
Sementara Arsal, Peksos dari Rumah Perlindungan Trauma Center mengatakan, mengembalikan AS dan LA bisa dijemput juga bisa diantar ke Sukabumi.
Jika ada yang datang dengan tujuan menjemput AS dan LA, kata Arsal, harus dipastikan benar-benar jelas siapa yang menjemput mereka, keluarga, pihak Dinas Sosial atau polisi.
"Kita harus mewaspadai jangan sampai yang datang menjemput adalah antek-antek dari muncikari itu. Jadi harus jelas siapa mereka. Tapi bisa juga kita yang antar ke Sukabumi, tergantung situasinya nanti," kata Arsal.
-
Kenapa Lampor Opak mencari manusia? Saat itu, ada mitos lain bahwa tidak boleh menyebut nama "lampor" saat masih berada di luar rumah. Sang nenek bercerita kalau prajurit Kraton itu suka mencari manusia untuk dijadikan prajurit tambahan.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
-
Kapan kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Di mana kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Apa yang dikatakan tentang orang yang membicarakan orang lain di belakang? Orang-orang yang berbicara tentangmu di belakanmu sebenarnya berada di belakangmu.
Baca juga:
Pengalaman pahit 2 ABG Sukabumi 17 jam di indekos muncikari
Saat di indekos muncikari, ABG dicekoki obat gemuk diduga narkoba
Dua ABG asal Sukabumi nyaris dijadikan PSK di Makassar
Negara ASEAN upayakan cegah perdagangan manusia makin merajalela