2 ABK hilang, diduga terperangkap bersama LCT yang karam
Hari ini, pencarian memasuki hari keempat, yang dimulai pukul 07.00 WITA pagi tadi.
Tim SAR gabungan terus mencari 2 ABK landing craft tank (LCT) Sumber Bahagia bermuatan alat berat, yang terbalik di perairan Tanjung Mangkalihat, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Rabu (2/11) lalu. Diduga, keduanya terperangkap bersama alat LCT dan muatannya.
Hari ini, pencarian memasuki hari keempat, yang dimulai pukul 07.00 WITA pagi tadi. Fokus area pencarian, berada di utara dan timur selat Makassar. Selain itu, tim SAR baik dari Polair Mabubar, masyarakat nelayan, perusahaan kapal LCT serta pos SAR juga melakukan penyelaman, memeriksa sekitar bangkai LCT dan alat berat yang karam.
"Penyelaman dilakukan selama visibility dalam air dan cuaca mendukung. Ada 4 penyelam yang akan diterjunkan, dari Basarnas dan Polair," kata Kepala Basarnas Kantor SAR Balikpapan Mujiono sebagaimana disampaikan Kasi Operasional Octavianto, kepada merdeka.com, Minggu (6/11) siang.
Octavianto menerangkan, penyelaman dilakukan secara bergantian menuju titik LCT dan alat berat yang karam. "Penyelam juga menyisir seluruh ruangan yang ada di dalam LCT," ujarnya.
"Tim penyelaman ini masuk dalam tim pertama ya. Penyelaman bertujuan untuk memastikan bahwa korban terperangkap di bangkai LCT atau tidak," tambah Octavianto.
Selain melalukan penyelaman, tim kedua dalam pencarian, juga terus melakukan penyisiran hingga di perairan selat Makassar, dengan radius pencarian 10 hingga 15 Nautical Mile (NM) dari titik koordinaat lokasi kejadian.
"Kalau pencarian hari ketiga di hari Sabtu kemarin, cuaca kurang mendukung di perairan, ombak tinggi dan angin kencang. Tapi tim SAR gabungan tetap berupaya memaksimalkan waktu sesuai prosedur," demikian Octavianto.
Diketahui, kapal LCT Sumber Bahagia Jaya bermuatan alat berat, dilaporkan tenggelam di perairan Tanjung Mangkalihat, kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Rabu (2/11) dini hari akibat cuaca buruk. Sembilan orang selamat dari peristiwa itu, 2 orang hilang masih dicari.
LCT berangkat dari pelabuhan Kelapih, kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Minggu (30/10) pagi sekira pukul 05.00 WITA, tujuan ke Samarinda, Kalimantan Timur. Saat berangkat, LCT bermuatan 5 alat berat HD TEREX, 3 unit Artik, ekskavator Dosan PS, ekskavator Komatsu PS 200, truk Hino, mobil dan alat berat Helen. Di tengah perairan memasuki Kutai Timur, LCT dihantam cuaca buruk. Sembilan orang selamat ditemukan kapal berbendera Hongkong, dan dibawa ke Samarinda.