2 Copet yang Sering Beraksi di Jakarta Pusat Dibekuk Polisi
Satuan Tugas Polsek Cempaka Putih mengamankan dua orang diduga sebagai copet yang sering beraksi di mobil angkutan umum. Dua orang tersebut yakni atas nama Sabar Erwin Pardomuan alias Erwin Nainggolan dan Bima.
Satuan Tugas Polsek Cempaka Putih mengamankan dua orang diduga sebagai copet yang sering beraksi di mobil angkutan umum. Dua orang tersebut yakni atas nama Sabar Erwin Pardomuan alias Erwin Nainggolan dan Bima.
Kasubaghumas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwadi mengatakan, keduanya ditangkap saat berada di dalam Metro Mini 47 jurusan Pasar Senen-Pondok Kopi, pada Jumat (11/1) sekitar pukul 12.30 WIB.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Ditangkap di dalam Metro Mini 47 saat melintas di Jembatan Serong Jalan Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat," kata Purwadi dalam keterangan tertulis, Selasa (15/1).
Purwadi pun menjelaskan, korban atas nama Usman menjadi korban kecopetan saat berada di Metro Mini 47 yang saat itu cukup penuh penumpang. Dia sadar handphone miliknya itu hilang saat ingin menggunakan handphonenya usai turun dari bus tersebut.
"Korban akan menggunakan handphone dan mengambil di dalam saku jaketnya ternyata sudah tidak ada atau hilang. Sadar dirinya telah kecopetan dan langsung mengejar Metro Mini 47 yang tadi dinaikinya tersebut dan kembali menaiki metro mini tersebut," jelasnya.
"Saat berada di dalam Metro Mini salah seorang pelaku langsung berkata "copetnya sudah turun bang", karena curiga korban segera menggeledah pelaku dan ditemukan handphone miliknya didalam saku celana sebelah kiri pelaku," sambungnya.
Namun, seorang pelaku lainnya berhasil melarikan diri saat temennya tertangkap tangan mengambil handphone milik Usman. Dia pun langsung membawa pelaku tersebut ke Polsek Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Modusnya pelaku mencuri handphone milik korban yang berada di dalam jaket yang saat itu korban pakai, ketika korban lengah pelaku segera mengambil handphone milik korban," terangnya.
Barang bukti yang telah diamankan oleh pihaknya yakni satu unit handphone merk Xiaomi 5 Plus warna putih gold senilai Rp 2.600.000 dan satu buah celana panjang warna cokelat.
"Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun," pungkasnya.
Baca juga:
Bali Diserbu Wisatawan Libur Tahun Baru, Polisi Bentuk Tim Anti Copet
Bawa Lari Tas Penjual Sembako, Wanita 40 Tahun Nyaris Diamuk Massa
Kawanan Pencopet Diamankan Polisi Saat Konser Musik di Bali
Pura-pura Ikut Mengantre, Pria 44 Tahun Copet Ponsel Penumpang Transjakarta
Handphone Wartawan Digasak Pencopet Saat Liputan Anies Baswedan