2 Paslon di Pilkada Malaka Saling Klaim Menang, Massa Pendukung Gelar Pawai
Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, mengklaim kemenangannya masing-masing, sehingga massa kedua pasangan ini melakukan pawai kemenangan, Kamis (10/12).
Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, mengklaim kemenangannya masing-masing, sehingga massa kedua pasangan ini melakukan pawai kemenangan, Kamis (10/12).
Dua pasangan calon ini adalah nomor urut satu Simon Nahak-Kim Taolin atau paket, SN-KT dan nomor urut dua Stefanus Bria Seran-Wandelinus Taolin, atau paket SBS-WT.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
Simon Nahak kepada wartawan mengaku bangga atas kinerja tiga partai pengusung yang telah bekerja maksimal serta militansi massa pendukung, sehingga berhasil memperoleh suara signifikan versi quick count.
"Saya apresiasi kepada tiga partai pengusung yakni PKB, PSI dan Perindo serta dua partai pendukung Gelora dan Garuda, tim pemenang saya yaitu sis dan bro, Satsus kemudian tim keluarga sendiri ini luar biasa. Koalisi kerakyatan kami sangat militan sehingga saya optimis menang," kata Simon kepada wartawan.
Menurut Simon, klaim kemenangan tersebut bukan karena hasil omongan belaka, namun berdasarkan data dari 12 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Malaka terdapat delapan Kecamatan yang menunjukkan paket SN-KT menang. Data yang dimiliki pun diyakini tidak akan jauh berbeda dengan hasil penghitungan KPU Kabupaten Malaka.
"Oleh karena itu hari kemarin dan hari ini kami sudah mengklaim diri menang, namun kami tidak mau mendahului kehendak Tuhan. Kami sebagai masyarakat yang taat hukum, sehingga kami tidak mau arogansi, kami juga tidak mau pawai ke mana-mana, tetapi kami menunggu dan menyerahkan semua kepada KPU dan Panwaslu sebagai penyelenggara dan kami percaya netralitas mereka sehingga mereka menghitung dan menetapkan kami sebagai sebagai pemenang," ungkap dia.
Klaim kemenangan juga dikumandangkan oleh tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua, Stefanus Bria Seran-Wandelinus Taolin atau paket SBS-WT.
Juru Kampanye dan tim pemenangan paket SBS-WT, Gabriel Suku Kotan di Haitimuk menjelaskan, hasil perolehan suara yang dirampung hingga Kamis siang telah mengumpulkan model C1 sudah mencapai 100 persen, dengan persentasi kemenangan 50,25 persen dari paket SN-KT.
"Kepada masyarakat Malaka yang telah memilih yakin bahwa kemenangan sesungguhnya itu hanya ada di pihak SBS-WT tidak ada tekanan dari mana pun. Karena yang menjadi bukti adalah dokumen model C1 menjadi autentik dan sudah kita miliki, saya juru kampanye dan tim sukses dari SBS-WT mengatakan kepada masyarakat Malaka, biarkan ini mengalir dengan hasil yang sudah kita dapat yakni kepemimpinan itu kembali ke SBS-WT," klaimnya.
Sementara KPU Kabupaten Malaka telah menyampaikan kepada saksi kedua pasangan calon masing-masing satu rangkap formulir model C hasil salinan penghitungan perolehan suara. Formulir model C hasil salinan adalah penghitungan perolehan suara di setiap TPS.
"Jadi saksi nomor urut satu menerima satu rangkap formulir model C hasil salinan dan saksi pasangan calon nomor urut dua juga menerima satu rangkap formulir C hasil salinan. Kepada pengawas TPS juga kami serahkan satu rangkap C hasil salinan. Hasil itu kami sampaikan kepada kedua pasangan calon," ungkap Jubir KPU Malaka Yosep Nahak.
Yosep menambahkan, data yang diterima merupakan hasil kiriman dari KPPS setiap TPS menggunakan aplikasi Sistem informasi rekapitulasi (Sirekap).
"Ada sebagian kecil data yang masuk ke KPU saat ini, hal ini dikarenakan oleh jaringan internet yang terganggu setelah penghitungan suara selesai Rabu kemarin, sehingga pengiriman data berbasis internet dari KPPS terkendala. Ada sebagian data yang saat ini masuk di server namun itu jumlahnya dalam persentasi yang sangat kecil, sekitar belasan persen sehingga kami masih menunggu apakah data-data yang lain akan menyusul terkirim dan masuk ke server melalui aplikasi sirekap, jadi kami masih menunggu," ungkap Yosep.
Terkait euforia massa pendukung kedua pasangan calon yang mulai melakukan pawai klaim kemenagan, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena semuanya merupakan euforia politik.
"Kedua pasangan calon klaim menang dan massa pendukung pawai, itu hak mereka dan kami tidak bisa melarang karena itu euforia mereka atas hitungan mereka, entah seperti apa hasilnya tetapi akhirnya mereka klaim diri menang dan melakukan pawai sejak kemarin sampai dengan hari ini. Kami di KPU tidak bisa buat apa-apa karena itu hasil hitungan mereka dan euforia mereka," tutup Yosep.
Baca juga:
Keponakan Prabowo: Kita Tak Perlu Malu & Cari Kesalahan Usai Kalah di Tangsel
Hasil Quick Count, Helldy-Sanuji Kalahkan Petahana di Pilkada Cilegon
Jagoan Gubernur Riau Keok di Sejumlah Pilkada
Uang Pecahan Rp20 Ribu dan Rp10 Ribu Viral di Pilkada Sragen, Ini Penyebabnya
Bawaslu: Tidak Puas Hasil Pilkada, Tempuh Jalur Hukum Jangan Kerahkan Massa
PDIP Klaim Sukses Jadikan Kader Kepala Daerah di 4 Wilayah Sumbar