2 Pelajar di Tangerang ubah limbah rambut jadi cat besi antikarat
Samuel Benedict, siswa kelas XII SMA Santa Laurensia ini tergolong kreatif. Ide cemerlangnya mampu menghasilkan formula hebat untuk mendukung industri cat yang semakin baik.
Samuel Benedict, siswa kelas XII SMA Santa Laurensia ini tergolong kreatif. Ide cemerlangnya mampu menghasilkan formula hebat untuk mendukung industri cat yang semakin baik.
Berawal dari kejeliannya melihat peluang dari banyaknya sampah rambut di barbershop tempatnya bercukur. Dia berpikir untuk menciptakan sesuatu dari sampah rambut ini.
"Idenya awalnya pas saya lihat banyak sampah rambut sampai berdus-dus di tempat saya cukur rambut," ucap Samuel ditemui di SMA Santa Laurensia, Alam Sutera, Kota Tangerang Selatan, Selasa (24/10).
Dari ide awal tersebut, kemudian Samuel mencoba menjaring banyak informasi soal rambut. Sampai akhirnya, dia mengetahui kalau pada rambut manusia itu ada kandung karetin yang mampu melindungi besi dari karat lebih baik.
Sampai akhirnya tercetus ide pembuatan cat besi dengan campuran karetin. Dia menjamin campuran cat yang ditambahkan formulasi karetin dari ekstrasi rambut manusia itu menjadikan besi, alumunium, zink dan bahan lain yang yang dicat akan menjadi lebih baik.
"Sebenarnya bukan hanya secara fungsinya, tapi secara kimiawi cat dengan campuran karetin rambut ini lebih optimal saat diaplikasikan di setiap media cat, dan hasil dari pengecatan juga baik," kata dia.
Samuel yang juga hobi olahraga bulu tangkis ini mengaku sedang mengembangkan formulasi tersebut untuk diaplikasikan pada bahan-bahan lain.
"Harusnya bisa juga buat cat tembok dan lain-lainnya. Saya sedang kembangkan ke arah itu, dan sedang usaha membuat patennya," ucap dia.
Dari tangan dan buah pikirnya, kemudian Samuel Benedict bersama Christopher Richard mampu menyabet medali emas dalam ajang Genius Olympiad 2017 di Oswego, USA pada Juli 2017 kemarin. Dia berhasil mengungguli ribuan peserta olimpiade dan 360-an peserta beregu yang berasal dari 73 negara di dunia.
Remaja kelahiran Tangerang 17 Agustus tahun 2000 itu berhasil membuat bangga bangsa Indonesia dengan ide kreatif dan inovasi kategori sains dari bahan baku limbah (sampah) pada ajang sains internasional tersebut.
Dia yang mengaku baru pertama kali mengikuti kompetisi internasional itu sempat merasa tak percaya diri. Namun setelah mampu meyakinkan dewan juri dengan presentasi yang dia bawakan akhirnya ide brilian Samuel dan Christipher memperoleh hasil gemilang.
"Pertama kali sempat minder banget karena lihat project yang lain itu bagus-bagus banget. Misalnya, ada yang identifikasi leukimia sejak dini, soal kanker. Itu sangat sincetist banget. Tapi saya pede, karena penemuan ini sangat inovatif, unik dan beda," ujar Samuel.
Samuel menerangkan cat yang kandungannya ditambah ekstrak keratin dari formulasi sampah rambut akan lebih awet, karena tidak hanya melindungi secara fisik namun juga secara kimiawi.
"Cat dengan ekstrak keratin limbah rambut lebih tahan asam dan besi yang dilapisi cat tersebut tidak mudah korosi," katanya.