21 Jam Sebelum Teror di Mabes Polri
Sigit mengatakan sudah memerintahkan Densus 88 Antiteror untuk mendalami jaringan teroris tersebut. Dia ingin jaringan teroris diusut tuntas. Dia juga meminta jajaran Polri meningkatkan kewaspadaan. Tetapi, tetap memberikan layanan ke masyarakat.
Waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB. Situasi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3) sore nampak lengang. Hanya rintik hujan perlahan membasahi pelataran.
Sesosok orang tak dikenal itu nampak berjalan dari gerbang belakang menuju gerbang utama Mabes Polri. Dia memakai gamis hitam. Bercadar dan berkerudung biru serta memakai sepatu kets. Tangan sebelah kiri nampak menenteng map kuning. Gerak gerik orang itu terpantau kamera pengawas salah satu di Kompleks Mabes Polri.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa Mpok Alpa bingung dengan teror tersebut? Cek cctv tapi yang anehnya CCTV gue mati, pas lempengan itu dicek nggak ada, aneh mati. Pas gua cek mati, " kata Mpok Alpa.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam video berdurasi 1,38 detik yang beredar di media sosial, orang itu terlihat menghampiri seorang polisi di pos penjaga pintu masuk utama kompleks Mabes Polri. Polisi itu tengah duduk di bangku depan pos. Membelakangi orang mencurigakan tersebut. Suara panggilan 'mohon dimonitor' terdengar dalam rekaman CCTV tersebut. Polisi itu lantas masuk ke pos penjaga.
Langkah polisi tersebut diikuti. Sembari mengambil sesuatu dari belakang tubuhnya, orang itu lalu mendekati pos penjaga. Dia lantas menodongkan diduga senjata jenis pistol ke dalam pos penjagaan.
Sejumlah personel polisi keluar dari pos penjagaan samping. Namun mereka berusaha mencari perlindungan setelah mendapati orang tak dikenal itu menodongkan senjata.
Orang itu sesekali berputar-putar di depan pos penjaga. Terdengar beberapa kali letusan. Tak berselang lama, orang itu terlihat tumbang di dekat area parkir pos penjagaan. Dia diduga dilumpuhkan aparat. Namun gerakan masih terlihat di kakinya.
Anggota gegana berpakaian pelindung sempat mengecek benda yang berada dekat jasad itu. Sekitar pukul 17.15 WIB, Rabu (31/3), orang berpakaian hitam itu masih terbaring di jalan utama. Tak lama anggota gegana itu mengangkat jempol menandakan aman dari bahan peledak.
Beberapa polisi bersenjata laras panjang kemudian mendekat dan memeriksa orang itu untuk mengidentifikasi jenazah. Hingga pukul 17.27 WIB, jenazah belum dievakuasi. Sebelum maghrib akhirnya orang itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati, untuk diautopsi.
Setelah teror, penjagaan kompleks Mabes Polri pun diperketat. Beberapa kendaraan taktis hingga anjing pelacak disiagakan di pintu masuk gedung.
©2021 Merdeka.com/rifa yusya
Penjelasan Kapolri
Sekitar empat jam kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya memberikan penjelasan mengenai insiden tersebut. Sigit menceritakan bahwa pelaku teror merupakan seorang perempuan berinisial ZA, warga jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Indentitas itu diketahui setelah petugas melakukan olah TKP dan memeriksa barang milik pelaku.
Sigit mengatakan, awalnya wanita kelahiran 1995 itu berjalan dari gerbang belakang Mabes Polri menuju gerbang utama sekitar pukul 16.30 WIB. Kemudian dia bertanya kepada kepolisian yang berjaga di depan gerbang letak kantor pos.
Kemudian, kata Listyo, setelah bertanya, ZA dilayani dan ditunjukkan arah kantor pos oleh petugas kepolisian. ZA kemudian mendatangi kantor pos, namun berdasarkan pantauan polisi yang mengarahkannya, ZA terlihat meninggalkan kantor pos dan langsung melakukan penyerangan ke polisi yang berjaga di pos depan gerbang Mabes Polri.
"Namun wanita itu meninggalkan kantor pos dan dia kembali (ke pos polisi) kemudian langsung melakukan penyerangan ke anggota (polisi) yang ada di pos jaga," kata Sigit saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (31/3).
Sigit melanjutkan, ZA menyerang polisi yang berjaga dengan menembakkan 6 kali tembakan. Dua kali ke anggota di pos. Dua kali di luar dan menembak lagi ke anggota di belakangnya.
Mendengar suara tembakan tersebut, polisi yang berada di Mabes Polri langsung melakukan tindakan tegas ke ZA. Dia berhasil dilumpuhkan. Sekitar pukul 19.00 WIB, jenazah ZA sudah tiba di RS Polri untuk diautopsi.
©Liputan6.com/Faizal Fanani
Jejak Digital Pelaku
Sigit mengatakan, hasil penelusuran petugas, pelaku yang diketahui seorang mantan mahasiswa di salah satu kampus. Namun drop out (DO) saat di semester lima. Pelaku juga membawa sebuah map yang di dalamnya amplop berisi tulisan.
Mantan Kabareskrim ini juga memastikan ZA adalah seorang pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS. Kesimpulan itu diperoleh setelah mendalami temuan-temuan yang berada diperoleh di lapangan antara lain mempelajari berbagai postingan di media sosial yang dikelolah oleh pelaku.
"Kami buktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosial media. Dan kemudian juga yang bersangkutan juga memiliki Instagram baru dibuat atau diposting 21 jam lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jihad," ujar dia.
Tak cuma itu, Sigit mengungkapkan, barang-barang yang dibawa oleh pelaku saat melakukan aksinya di Mabes Polri juga mengisyratkan pelaku adalah seorang yang beridelogi radikal ISIS. Meski Sigit tak membeberkan secara detail isi tulisan di map kuning.
Sigit menambahkan, petugas juga menemukan surat wasiat pelaku saat melakukan penggeledahan rumah di wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Serta ucapan pamit di grup WhatsApp keluarga.
Sigit mengatakan sudah memerintahkan Densus 88 Antiteror untuk mendalami jaringan teroris tersebut. Dia ingin jaringan teroris diusut tuntas. Dia juga meminta jajaran Polri meningkatkan kewaspadaan. Tetapi, tetap memberikan layanan ke masyarakat.
"Sekali lagi saya sampaikan ke seluruh anggota tetap berikam layanan ke masyarakat namun tingkatkan kewaspadan tingkatkan sistem pengamanan baik di markas komando maupun pada saat melaksanakan tugas di lapangan," pungkasnya.
Reporter: Rifa Yusya Adilah, Nur Habibie dan Muhammad Genantan Saputra
Baca juga:
Teror di Makassar dan Mabes Polri, Wagub DKI Minta Pemprov Tingkatkan Keamanan
Penyerang Mabes Polri Tewas Akibat Luka Tembak di Jantung
Jenazah Pelaku Teror Mabes Polri Langsung Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon
Autopsi Selesai, Jenazah Pelaku Teror Mabes Polri Diserahkan ke Keluarga
Mabes Polri Diserang, Fungsi Intelijen Dipertanyakan