3 Desa di Riau terendam banjir, 2.500 warga tidur di pengungsian
Hujan deras di wilayah Kabupaten Rokan Hilir mengakibatkan banjir yang merendam ribuan rumah. Sebanyak 2.500 warga mengungsi di sejumlah tenda pengungsian, sebagian lainnya ke rumah kerabat.
Hujan deras di wilayah Kabupaten Rokan Hilir mengakibatkan banjir yang merendam ribuan rumah. Sebanyak 2.500 warga mengungsi di sejumlah tenda pengungsian, sebagian lainnya ke rumah kerabat.
"Rata-rata ketinggian air banjir di rumah warga sekitar 50 hingga 80 sentimeter. Jadi ada 2.500 jiwa yang mengungsi akibat bencana ini karena rumah mereka tidak bisa ditempati," ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto kepada merdeka.com, Sabtu (27/10).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana lokasi Dusun Nusupan yang rawan banjir? Dukuh Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Sigit menjelaskan, banjir itu merendam tiga desa di Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir Riau. Dia merincikan, untuk di Desa Kep Karya Mulyo Sari, ada 700 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi. Sedangkan di Desa Rokan Baru, 1.300 penduduk terdampak banjir, dan di Desa Kep Rokan Baru sebanyak 500 jiwa.
"Kapolsek Bangko dan sejumlah anggotanya sedang mengurusi dan mejaga keamanan di rumah warga. Sebagian personel lainnya dari Polres juga mendirikan tenda pengungsian," kata Sigit.
Untuk mengurangi beban para pengungsi, kata Sigit, petugas juga memberi sembako berupa mi instan, telur, roti biskuit, air mineral, kopi, teh, susu krimer serta gula.
"Dari pendataan anggota di lapangan, tidak ada korban jiwa pada bencana banjir ini. Kami juga patroli di rumah warga yang terdampak banjir agar tidak terjadi pencurian dan penjarahan selama pengungsi tidak di rumah," tegas Sigit.
Baca juga:
Jelang musim hujan, Pemprov DKI lakukan antisipasi banjir
Jalan utama ke Bandara Samarinda rawan banjir, Menhub dan Pemda cari solusi
Sungai meluap, belasan rumah di Musi Banyuasin terendam banjir
Satgas Banjir mulai bersiaga di Pintu Air Manggarai pantau ketinggian air
Musim hujan, sampah di Sungai Ciliwung dibersihkan