3 Hari usai ledakan, semburan api sumur minyak ilegal masih berkobar
Tiga hari setelah terjadinya ledakan, semburan api di sumur minyak ilegal belum berhasil dipadamkan. Sementara aktivitas penambang di sekitarnya sepi lantaran takut kepada polisi.
Tiga hari setelah terjadinya ledakan, semburan api di sumur minyak ilegal belum berhasil dipadamkan. Sementara aktivitas penambang di sekitarnya sepi lantaran takut kepada polisi.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel, Kombes Irawan David Syah mengatakan, hingga kini pemadaman secara tradisional terus dilakukan polisi bersama warga dengan cara menyiramkan air dicampur deterjen. Namun, usaha itu tidak maksimal karena api berasal dari gas yang terkandung dalam perut bumi.
"Belum padam sampai sekarang, apinya cukup tinggi, sekitar tiga meter. Api itu kayaknya dari gas," ungkap Irawan, Jumat (13/1).
Menurut dia, pemadaman mesti dilakukan secepatnya karena bisa meluas ke sumur minyak di sekitarnya sehingga membahayakan masyarakat setempat. Solusi yang tepat meminta bantuan Pertamina untuk menurunkan alat canggih ke lokasi.
"Caranya ya pakai alat canggih, cuma Pertamina yang punya. Ini lagi kita koordinasikan biar direspon Pertamina," ujarnya.
Dari keterangan warga, kata dia, sumur minyak tersebut baru dibor sejak empat hari terakhir dan menghasilkan ratusan ton minyak mentah. Di lokasi, masih banyak sumur lain yang lebih dulu ada dan menjadi sumber mata pencarian warga. Hanya saja, peristiwa ledakan itu membuat penambang tak lagi beroperasi. Tumpukan drum dan mesin pengebor ditinggalkan pemiliknya.
"Bisa jadi warga takut banyak polisi yang datang," kata Irawan.
Dia menambahkan, ledakan sumur minyak ilegal di Musi Banyuasin sudah sering terjadi. Namun, warga masih terus menambang karena hasilnya sangat menjanjikan.
"(Keberadaan) sumur minyak ilegal tidak boleh berjalan lagi. Harus ada solusinya," pungkasnya.
Diketahui, sebuah sumur minyak ilegal di Talang Sabah, Dusun III, Desa Tanjung Keputren, Kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, meledak. Akibatnya, puluhan penambang mengalami luka bakar ringan hingga cukup serius.
Peristiwa itu diduga akibat api puntung rokok dan percikan api akibat geseken mesin ke sumur minyak, Rabu (11/1) sore. Para korban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran ledakan sangat cepat dan keras.
Dari catatan kepolisian, dari puluhan korban, terdapat 18 korban mengalami luka bakar cukup serius yang kini sedang dirawat di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, dan RSUD Lubuk Linggau. Para korban adalah Suparman (25), Adam Fauzi (19), Emi Karmansyah (26), Kuswandi (41), Wigo (20), Deka Handika (17), Sulaiman (19), Fredi (21), Widodo Arianto (24), Usman (19), Taufik (37), Yonsak (30) dan Parihon (41).
Sedangkan puluhan korban yang hanya mengalami luka bakar ringan hanya mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat.