4 Jam penyisiran, polisi tak menemukan bahan peledak di Gereja Batu
4 Jam penyisiran, polisi tak menemukan bahan peledak di Gereja Batu. Pihak Gereja Batu sempat mendapat ancaman teror ledakan bom melalui sambungan telepon. Polisi yang menyisir lokasi, memastikan kompleks gereja aman. Saat ini petugas memberlakukan one gate system.
Setelah melakukan penyisiran ke berbagai sudut, polisi menyatakan gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmil Flos Carmeli dinyatakan aman. Selama sekitar empat jam petugas melakukan penyisiran sejumlah bangunan di kompleks gereja.
"Hasil dari sterilisasi, seluruhnya sudah dicek tempat-tempatnya dan dinyatakan aman. Tadi sudah ditandatangani berita acaranya," kata AKBP Leonardus Simamarta, Kapolres Batu usai penyisiran, Senin (14/11).
Kata Leo, tidak ditemukan adanya bahan peledak maupun barang-barang berbahaya di dua lokasi tersebut. Semua sudut telah dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan meliputi Pastoran atau rumah dinas pastor, gedung koperasi, gereja dan ziarah patung kanak-kanak Yesus dari Praha yang diketahui hanya ada empat di dunia.
Selanjutnya gereja akan mendapatkan penjagaan di sejumlah sudut, selain juga diberlakukan satu pintu untuk jemaat yang akan masuk ke lokasi gereja.
"Kita perlakukan one gate sistem. Tempat masuk dan keluar hanya satu dan kita jaga, termasuk juga di tempat lain," katanya.
Polisi sebelumnya melakukan penyisiran ke sudut-sudut bangunan Gereja Katolik Paroki Gembala Baik dan Biara Rubiah Karmil Flos Carmeli. Penyisiran melibatkan Tim Jihandak Polda Jawa Timur, yang membawa sejumlah alat deteksi, termasuk anjing tim K-9.
Tim bekerja setelah mendapat telepon gelap yang mengaku telah memasang bom di kompleks gereja. Kepolisian kini sedang bekerja sama dengan Telkom untuk mengejar pelaku.
"Saat ini sedang dalam penyidikan, kita kerja sama dengan pihak Telkom. Masih dalam penyidikan," katanya.
Sementara itu, Romo Mikhael Agung Cristoputra, Pastur Kepala Paroki Gereja Katolik Gembala Baik mengaku tetap akan membuka aktivitas gereja seperti biasa. Pihaknya hanya meningkatkan kewaspadaan dengan berkoordinasi dengan Kepolisian.
"Dengan kejadian ini semakin waspada dan saling menjaga keamanan. Kami akan mengikuti ketentuan Kepolisian. Tidak perlu takut," katanya.
Mikhael mengajak seluruh umat agama dan inter umat beragama untuk saling menghormati. Selama ini, pihaknya telah menjalin komunikasi melalui berbagai forum agama.
"Saling menggarap jemaatnya masing-masing, agar kerukunan antar umat beragama tercapai," katanya.