Tiga jenazah pelaku bom Surabaya masih belum dimakamkan
Pantauan di lapangan, di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur tampak empat ambulance bergantian mengangkut satu persatu peti jenazah terduga teroris yang akan diserahkan ke keluarganya masing-masing.
Empat jenazah terduga teroris kembali diserahkan kepada keluarganya masing-masing oleh pihak Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur, Senin (21/5). Informasi di lapangan menyebut, bahwa empat jenazah yang akan dikebumikan di area pemakaman milik Dinsos Sidoarjo tersebut merupakan hasil penindakan tegas Tim Densus 88 di beberapa tempat.
Keempat jenazah itu antara lain; BS, terduga teroris yang ditangkap di Sidoarjo; kemudian IF ditangkap di Sidoarjo; DS ditangkap di Manukan, Surabaya; dan HS ditangkap di Sidoarjo.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
-
Kenapa prajurit TNI di Semarang ikut lomba 17-an? Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
Sementara tiga pelaku bom bunuh diri di Surabaya yang terdiri dari bapak dan dua anaknya, yaitu Dita Oepriarto, Yusuf Fadil, dan Firman Halim masih belum dimakamkan. Sedangkan 10 jenazah bom bunuh diri lainnya sudah dimakamkan di tempat pemakaman milik Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo.
Dikonfirmasi terkait masalah ini, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarnya. "Iya benar," katanya singkat.
Terkait data detail soal jenazah para terduga teroris maupun pelaku bom bunuh diri di Surabaya, Barung masih belum bisa menjelaskan secara rinci.
Pantauan di lapangan, di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur tampak empat ambulance bergantian mengangkut satu persatu peti jenazah terduga teroris yang akan diserahkan ke keluarganya masing-masing.
Namun, sebelum empat peti jenazah terduga teroris itu diangkut, terpantau ada seorang perempuan berhijab mengenakan masker masuk ke kamar jenazah.
Tidak diketahui perempuan itu keluarga dari terduga yang mana. Hanya saja, dia masuk setelah satu peti jenazah dengan inisial HS dimasukkan ke dalam ambulance. Dia enggan menjawab semua pertanyaan wartawan. "Tidak... tidak," elaknya sambil berlari masuk ambulance.
Baca juga:
Empat jenazah terduga teroris kembali dimakamkan di komplek Mr X Sidoarjo
Menkominfo: Hati-hati dengan rekam jejak digital
Densus 88 tangkap terduga teroris di Tegalsari Surabaya
Posting soal terorisme, pilot Garuda Indonesia langsung digrounded