4 Kukang dan 2 Lutung dijual online, WH dibekuk petugas
Harga yang ditawarkannya pun variatif, mulai dari R p450 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung jenis dan usia satwa.
Petugas Balai Pengamanan dan Penegak Hukum Lingkungan Hidup (BP2HLH) dan Kehutanan berhasil mengungkap kasus penjualan satwa yang dilindungi secara ilegal. Setidaknya petugas berhasil menyelamatkan 4 ekor Kukang dan 2 ekor lutung jenis anakan yang siap dijual lewat akun jejaring sosial facebook.
"Satwa yang dijual secara ilegal, kini diamankan jadi barang adalah empat ekor hewan jenis kukang dan dua ekor lutung masih anak - an," kata Kepala (BP2HLH) dan Kehutanan Kanwil Kementerian Kehutanan Jawa Timur, wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Beny Bastiawan, Kamis (4/8).
-
Mengapa program konservasi hewan langka di Bali Safari Marine and Park penting? Program konservasi ini bertujuan untuk mengembangkan penelitian ilmiah yang mendukung pelestarian satwa liar dan juga memperkenalkan pengunjung pada berbagai jenis satwa yang ada di Indonesia, termasuk yang terancam punah.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Kenapa Upacara Bekarang Iwak dianggap penting? Dengan menggunakan alat tradisional dan Lubuk Larangan, tentu ekosistem sungai akan terjaga dengan baik sekaligus menjaga populasi jumlah ikan.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Hewan langka apa yang ditemukan oleh petani di Australia Selatan? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
Beny menuturkan, selain menyelamatkan satwa, petugas juga mengamankan pemiliknya yang berinisial WH, warga Perumahan Gunung Sari Indah, Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya. Kata Beny, modus penjualan satwa ini dilakukan tersangka WH dengan memasang foto hewan lewat akun media sosial Facebook. Harga yang ditawarkannya pun variatif, mulai dari Rp 450 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung jenis dan usia satwa.
Meski dijual melalui internet, penjualan satwa ilegal ini berhasil teridentifikasi petugas BP2HLH lewat informasi dari pecinta, pemerhati lingkungan dan satwa. Berbekal informasi itu, petugas melakukan penyelidikan dengan menyamar untuk membeli lutung dan kukang. Hasilnya, petugas berhasil mengidentifikasi, hewan yang dijual oleh WH.
Saat ini hewan-hewan itu kini telah diamankan untuk dijadikan barang bukti. Rencananya, hewan-hewan ini akan dikembalikan ke habitatnya lagi di Jember, Jawa Timur. "Satwa yang dijual secara ilegal ini merupakan dari Jember. Nantinya, akan dikembalikan ke habitatnya," pungkas Beny.
Baca juga:
Petugas BKSDA Kalbar sita 161 telur penyu dari pedagang sayur
Bawa kardus berisi anak kijang, sopir AKAP diamankan polisi
200 Burung kacer asal Malaysia mau diselundupkan ke Indonesia
Penyelundupan 90 burung beo dari Surabaya digagalkan
Ganjaran pelaku perdagangan satwa liar Indonesia terlampau enteng