4 Pemburu beruang madu di Indragiri Hilir ditangkap polisi
4 Pemburu beruang madu di Indragiri Hilir ditangkap polisi. Para pelaku ditangkap setelah sukses memburu beruang madu itu di lokasi yang berbeda.
Satuan Reskrim Polres Indragiri Hilir menangkap 4 pelaku pemburu beruang madu. Para pelaku memburu hewan dilindungi itu dengan sadis menjerat hingga menghunuskan tombak.
"Para pelaku ini menggunakan cara yang sadis dalam memburu hewan beruang madu di Kecamatan Tempuling, memang di situ banyak satwa liar yang dilindungi," ujar Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra kepada merdeka.com, Selasa (3/4).
-
Siapa yang memelihara biji mangga dan merawatnya seperti hewan peliharaan? Jagat dunia maya China geger ketika pada 20 Juli lalu media daring Jiupai melaporkan sejumlah anak muda China yang ketagihan memelihara biji mangga dengan merawatnya seperti hewan peliharaan.
-
Bagaimana Burung Paruh Kodok berburu mangsanya? Meski tak jago terbang, paruh yang lebar memudahkan mereka untuk menangkap serangga sebagai mangsa utamanya.
-
Di mana kejadian sambaran petir menimpa para petani? Ketiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
-
Siapa yang menganggap burung mantenan sebagai lebih dari sekadar hewan peliharaan? Mitos ini menunjukkan betapa burung mantenan dianggap lebih dari sekadar hewan peliharaan, tapi juga simbol keberuntungan.
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
Para pelaku ditangkap setelah sukses memburu beruang madu itu di lokasi yang berbeda. Ada yang ditangkap saat berada di lokasi menjerat beruang di Parit XI Desa Mumpa Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
Christian menjelaskan, pelaku adalah Zulkifli Panghitungan Dolok Pasaribu (39), Gantisori Sihombing Sumbil Pagagan (34), Junus Sinaga (51), Fransiskus Butar-butar. Mereka semua berdomisili tak jauh dari lokasi penjeretan beruang madu tersebut.
"Barang bukti yang disita polisi bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau sejumlah karung berisikan organ tubuh beruang. Total organ tubuh beruang berat estimasi 50 kilogram," ujar Christian.
Dia mengatakan, 1 karung berisi organ tubuh beruang disita dari Gantisori Sihombing, 2 karung berisi organ tubuh beruang dari Junus Sinaga, alat yang digunakan untuk menjerat beruang dan plastik berisi organ beruang yang disita dari Julkiply Pangihutan Dolok Pasaribu.
"Kita juga menyita 1 pisau yang digunakan untuk memotong beruang dari Gantisori Sihombing, 1 senapan angin yang digunakan menembak beruang dari Gantisori Sihombing," tukas Christian.
Menurut Christian, pelaku awalnya memasang jerat babi di Parit XI Desa Mumpa Kecamatan Tempuling sebanyak lebih kurang 50 jerat. Setelah dipasang, jeratan pun ditinggal mereka. Namun beberapa hari kemudian, pelaku mengecek jeratan babi yang dipasang. Mereka menemukan 3 ekor beruang dengan posisi terjerat. Kondisinya, 2 ekor beruang masih hidup, dan 1 sudah mati.
"Beruang yang hidup ditombak di bagian leher lalu dipukul bagian kepala dengan menggunakan kayu sampai beruang mati lalu dikarungi oleh mereka," tandasnya.
Baca juga:
Kejam, monyet-monyet ini dimandikan dengan cara dilempar ke sungai
Organ tubuh hilang, BBKSDA curiga harimau sumatera tewas akibat perburuan liar
Kapolda Kaltim perintahkan anak buah tangkap pelaku penembakan orang utan
Polisi tangkap 5 orang pembunuh orangutan mati tertembus 130 peluru
Orangutan mati ditembaki 130 peluru, pelakunya satu keluarga
Kronologi saat satu keluarga memburu & menembaki orangutan dengan 120 peluru
Harimau Sumatera ditombak mati karena masuk kolong rumah warga di Sumut