4 Tempat unik simpan uang korupsi
Sejumlah cara dilakukan agar dapat mengelabui aparat hukum ketika mengorek hartanya.
Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Mungkin ini pepatah yang cocok bagi para tahanan korupsi yang coba menyembunyikan harta haramnya tersebut.
Para koruptor ini dikenal banyak akal dalam menyimpan uangnya. Terlebih, untuk mengelabui aparat hukum ketika mengorek harta bendanya.
Salah seorang tersangka korupsi yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), mantan ketua Mahkamah Konstitusi ( MK ), Akil Mochtar , dikenal gila dalam sembunyikan uang. Dia disebut menyimpan uang haramnya di ruang karaoke rumah dinasnya saat menjabat.
Namun, masih ada cara lain yang digunakan para tersangka korupsi agar tidak terendus lembaga antirasuah tersebut. Sebab, pemikiran licik mereka tidak pernah habis untuk hal ini.
Berikut merdeka.com merangkum beberapa cara yang digunakan para tahanan korupsi guna mengelabui aparat hukum sebelum mereka ditangkap.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus korupsi? Sorotan kini tertuju pada Sirajuddin Machmud, suami dari Zaskia Gotik, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
Tembok ruang karaoke
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Muhammad Mahfud MD menyatakan tak habis pikir dan terkejut dengan tabiat mantan rekan sejawatnya, Akil Mochtar. Dia mengatakan Akil cukup gila lantaran terungkap menyimpan duit suapnya di balik tembok salah satu ruangan di rumah dinasnya di Komplek Widya Chandra, yang dulunya dia sulap menjadi ruang karaoke.
"Gila itu, kayak Presiden Tunisia, Ben Ali. Presiden Ben Ali kan uangnya disimpan di lemari perpustakaan. Akil begitu juga tapi di ruang karaoke," kata Mahfud usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi buat Akil, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (13/1).
Mahfud mengakui ruangan itu dulunya khusus dia pakai buat karaoke. Dia mengakui membangun ruang karaoke dalam rumah dinasnya di depan penyidik.
"Pokoknya uangnya disimpan di balik tembok karaoke. Saya tadi ditanya, 'Bapak tahu enggak ruang karaoke?' Tahu itu saya yang bangun. Itu ternyata menyita uangnya dari situ. Yang mengagetkan bagi saya justru ternyata uang-uang Akil disimpan di tembok-tembok ruang karaoke saya dulu," jelasnya.
Perempuan jadi tempat 'investasi'
Menurut Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW), belakangan ini para koruptor cenderung menyimpan uang hasil kejahatannya dengan membeli mobil, apartemen atau 'investasi' ke perempuan.
"Maka, sekarang ada definisi, koruptor menyimpan uang ke benda tidak bergerak, bergerak dan 'bergerak-gerak'," kata Bambang disambut tawa para hadirin dalam acara diskusi dan Peluncuran buku 'Membatasi Transaksi Tunai; Peluang dan Tantangan' di Hotel Akmani, Jalan Wahid Hasyim No 91, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2013).
Dia menjelaskan, untuk benda bergerak, koruptor seringkali membeli mobil dari hasil uang kejahatannya. "Mobil kan gampang dicairin, makanya sekarang orang banyak beli mobil, karena gampang dicairkan," kata Bambang.
Sementara untuk benda tidak bergerak, tambahnya, yakni rumah atau apartemen. Dua benda tidak bergerak itupun, mudah dicairkan dengan uang kembali dengan cara dijual.
"Coba cek saja, segitu banyaknya apartemen, berapa banyak yang menempati? Sedikit pasti," katanya. Seraya dia mengatakan, benda 'bergerak-gerak' yang dimaksud yakni perempuan.
Buang uang ke tong sampah
Tersangka suap pembangunan wisma atlet, Wafid Muharam, tak pernah menaruh uang dolar senilai Rp 1,28 miliar di tong sampah salah satu sudut ruangan di lantai 3 gedung Kemenpora dengan niat untuk mengelabui petugas KPK. Tetapi, gepokan uang itu dibuang karena ketakutan
"Uang itu dilemparkan ke tong sampah bukan oleh Pak Wafid, tapi oleh seorang stafnya," kata pengacara Wafid, Erman Umar (Jumat 20/5).
Menurut Erman, uang yang akan dipakai untuk sejumlah kegiatan Kemenpora itu awalnya memang di simpan rapi di tempat penyimpanan. Namun, staf tersebut ketakutan lantaran secara tiba-tiba melihat kedatangan petugas KPK dan melakukan penggeledahan.
"Intinya staf dari Wafid ketakutan. Pertamanya uang itu disimpan di tempat penyimpanan pribadi," imbuhnya.
KPK sendiri sampai saat ini masih menyelidiki peruntukan dollar milik Wafid itu. KPK menduga dollar tersebut tidak ada hubungannya dengan tiga lembar cek dari PT DGI yang diterima Wafid, dan bukan juga sebagai dana operasional Kemenpora. KPK menduga uang tersebut sebagai fee dari proyek-proyek blockgrand ke daerah.
Simpan Rp 1,5 miliar di kardus durian
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan dua pejabat Kemenakertrans yang menerima uang Rp1,5 miliar dari seorang pengusaha. Kedua orang pejabat Kemenakertrans itu adalah Sesditjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2TK) I Nyoman Suisnaya, dan Kabag Perencanaan dan Evaluasi Dadong Irbarelawan. Sedangkan seorang pengusaha yang juga terlibat yaitu Darnawati.
Ketiganya ditangkap di tiga tempat yang berbeda. Nyoman Suisnaya tertangkap di kantornya Gedung A lantai 2 Ditjen Pembinaan Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi Kalibata. Dadong ditangkap di bandara Soekarno Hatta. Sementara Darnawati ditangkap saat berada di kawasan Otista Jakarta Timur.
Menurut jubir KPK, Johan Budi, pihaknya sudah mengincar rencana tindak pidana korupsi tersebut sejak beberapa waktu lalu. Hingga akhirnya KPK mendapat informasi dari masyarakat bahwa penyerahan uang suap itu.
Johan mengungkapkan, untuk membungkus uang miliaran yang begitu banyaknya, Darnawati khusus membeli durian dalam kardus besar. "Kardusnya dipakai untuk tempat uang," kata Johan kepada wartawan, Jumat (26/8/2011).
Ternyata, Darnawati tidak langsung menyerahkan uang itu sendiri. Namun dia meminta tolong seorang kurir berinisial S yang diketahui sebagai pegawai Kemenakertrans. "Si S yang kemudian membawa kardus uang itu ke kantor (Nyoman Suisna)," imbuhnya.
Baca juga:
5 Tahanan ini ogah santap menu yang disediakan penjara
Kelakuan koruptor dalam penjara kaum hawa
Sambungan telepon pemuas nafsu
Sarjana di Indonesia rata-rata antikorupsi
3 Orang ini ngotot memimpin dari penjara meski terjerat korupsi