40 Tahun dianggap meninggal, Kasijati kembali kumpul keluarga
40 Tahun dianggap meninggal, Kasijati kembali kumpul keluarga. Keluarga pun beberapa kali menggelar doa dan tahlil untuk berkirim doa untuk Kasijati. Anggota Babhinkamtibmas Desa Sumbersuko berjasa menemukan Kasijati setelah melihat pesan berantai di grup WhatsApp.
Selama 40 tahun, Kasijati (80) tidak diketahui keberadaannya. Bahkan dia sudah dianggap meninggal dunia. Keluarga pun beberapa kali menggelar doa dan tahlil untuk berkirim doa untuk 'almarhumah'.
Namun mendadak, Kasijati yang sudah dinyatakan meninggal tiba-tiba dikabarkan masih hidup. Spontan kabar ini membuat warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Tajinan, asal Kasijati, geger.
-
Siapa yang membangun kandang kambing dan domba terluas di Malang? Pemiliknya tak berasal dari keluarga kaya. Alexander merambah dunia bisnis peternakan dari bawah. Ia dulunya seorang blantik kambing yang setiap hari harus pergi ke pasar.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Bagaimana cara pembuatan orem-orem khas Malang? Bahan dasar pembuatan orem-orem adalah tahu dan tempe yang dimasak dengan menggunakan santan encer. Orem-orem biasa disajjikan dengan ketupat dan tauge sebagai pugasan. Dan cocok dimakan sebagai menu sarapan.
-
Di mana Arema Malang dibentuk? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Di mana tempat wisata alam yang terkenal di Malang? Salah satu daya tarik utama di Malang adalah kawasan wisata Gunung Bromo, sebuah keajaiban alam yang menakjubkan dengan pemandangan gunung berapi, lautan pasir, dan langit berbintang.
-
Bagaimana ciri khas kecantikan perempuan dari Malang? Salah satu kota wisata di Jawa Timur ini dikenal sebagai penghasil perempuan cantik. Cuaca Malang yang cenderung sejuk membuat perempuan-perempuan di sana memiliki kulit yang cerah.
"Keluarga sendiri sudah sering mengirim doa atau tahlil untuk nenek dan tidak mengira, Kasijati masih hidup," kata anggota Babhinkamtibmas Desa Sumbersuko, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Brigadir Ahmad Yani.
Awal ditemukannya Kasijati bermula dari Ahmad Yani yang menemukan berita di grup WhatsApp. Saat itu tersebar kabar tentang ditemukannya seorang nenek di Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Minggu (9/4).
Pesan itu menginformasikan tentang seorang warga bernama Mulyono yang menemukan seorang nenek dalam kondisi hilang ingatan dan syok. Nenek tersebut ditinggal mati suaminya, bernama Margono saat perjalanan dari Jakarta menuju Sleman.
Nenek tersebut mengaku berasal dari Desa Sumbersuko, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Ahmad Yani terpanggil mencari informasi lebih jauh tentang Kasijati yang alamatnya sudah jelas, sebagai desa binaannya. Bermodal data diri dan foto yang tersebar di WhatsApp, mulai ditelusuri dengan mendatangi perangkat desa dan keluarga.
Upaya Yani pun berhasil, hingga akhirnya menemukan Soleh, keponakan Kasijati. Lewat Soleh pula diketahui kalau Kasijati sudah dianggap hilang oleh keluarga selama puluhan tahun.
"Sudah 40 tahun nenek meninggalkan rumah, dulu pamitnya merantau ke Jakarta dan sampai sekarang belum pulang," ucap Soleh.
Sholeh menuturkan, keluarga hanya berharap sang nenek sehat, tetapi tidak pernah tahu keberadaannya. Melalui bantuan Ahmad Yani, keluarga menghubungi Polsek Seyegan dan Polres Sleman. Babhinkamtibmas desa Margoluwih, Aiptu Paijan membenarkan informasi tentang nenek Kasijati. Warga merawat Kasijati sejak ditemukan.
Keluarga akhirnya menjemput Kasijati di Kabupaten Sleman, Kamis (13/4) dan tiba di Kabupaten Malang, Jumat (14/4). Kedatangan Kasijati pun disambut isak tangis haru keluarga dan tetangga. Kasijati yang sudah hilang 40 tahun, akhirnya berhasil kembali ditemukan.
Kasijati menceritakan kepada anaknya, kalau selalu berdoa agar di sisa hidupnya dipertemukan kembali dengan keluarga dan anak-anaknya. Doa itu pun terkabul dan dia bisa kembali berkumpul bersama keluarga.
(mdk/noe)