4.105 Ruang sekolah di Banten rusak parah
Sebagian besar sekolah yang mengalami kerusakan berada di Banten Selatan seperti di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Berdasarkan data dari dinas pendidikan Banten, sebanyak 4.105 ruang kelas dari tingkat sekolah dasar hingga SMA di Provinsi Banten mengalami kerusakan parah dan butuh perbaikan.
Berdasarkan data tersebut, sebagian besar sekolah yang mengalami kerusakan berada di Banten Selatan seperti di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Dari total jumlah tersebut sebanyak 36.056 ruang kelas sekolah dasar sebanyak 3.013 rusak berat sedangkan 17.459 ruang kelas mengalami rusak ringan, sedangkan ruang kelas SMP yang berada di Banten dari total 11,389, ada 821 dalam keadaan rusak berat dan yang mengalami rusak ringan sebanyak 4.584
"Untuk tingkat SMA dan SMK, dari total ruang kelas sebanyak 8.384, sekitar 219 ruang kelas yang mengalami kerusakan berat, sedangkan untuk ruang kelas yang mengalami kerusakan ringan berjumlah 643, sisanya masih dalam kondisi baik." Kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten, Teddy Rukman, Selasa (20/1).
Tedyy mengatakan Anggaran dari pemerintah pusat sendiri disalurkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Alokasinya tidak hanya diperuntukkan rehabilitasi fisik ruang kelas saja, tapi juga terbagi untuk kegiatan peningkatan mutu pendidikan, seperti penyediaan alat peraga dan pelatihan guru," ujarnya.
Baca juga:
BBM turun, Rano Karno imbau tarif angkutan di Banten ikut turun
Tak pernah ada perbaikan, ruang 2 kelas madrasah di Banten roboh
Pernikahan dini jadi tren muda-mudi di Lebak
Jadi Kapolda, Boy Rafli janji usut tuntas korupsi di Banten
Kisah pilu 4 anak Banten hidup miskin di rumah tanpa atap
4 Anak di Banten hidup miskin di rumah tanpa atap
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa yang ditekankan Gubernur Kalsel kepada anak-anak Banua saat mengunjungi sekolah? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,” tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Apa yang menjadi salah satu program yang digulirkan di Banyuwangi untuk menekan angka anak tidak sekolah? Selain menerapkan kebijakan zero drop out, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Bagaimana cara Banyuwangi menekan angka anak putus sekolah dari SMP ke SMA? Namun, menurut Suratno, memang masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yakni masih ada siswa yang tidak melanjutkan sekolah, terutama dari jenjang SMP ke SMA. "Dari semua itu memang yang paling banyak peralihan jenjang dari SMP ke SMA. Meski sesuai Undang Undang Pemerintah Daerah bukan wilayah kami, kami terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jatim cabang Banyuwangi untuk memberikan intervensi-intervensi pada anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah," jelas Suratno.
-
Dimana Banyuwangi berada dalam hal persentase anak tidak sekolah? Data resmi persentase anak tidak sekolah (ATS) berdasarkan sekolah dibanding dengan jumlah peserta didik pada tahun 2023, anak putus sekolah di Banyuwangi hanya 2,08 persen. Angka tersebut masuk lima terendah di Jawa Timur.