450 Anggota Yonif 125 Dikirim ke Perbatasan RI-Papua Nugini
Sebanyak 450 personel Yonif 125/Simbisa, Brigif 7/RR, dikirim ke Papua untuk menjaga perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini. Pasukan diberangkatkan melalui jalur laut dari dermaga umum Pelabuhan Belawan, Medan, Minggu (17/5).
Sebanyak 450 personel Yonif 125/Simbisa, Brigif 7/RR, dikirim ke Papua untuk menjaga perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini. Pasukan diberangkatkan melalui jalur laut dari dermaga umum Pelabuhan Belawan, Medan, Minggu (17/5).
Upacara pengantaran pasukan ini dipimpin Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah. Sejumlah pejabat juga hadir di sana, seperti Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin, Danlantamal I Belawan Laksma TNI Abdul Rasyid K, Pangkosek Hanudnas III Marsma TNI Djohn Amarul, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina, dan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
"Setelah melewati berbagai berbagai latihan dan persiapan beberapa waktu yang lalu, maka Yonif 125/Simbisa dinyatakan siap untuk melaksanakan tugas operasi di perbatasan RI-Papua Nugini," ujar MS Fadhilah.
Dia mengatakan, negara memberi kepercayaan kepada Yonif 125 Simbisa untuk melakukan operasi itu. Karenanya, setiap prajurit harus menjaga kehormatan diri dan Kodam I/Bukit Barisan, sekaligus kedaulatan NKRI.
"Perlu diketahui bahwa wilayah perbatasan nanti masih banyak terjadi pelanggaran lintas batas, penyelundupan, pergeseran patok atau bahkan aksi kelompok bersenjata. Dikaitkan dengan perkembangan situasi terakhir di wilayah operasi, khususnya di daerah perbatasan nanti, masih ada juga kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Karena itu tidak boleh lupa, kalian harus terus waspada, siap siaga dan penuh kesungguhan untuk dapat melaksanakan tugas pengamanan di wilayah perbatasan nanti," tegasnya.
Pasukan dari Yonif 125/Simbisa ini akan ditambah dengan pasukan dari Jawa Timur. Mereka diperkirakan tiba di wilayah Merauke sekitar tiga pekan mendatang. Selanjutnya, pasukan ditempatkan di kawasan yang berpotensi rawan selama kurang lebih 9 bulan.
Selain para pejabat TNI, Polri, dan pemerintahan, prajurit juga dilepas keluarga. Isak tangis dan rasa haru pun mengiringi keberangkatan pasukan yang diperkirakan berada di Jawa Timur pada saat Hari Raya Idulfitri 1441 H.
Sekdaprov Sumut R Sabrina berharap penugasan ini menjadi inspirasi dan semangat bagi yang lain. "Saya mendoakan mereka, sebagai ibu, istri, saya doakan mereka selamat berangkat dan selamat kembali ke sini," ujarnya.
Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin yang pernah menjadi Kapolda Papua memberikan pesan khusus kepada para prajurit yang diberangkatkan. Mereka diingatkan agar menjaga diri. Kewaspadaan harus menjadi yang utama, selain menghormati dan menghargai adat budaya setempat.
"Saya berharap dan berdoa semoga seluruhnya akan kembali dengan selamat dan dalam keadaan sehat walafiat dan berangkatlah dengan rasa bangga dan rasa tanggung jawab," harap Martuani.
(mdk/bal)