464,5 Kg sarang walet dikirim ke China
464,5 Kg sarang walet dikirim ke China. Mulyanto, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayat Hewani Kementerian Pertanian menjelaskan, kali ini 464,5 kilogram sarang walet asal Sumatera Selatan akan diekspor ke China.
Tingginya permintaan sarang walet ke China, membuat sejumlah pengusaha penangkaran walet di Indonesia senang. Sampai Juli 2017 saja ekspor sarang walet Indonesia ke China mencapai 72,31 persen, tertinggi dibanding beberapa negara penghasil sarang walet lainnya di Dunia.
Mulyanto, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayat Hewani Kementerian Pertanian menjelaskan, kali ini 464,5 kilogram sarang walet asal Sumatera Selatan akan diekspor ke China.
"Untuk yang ini saja nilainya mencapai Rp 13 miliar," ucap dia di Cargo Gapura, Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Jumat (6/10).
Diterangkan Mulyanto, sebelum diekspor ke negara tujuan, pihaknya memastikan telah melakukan sejumlah pemeriksaan kesehatan sesuai standar prosedur ekspor bahan pangan. Sehingga dinyatakan aman dan terbebas dari bahaya virus maupun penyakit dari negara pengekspornya.
"Peluang pasar yang besar ini disambut oleh pemerintah Indonesia. Badan Karantina Pertanian menjadi Institusi yang menjamin keamanan produk sarang walet yang akan diekspor bebas dari Avian Influenza atau flu burung dan penyakit unggas lainnya," ucapnya.
Adapun 464,5 kg sarang walet asal Sumatera Selatan itu didapat dari 31 rumah walet teregisterasi yang ada di Provinsi tersebut. "Sarang-sarang walet ini diekspor oleh PT Tong Heng Investment Indonesia. Ini adalah perusahaan ke-8 yang mampu menembus pasar sarang walet di Tiongkok," kata Mulyanto.
Diutarakan Mulyanto, China merupakan negara dengan konsumsi sarang walet terbesar di Dunia. Bagi China, sarang walet menjadi komoditi bergengsi terutama saat hari raya Imlek dan tahun baru Masehi.
Dia merincikan, terhitung sejak Juli 2017 saja sebanyak 72,31 persen kebutuhan sarang walet China di impor dari Indonesia. Kemudian Malaysia dengan perolehan 18,85 persen dan sisanya dari Brazil, Taiwan dan Australia.
"Nilai ekspor kita dari sarang walet ke Tiongkok mencapai USD 40,43 juta. Naik 170 persen dari tahun 2016 yang hanya mencapai USD 14,99 juta," ucap Mulyanto.