480 Ribu warga Lebak buang hajat sembarangan
Warga terbiasa membuang hajat di aliran sungai, kebun maupun selokan. Hal ini berdampak pada kesehatan dan lingkungan.
Sekitar 480 ribu atau 42 persen dari 1,2 juta penduduk Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, buang tinja sembarangan, seperti daerah aliran sungai, kebun maupun selokan.
Perilaku buruk itu juga berdampak terhadap kesehatan warga maupun kelestarian lingkungan sungai. Apalagi, sungai itu digunakan masyarakat sehari-hari sehingga perlu diakhiri buang tinja di sungai.
-
Apa saja bahaya kerja lembur bagi kesehatan? Bahaya Kerja Lembur Dampak kerja lembur bagi kesehatan dapat memberikan konsekuensi negatif yang serius. Berikut adalah beberapa dampaknya:1. Penyakit jantung: Orang yang sering bekerja lembur berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung. Jam kerja yang panjang, stres, dan kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, memicu inflamasi, dan menyebabkan gangguan irama jantung. 2. Insomnia: Kerja lembur sering mengganggu pola tidur normal. Kurang tidur dapat menyebabkan insomnia. Kurang tidur secara teratur mengganggu kualitas hidup, meningkatkan risiko kecelakaan, dan mempengaruhi fungsi kognitif.3. Depresi: Jam kerja yang panjang dan rutinitas yang monoton dapat meningkatkan risiko mengalami depresi. Stres yang berkepanjangan dan kurangnya waktu untuk aktivitas sosial serta perawatan diri dapat mempengaruhi kesehatan mental. 4. Kecelakaan kerja: Tingkat kecelakaan dapat meningkat saat bekerja lembur. Kelelahan dapat mengurangi konsentrasi, waktu reaksi, dan keterampilan motorik, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja.5. Diabetes tipe 2: Risiko mengembangkan diabetes tipe 2 meningkat pada orang-orang yang bekerja lembur. Pola makan yang tidak teratur, kurangnya waktu untuk berolahraga, dan stres dapat memicu resistensi insulin dan peningkatan gula darah. 6. Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kerja lembur yang berkepanjangan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara, kolorektal, dan prostat.
-
Bagaimana lobak menjaga kesehatan pencernaan? Lobak merupakan jenis sayuran yang kaya akan serat dan vitamin. Kandungan ini berperan penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, lobak juga memiliki kandungan yang dapat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi di usus.
-
Apa manfaat utama memelihara kerbau bagi warga Lebak? Kerbau masih menjadi andalan masyarakat Kabupaten Lebak, Banten yang bergelut di sektor peternakan. Keuntungan hasil penjualannya pun tak main-main. Bahkan tak sedikit dari peternak kerbau yang bisa membangun rumah sampai menyekolahkan sang anak dari hasil penjualan hewan ternaknya.
-
Apa saja kerusakan yang terjadi pada jembatan gantung di Lebak? Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
-
Apa itu Dendang Lebah? Tradisi ini dilakukan dengan mengucapkan mantra berisi rayuan dan bujukan atau perintah halus untuk "Penjaga Alam" saat memanen madu.
-
Kenapa emak-emak di Lebak menanam padi di jalan? Warga kemudian bergerak melakukan protes, agar keluhannya didengar dan perbaikan jalan secara layak bisa segera dilakukan.
"Kami berharap ke depan perilaku buruk buang tinja sembarangan itu ditinggalkan, karena bisa menimbulkan berbagai penyakit menular," papar Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Jumat (1/7).
Pemerintah daerah tahun ke tahun terus meningkatkan program bantuan sanitasi untuk mengeliminir kebiasaan buruk warga buang tinja sembarangan. Bahkan, saat ini seluruh desa menerima bantuan alokasi dana desa (ADD) dan bisa diprogram pembangunan sanitasi warga.
Sebab, buang tinja sembarangan dapat menyerang penyakit diare, polio, diabetes dan gagal ginjal. "Kami minta warga minimal memiliki sanitasi yang sehat dan layak," jelasnya.
Menurutnya, cakupan sanitasi di Kabupaten Lebak mencapai 58 persen dengan memiliki toilet yang baik dan sehat, sedangkan 42 persen buang tinja sembarangan di bantaran sungai dan tempat lainnya, seperti kebun, selokan dan rawa-rawa.
Pihaknya setiap hari melihat warga buang tinja di sejumlah sungai antara lain adalah Sungai Ciujung, Ciberang, Cisimeut, Cicinta, Cibinuangeun, dan Ciipuh.
"Kami yakin buang tinja di sungai maupun tempat lainnya bisa menimbulkan kandungan bakteri E-coli, dan bisa menyerang penyakit diare," tandasnya.
Lanjut Firman menjelaskan, tingginya masyarakat Lebak buang tinja sembarangan di sungai dengan alasan praktis dan tidak mengeluarkan biaya. Selain itu sudah menjadikan budaya warga buang tinja di sungai tersebut.
Penyebab lainnya, kata dia, rendahnya masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). "Kami minta warga Lebak tidak membiasakan perilaku buruk buang tinja sembarangan di sungai maupun tempat lainnya," papar Firman.
Samsudin, seorang warga Kelurahan Muara Ciujug Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku dirinya sejak kecil hingga 45 tahun kini tetap buang tinja di Sungai Ciujung, yang jaraknya tidak begitu berjauhan dengan tempat kediamannya.
Sebab di sini masyarakat banyak buang tinja Sungai Ciujung karena lebih praktis dibandingkan di toilet. "Kami lebih nyaman buang tinja di sungai karena tidak mengeluarkan biaya pembangunan WC," kata Samsudin seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sobang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak Yosep mengatakan, warga di wilayahnya kini sudah menggunakan toilet dengan cara masuk anggota arisan jamban agar mereka buang tinja tidak di sungai.
Saat ini, banyak kelompok-kelompok arisan jamban baru terbentuk hingga tujuh desa dari sebelumnya dua desa. Mereka terdiri atas ibu rumah tangga, majelis taklim, dan pengojek sepeda motor.
"Kami menargetkan semua warga memiliki jamban secara memadai dan sehat dengan menerapkan kegiatan jamban arisan itu," tutup Yosep.
(mdk/cob)