5 Bulan pimpin Bandung, Ridwan Kamil punya kesabaran level dewa
"Ngomongin Bandung macet, tapi sendirinya pakai mobil gede sendirian, ngomongin banjir tapi buang sampah sembarangan."
Bukan Februari 2014, genap lima bulan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memimpin ibu kota Jawa Barat. Selama lima bulan, Ridwan mengaku membutuhkan kesabaran tingkat dewa menghadapi tingkah laku 2,6 juta penduduk Bandung.
"Tidak mudah, tapi jangan menyerah," kata pria yang akrab disapa Emil ini dalam talkshow pemimpin muda bertajuk 'Dari Daerah Membangun Indonesia' di Aula Bumi Madani, Jalan Cikutra Bandung, Sabtu (8/2).
Niat baik kadang selamanya tak bisa diterima dengan baik. Itulah yang dirasakan pria lulusan Berkeley Amerika Serikat ini. "Saat bekerja dan terpublikasikan di media disebutnya banyak pencitraan, tapi saat tidak terpublikasikan dianggapnya tidak pernah kerja," jelasnya.
"Jadi kesabaran saya sekarang itu sudah tingkat dewa," ujar dia.
Dia menegaskan kota ini harus berubah. Upaya menuju perubahan itu saat itu terus dilakukan. Namun ia meminta perilaku warganya juga bisa berubah.
"Ngomongin Bandung macet, tapi sendirinya pakai mobil gede sendirian, ngomongin banjir tapi buang sampah sembarangan, inilah yang harus dijadikan introspeksi, disebut Bandung 'City of Pigs' ya enggak apa-apa, artinya itu warganya harus berubah," jelasnya.
Kini Bandung lima tahun ke depan ada di genggamannya. Dia yakin Bandung bisa juara jika bersama-sama membangunnya dengan cinta, dan sabar. "Tanamkan dulu rasa cinta, karena kalau ilmu bisa dikejar," jelasnya.