5 Hari intai pengedar, polisi sita 5 gram sabu & alat hisap
5 Hari intai pengedar, polisi sita 5 gram sabu & alat hisap. Polisi mengaku masih memburu pelaku pemasok sabu ke tangan Rizky, pihaknya menduga Rizky tak bermain sendiri dalam peredaran sabu di Tangerang.
Nasib Rizky, saat ini sedang tidak mujur. Kali ini aksinya berjualan sabu terungkap tim Opsnal Satres narkoba Polres Tangerang Selatan pada Selasa (4/7) malam. Dia dicokok di tempat biasa menjual barang haram itu di Jalan Boulevard ICE, BSD City, Kabupaten Tangerang kemarin malam.
Kasat narkoba Polres Tangsel AKP Agung Nugroho menyebutkan tertangkapnya pelaku Rizky, berkat informasi masyarakat yang resah dengan peredaran sabu yang makin marak di wilayah Tangerang.
"Semalam kita amankan pelaku R, di kawasan BSD," ucap Agung, Rabu (5/7).
Sebelum ditangkap, jelas Agung, pihaknya telah lima hari memantau area yang disebut-sebut warga rawan transaksi narkoba. Setelah terkonfirmasi seluruh langsung berdasarkan pengamatan pihak berwajib, kemudian Polisi menangkap Rizky saat hendak bertransaksi.
"Saat ditangkap benar ada barang bukti sabu seberat 0,59 gram, pelaku ini sudah kita pantau lima hari sebelum penangkapan," jelas dia.
Dari penangkapan itu, Polisi kemudian bergerak ke rumah Rizky di Kampung Sawah, Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Dari tempat itu, Polisi kembali menemukan 5,9 gram sabu beserta alat timbangnya.
Polisi mengaku masih memburu pelaku pemasok sabu ke tangan Rizky, pihaknya menduga Rizky tak bermain sendiri dalam peredaran sabu di Tangerang.
Atas perbuatannya itu, pelaku kini tengah mendekam di ruang tahanan Mapolres Tangerang Selatan. "Yang bersangkutan masih kami dalami, kini sudah di tahanan satres Narkoba," pungkasnya.
Baca juga:
Duterte gaet MILF perangi narkoba di Mindanao
Polresta Denpasar bekuk makelar properti nyambi jadi kurir narkoba
Ganja 8 Kg pesanan napi Lapas Kerobokan digagalkan, 4 orang dibekuk
Jual sabu ke polisi, anggota Polsek Ilir Timur II Palembang dibekuk
Kaltim terbesar ketiga kasus narkoba, anak usia 7 tahun jadi kurir
Pengedar sabu sempat ingin tembak polisi sebelum ditangkap
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa yang mengeluh tentang honor guru ngaji di Tangerang? Saat itu, Mahfud mendengarkan keluhan guru ngaji asal Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengaku hanya menerima honor sebesar Rp250 ribu per bulan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.